18. Milik Lan adalah Milik Jiang Seutuhnya

1.5K 253 35
                                    

"Itu sangat berharga. Aku bersungguh-sungguh dalam hal ini." Ujar Jiang Cheng bahkan sebelum Lan XiChen menarik napas selepas bicara.

Binar bahagia berkilauan di mata gelap Lan XiChen, "Jiang Zongzhu menyukainya saja sudah cukup untuk membuatku senang. Dipuji seperti ini, aku justru bertanya-tanya, apakah layak?" Meskipun kerendahan hati ditekankan dalam kalimat itu, Lan XiChen juga tidak menyembunyikan kegirangannya.

Jiang Cheng mengangguk cepat, "Aku tidak terlalu ahli di bidang musik. Tetapi aku merasa senang hanya dengan mendengar lagu-lagu itu dimainkan di Dermaga Teratai."

Lan XiChen, "Kalau begitu suatu saat jika kesempatan telah tiba, aku akan memainkannya sendiri untuk Jiang Zongzhu."

"Dengan senang hati."

Seketika celotehan Wei Wuxian dan Lan Wangji tidak lagi di dengar oleh Jiang Cheng, di telinganya sekarang hanya ada suara merdu Lan XiChen dan dirinya yang sedang beradu kata.

Kepala Jiang Cheng sudah disapu bersih dari keberadaan Wei Wuxian yang berada di dalam ruangan yang sama, ia hanya fokus dan fokus untuk terus berbincang. Sampai Wei Wuxian menyela, "Jiang Cheng, kau sudah memberikan begitu banyak pujian untuk Zewu-Jun. Jadi kapan barang itu....akh!"

Jiang Cheng melotot, kakinya menendang tempurung lutut Wei Wuxian hingga sang empu terpekik. "Jiang Cheng, kau!!"

Jiang Cheng mengibaskan lengan bajunya, "Tutup mulut mu, aku tidak mau berdebat dengan siapapun sekarang." Kemudian di susul putaran bola mata langit ke tujuh.

Tetapi, Lan XiChen terlanjur mendengarnya, begitupula dengan Lan Wangji. Kedua saudara itu sontak bertanya bersamaan, "Barang apa?" // "Barang apa?" Bertanya mengapa Lan Wangji ikut bersuara? Tentu saja karena dia minum cuka!

Jiang Cheng hanya membaca situasi dengan benar kali ini, jadi ia makin memutar bola matanya dan menendang kaki Wei Wuxian sekali lagi. Ia berdehem mencoba mengalihkan perhatian, "Bukan apa-apa. Aku hanya merasa harus membalas pemberian Lan Zongzhu tempo hari, Wei Wuxian membantu untuk menemukan sesuatu yang layak."

"Benarkah?"

"Tentu saja, pemberian Lan Zongzhu begitu berharga, aku sampai tidak berani untuk meletakkannya sembarangan." Ucap Jiang Cheng.

Oke. Yang terakhir itu adalah dusta. Jiang Cheng memang sangat menyukai hadiah Lan XiChen, tetapi tidak sampai membuatnya takut meletakkan benda itu.

Jiang Cheng bergumam sendirian dalam hatinya, 'Berbohong maka berbohong lah. Toh tidak akan membuatnya merugi apapun.'

Kemudian Jiang Cheng memberikan senyumannya yang membuat fitur wajah itu nampak dewasa dan mempesona. Hanya karena ia adalah seorang kultivator tingkat tinggi, maka secara alami fisiknya mempertahankan keanggunan pesona pemuda pertengahan dua puluh tahun.

Lan XiChen tidak kalah indah, dengan beberapa helai rambut yang melambai keluar dari tatanan yang semestinya, pesona baru tapi lama yang belum pernah Jiang Cheng lihat, kini disertai senyum khas sang pemilik.

Sungguh, disaat kerutan dahi dan Jiang Cheng tidak menjadi satu kalimat, empat orang yang duduk di aula pertemuan hari ini mampu membuat gadis-gadis bertekuk lutut!

Plok! Plok! Plok!

Suara tepuk tangan menggema di aula oleh Wei Wuxian, ia duduk dengan manis di kursinya sambil menatap hangat satu persatu pada semua orang. "Sepertinya makan siang masih agak lama, aku dan Lan Zhan akan pergi sekarang. Jiang Cheng, Zewu-Jun, kami undur diri."

Wei Wuxian tidak meminta persetujuan siapapun dan langsung bangkit, disusul Lan Wangji yang berpakaian serba putih.

Jiang Cheng sudah tahu hal seperti ini akan terjadi, jadi ia hanya mengangguk pasrah, dan menambahkan. "Kembalilah sebelum makan siang, jangan menghabiskan waktu di luar terlalu lama, berbahaya."

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now