126. Rubah Tua Kembali

722 119 58
                                    

Segera setelah Jiang Cheng menempatkan dirinya di tempat duduknya semua orang segera kembali ke posisi mereka masing-masing. Nie Huaisang kembali menempatkan dirinya di sisi Lan XiChen yang masih tertegun, pandangan yang diberikan oleh Jiang Cheng sebelumnya jelas telah melukai hati pria itu lebih dari yang pernah ia bayangkan.

Diperlukan tepukan lembut dari Nie Huaisang untuk membuat Lan XiChen tersadar dari lamunannya, keduanya tidak lagi berbicara satu sama lain, musik mulai terdengar, dan piring-piring berisikan makanan mulai disajikan.

Lan XiChen menatap pada jemarinya yang berada di atas meja, semangkuk sup panas dan cemilan diletakkan oleh pelayan di mejanya. Aula perjamuan begitu berisik saat ini, semua orang mengobrol, bahkan Jiang Cheng yang selalu diam di setiap acara telah disibukkan berbicara dengan Li Qin. Justru giliran Lan XiChen lah yang sekarang menyandang gelar 'berwajah suram' dan 'seakan hendak mengajak berkelahi siapapun'.

Tidak ada yang berani mengajak Lan XiChen bicara, kecuali Jiang Cheng, ya...dia akhirnya memberikan perhatian pada kehadiran Lan XiChen.

Mata almond pria itu melengkung karena ia tersenyum lebar, "Zewu-Jun, selama dua hari terakhir aku telah bertanya-tanya, mengapa kursi yang telah kusiapkan untuk Sekte Lan terus kosong. Rupanya Zewu-Jun datang terlambat di perayaan ini, jika boleh tahu, apakah kau memiliki masalah di perjalanan?"

Lan XiChen mendengarnya, ia mendengar suara Jiang Cheng dengan sangat jelas. Bahkan mata mereka telah kembali bertatapan, namun Lan XiChen masih membeku, mulutnya enggan terbuka.

Keheningan di antara keduanya menarik perhatian beberapa orang disekitar, Lan XiChen yang dengan ajaibnya telah sadar menanggapi terpatah-patah, "Hm...Aku memiliki sesuatu...tidak maksudku adalah, aku telah terluka cukup parah dari pertarungan sebelumnya. Jadi, aku sengaja mengurung diri di Hanshi selama kurun waktu tertentu dan berakibat pada diriku yang terlambat menerima surat undangan dari Jiang Zongzhu."

Jiang Cheng, "Ah, benar. Kamu terluka, tapi aku sekarang yakin semuanya baik-baik saja...sayang sekali Lan Zongzhu melewatkan pesta-pesta sebelumnya. Padahal aku sungguh mengharapkan kehadiranmu."

"Wanyin..." Kata-kata Jiang Cheng entah mengapa terasa begitu menyakitkan, hingga tanpa sadar Lan XiChen memanggil nama Jiang Cheng dengan cara paling intim, keinginan untuk menarik lengan pria itu agar masuk ke dalam pelukannya, serta permintaan maaf yang sudah berada di ujung lidah, hampir saja itu tak tertahan.

Akan tetapi, Lan XiChen hanya berakhir dengan memanggil Jiang Cheng lembut, sebelum Jiang Cheng kembali menyelanya, "Tapi itu bukanlah masalah besar. Toh hari ini Zewu-Jun telah datang dan berdiri diantara semua tamu undangan, maka biarkan aku mengucapkan hadiah terimakasih ku..." Saat mengatakannya wajah Jiang Cheng kembali garang dan menyeramkan.

Tangan kanan Jiang Cheng melambai pada seorang pelayan, lantas sesaat kemudian sebuah kotak kayu yang memiliki ukiran cantik dibawa keluar. Kotak tersebut diletakkan tepat di hadapan Lan XiChen sesuai dengan perintah Jiang Cheng.

Tatapan Lan XiChen berulang kali bergerak antara benda di depannya dan Jiang Cheng, Nie Huaisang sekali lagi memanggilnya. "Er-ge, apakah itu? Apa Jiang Zongzhu memberikannya padamu?"

"....hm."

Jiang Cheng menyesap tehnya dan mendesak, "Bukalah."

Lan XiChen menelan ludahnya gugup, ia tahu Jiang Cheng tidak akan memasukkan sesuatu yang akan membuatnya dipermalukan di depan umum, tetapi hal ini juga tidak mungkin biasa sama sekali.

Dengan canggung Lan XiChen mengulas senyum kecil, ia menatap Jiang Cheng dengan penuh pertanyaan, "Jiang Zongzhu, hadiah apa yang kamu berikan padaku? Seharusnya...seharusnya aku yang memberikan hadiah..."

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now