55. Ayo Pergi ke Tempat yang Lebih Sepi

780 164 160
                                    

Kota ini asing bagi Lan XiChen dan Jiang Cheng, separuh perjalanan dengan bergantung pada bantuan Jiang Cheng, Lan XiChen akhirnya memutuskan untuk mencoba berjalan sendiri. Awalnya Jiang Cheng menatap skeptis, ia melihat sendiri bagaimana Lan XiChen terluka dan hampir pingsan, tetapi kemudian ia mengingat bahwa bagaimanapun juga sosok di sisinya tetaplah seorang Zewu-Jun.

Jiang Cheng membiarkan Lan XiChen berjalan dengan kedua kakinya sendiri, kecepatan mereka memang melambat. Tetapi tidak masalah, malam belum begitu larut, pasar malam juga justru telah menjadi semakin ramai.

Gerai penjual yang menjual makanan pinggir jalan semakin banyak yang buka, orang-orang juga mulai menaiki antusiasme mereka masing-masing. Membuat suasana bising dan sedikit berdesakan.

Jiang Cheng takut Lan XiChen akan hilang terhuyung oleh para pejalan kaki lainnya, jadi sebagai reflek ia menarik ujung pakaian dari lengan Lan XiChen sembari berkata, "Jangan terlalu jauh dariku. Kau hilang dan aku yang akan kesulitan menemukan mu."

Lan XiChen memberi anggukan polos, seakan tidak keberatan karena tanpa sadar Jiang Cheng telah menyamakannya seperti anak kecil yang mudah hilang.

Lam XiChen tiba-tiba berhenti berjalan dan menatap ke suatu arah, ia kemudian memanggil lembut, "Wanyin." Astaga...Jiang Cheng tidak bisa marah, mereka sekarang berada di tempat umum, dia tidak bisa memaksa Lan XiChen untuk memanggilnya dengan sebutan Zongzhu!

Enggan, Jiang Cheng pun mengikuti arah pandangan Lan XiChen. Saat pertama kali menatap wajah tampan dengan fitur mempesona itu Jiang Cheng sedikit terpana, namun lekas menghapus hal yang tidak dapat dijelaskan itu.

Mengikuti pandangan Lan XiChen, Jiang Cheng akhirnya menemukan sebuah gerai yang menjual berbagai jenis lentera. Bentuk-bentuk yang beraneka ragam terlihat begitu cantik bahkan sebelum api membuatnya bercahaya. Jiang Cheng, "...ingin sepasang?" Tanyanya tanpa sadar.

Jiang Cheng tiga atau empat sentimeter lebih pendek dari Lan XiChen, karena perbedaan tipis itu Lan XiChen sedikit menurunkan pandangannya untuk melihat wajah Jiang Cheng yang pucat bersih, berkilauan di bawah lentera malam.

Lan XiChen mengangguk singkat demi mendengar pertanyaan itu, bukannya tanpa alasan. Berbulan-bulan lalu saat mereka pertama kali bertemu sejak kejadian di kuil Guanyin, ketika mereka sedang berjalan beriringan di taman Dermaga Teratai.

Waktu itu Jiang Cheng pernah mengatakan padanya mengenai festival lentera yang diadakan dua bulan lagi, saat itu Jiang Cheng mungkin tidak menyadarinya. Namun, dibalik wajah polos dan antusias yang dibuat Lan XiChen, pria itu mendapati jika Jiang Cheng menyimpan kebahagiaan dan menunggu-nunggu tibanya festival itu.

Sayang sekali musibah menimpa, angin kesengsaraan menerpa mereka dan mendorong keduanya menuju kejatuhan. Jiang Cheng bahkan harus melarikan diri dari Sekte nya sendiri, apa artinya itu? Itu artinya dia telah diusir dari tempat dimana ia seharusnya tinggal.

Jiang Cheng benci merasa dikasihani, Lan XiChen tahu itu dan memutuskan untuk bersikap bodoh dan menggodanya setiap saat. Lan XiChen tahu Jiang Cheng tidak suka dikasihani, tetapi rasa simpati dalam dirinya terlalu besar untuk tidak merasakan rasa sesak untuk keadaan Jiang Cheng.

Jadi, dalam benaknya, setelah ia membuat keputusan yang bisa disebut bodoh yaitu melarikan diri bersama Jiang Cheng dan meninggalkan reputasinya di belakang, Lan XiChen ingin memberikan pengorbanan untuk Jiang Cheng.

Terlebih, jika semua peristiwa di sambungkan....bukankah ia juga turut ambil alih dalam kehilangan Jiang Cheng?

Jika saja dulu Lan XiChen lebih memercayai Nie Mingjue untuk mewaspadai Jin Guangyao, mungkin Jin Zixuan tidak akan meninggal. Atau paling tidak, dia bisa membuat Wei Wuxian, pemuda yang tidak pernah kehilangan keceriaannya itu, mati sia-sia di masa lalu.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now