Our Secret Affair 1

133. EPILOG

Acara pemakaman telah usai digelar tiga bulan yang lalu, Lan XiChen yang bagaimanapun juga tetap orang luar terpaksa meninggalkan sisi Jiang Cheng agar tidak meninggalkan kecurigaan orang lain terhadap hubungan mereka. Membawa sesosok makhluk kecil yang menggemaskan dalam pelukannya, Lan XiChen kembali ke Cloud Reccesses dengan hati tak tenang.

Beruntung sepanjang perjalanan Lan Liu, nama bayi itu, tidak menangis terlalu sering. Bocah menggemaskan itu hanya akan berteriak ketika ia lapar atau buang air, selebihnya ia akan menjadi anak yang lucu dan baik, tertawa setiap kali melihat wajah Lan XiChen, memainkan ujung pita dahinya. Sepasang mata bersinar anak itu sangat mirip dengan Jiang Cheng dengan manik abu-abunya, hanya saja putra kecilnya ini memliki netra yang sedikit lebih gelap.

Tiga bulan berlalu sejak ia merawat makhluk kecil ini, Lan Qiren mau tidak mau terkejut saat pertama kali ia melihat sosok bayi dalam gendongan Lan XiChen, namun pria tua itu beradaptasi dengan cepat, bahkan Wei Wuxian yang jarang terkejut ikut termangu saat menerima berita ini. Lan Wangji di sisi lain hanya bisa menghela napas dalam diam dan ikut membantu sang kakak mengurus putranya.

Pun orang-orang yang mengetahui mengenai putra kembar Jiang Cheng telah sepenuhnya bersumpah untuk tidak membeberkan masalah apapun mengenai Li Qin dan Lan XiChen. Sehingga, saat dunia mengetahui bahwa Sekte Lan memiliki penerus mereka segera menyebarkan rumor menyebalkan tentang Lan XiChen yang memiliki putra haram dan sebagainya. Lan Qiren tidak tahan dengan semua itu dan menegaskan jika Lan XiChen menikahi seorang wanita dari keluarga cabang Sekte Lan yang tertutup, identitasnya tidak tersebar karena mereka menikah secara diam-diam, dan tidak lama setelah melahirkan anak pertama mereka wanita itu meninggal dunia.

Apakah itu bekerja? Mungkin, walaupun tidak sepenuhnya, karena hey... orang-orang itu hanya membutuhkan sesuatu untuk digosipkan bukan kebenaran.

Tanpa sadar hari berganti bulan, dan bulan berganti menjadi tahun. Genap sudah dua belas tahun berjalan, mari katakan itu adalah dua belas tahun pernikahan yang bahagia bagi Lan XiChen dan Jiang Cheng. Abaikan soal mereka yang tidak pernah benar-benar menikah, selama mereka ada untuk satu sama lain, bukankah itu cukup?

Dua belas tahun berlalu, usia Lan XiChen telah melewati angka lima puluh, dia adalah pria tua sekarang! Dan Jiang Cheng, yah...dia juga pria tua, dia tidak bisa menyangkalnya walaupun ingin. Namun, berkat konstitusi Mingyin yang dimilikinya, baik Lan XiChen ataupun Jiang Cheng selalu tampak berada pada usia pertengahan tiga puluhan. Jangan tanya mengapa Lan XiChen juga bisa mempertahankan penampilan mempesonanya, tentu saja karena ia meniduri istrinya hampir setiap hari!

Malam ini festival perayaan tahun baru digelar, seperti biasanya Lan XiChen menggenggam tangan anak laki-laki berusia dua belas tahun dengan erat, takut ia akan kehilangan putranya ditengah ingat bingar perayaan. Hah... Yunmeng selalu begitu meriah, lebih meriah dari kota manapun perihal perayaan.

Kepala Lan XiChen menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang, sampai ia merasakan tarikan di jubahnya. "Ayah....lihat, itu lentera." Ujar Lan Liu, Lan XiChen kemudian mengikuti kemana telunjuk Lan Liu mengarah. Sudut bibirnya berkedut begitu melihat tatapan bersinar putranya. Ia menepuk pucuk kepala Lan Liu, berkata, "Kita tunggu papa dan saudaramu datang, setelah itu baru bawa mereka menerbangkan lentera, ok?"

"Mn." Jawabnya.

Di sinilah masa dimana Lan XiChen menyesal membiarkan adiknya ikut campur merawat Lan Liu. Kepribadian anak itu benar-benar mirip dengan Lan Wangji ah! Membuat Lan XiChen gemas setiap saat, astaga...inikah rasanya menjadi ibunya dulu saat menggoda Lan Wangji? Begitu menggemaskan dan ia tidak bisa berhenti!

Gemas Lan XiChen menarik pipi putranya, membuat sang empu menatap tajam dan mengernyit dalam, baik, untuk urusan satu ini dia sangat mirip dengan Jiang Cheng. Lan Liu mencoba menepis tangan Lan XiChen, tapi siapa dia? Dia hanya bocah dua belas tahun yang masih sering dipukul mundur oleh teknik pedang Lan XiChen walaupun pria itu tidak lagi memiliki inti emas.