2. Orang Gusu Tidak Makan Pedas

3K 379 57
                                    

Malam berlalu dengan cepat di Dermaga Teratai, matahari mulai menyingsing dan menerangi bumi sedikit demi sedikit. Jiang Cheng yang tidak bisa tidur semalaman itu sedang berada di kondisi kusut setengah mati, rambutnya belum menyentuh sisir sama sekali karena sibuk memikirkan Wei Wuxian.

Murid bermarga Mo itu tidak salah lagi memang salah satu murid luar sekte Jiang, beberapa hari lalu ia dan lima orang lainnya berada dalam perjalanan untuk perburuan malam, tetapi tidak satupun kembali kecuali yang bermarga Mo ini. Itupun langsung membawa bencana.

Kekacauan seperti ini mau sekecil apapun itu akan tetap tersebar dengan sangat cepat, kabarnya pasti sudah sampai ke sekte-sekte besar lainnya.

Jiang Cheng memijit keningnya yang pusing, "Pergi siapkan kereta kuda menuju Lanling. Bawa beberapa orang bersama," perintahnya dari dalam kamar. Kemudian sebuah suara yang muda menjawab, "Baik Pemimpin Sekte."

Jiang Cheng sudah berwajah jelek sejak lama, tetapi ia tetap ingin mengunjungi Lanling Jin dan menemui Jin Ling, A-Ling keponakannya. Kepahitan dalam hati tentunya tidak akan hilang dengan mudah, bahkan setelah begadang semalam suntuk bukannya hilang malah menambah beban.

Setelah ia kembali meminta seseorang untuk menyiapkan air panas, ia memutuskan untuk pergi mandi. Udara telah semakin dingin akhir-akhir ini, membuatnya ingin berlama-lama berendam di air panas, Jiang Cheng membuka lapisan pakaiannya dengan malas.

Rambutnya yang terurai dibiarkan ikut masuk ke dalam air panas, bahu lebar itu sedikit bergetar saat merasakan nyamannya mandi. Tanpa sadar napasnya mulai teratur, ototnya yang tegang mengendur. Air mandi yang sudah dicampur dengan aroma lavender itu menyeruak dengan mudahnya, matanya berputar nikmat dibalik kelopak mata yang tertutup.

Perlahan Jiang Cheng menurunkan tubuhnya lebih dalam, mencapai dagu...kemudian hidungnya, dan ia akhirnya menenggelamkan seluruh badan. Hanya menyisakan helaian rambut panjang yang mengapung di permukaan.

Blup! Blup! Blup!

Gelembung air terus memupuk secara berkala, namun sudah lima menit dan belum ada tanda-tanda Jiang Cheng akan keluar untuk mengambil napas. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tenang saja, ia adalah seorang kultivator terlebih dia sudah tumbuh besar di daerah perairan.....menyelam lebih lama bukan hal yang tidak mungkin.

Akan tetapi suara ketukan pintu yang mengganggunya, "Pemimpin Sekte, Pemimpin Sekte." Disertai desakan yang tidak sabar, seketika itu kepala Jiang Cheng muncul sebagian dari dalam air dan langsung memicing tajam. "Apa mau mu!?"

Murid tadi terjengkang kaget, ia langsung mengelus dadanya untuk menenangkan debaran jantung yang tidak terkendali. Setelah membasahi bibir ia menjawab lagi, "Pemimpin Sekte Lan dari Gusu datang berkunjung."

"Siapa!?"

"Eh...itu...Pemimpin Sekte Lan."

"Apa yang Zewu-Jun lakukan di sini?" Tanya Jiang Cheng tanpa sadar, aduh tentu saja murid itu tidak tahu. Usianya paling tua mungkin hanya lima belas tahun, baru bergabung setidaknya empat tahun lalu dan belum terlibat banyak dalam urusan Sekte.

Tapi tetap! Jiang Cheng masih terlalu bodoh saat ini, kesadarannya sedang berada di titik terendah. Tolong jangan salahkan dia.

Jiang Cheng yang mendengar nama agung dari Pemimpin Sekte Lan itu langsung kelabakan bangkit dari bak mandinya, menyomot sembarang jubah dan mengenakannya dengan cepat. Ia segera menerapkan mantra untuk mengeringkan rambutnya secara kilat.

Sekarang setidaknya ia tidak lagi terlihat seperti hantu air, yang sekujur tubuhnya basah, wajah bengkak, dan rambut seperti tikus sungai.

"Ah iya, siapkan teh madu untuk Pemimpin Sekte Lan." Ujarnya menambahkan.

Our Secret Affair 1Donde viven las historias. Descúbrelo ahora