128. Jiang Cheng

811 101 45
                                    

Apa yang terjadi semalam, tidak ada yang perlu menceritakannya agar semua orang bisa mengetahuinya. Yah...beberapa orang lebih tepatnya, karena siapa yang bisa menduga jika seorang Zongzhu yang luar biasa sensitif seperti Jiang Cheng akan takluk oleh Lan XiChen?

Pagi ini Lan XiChen kembali memeluk tubuh kekasihnya, diantara cahaya matahari yang menembus tirai jendela, udara yang cukup dingin, dan kulit mereka yang saling menempel. Pagi hari yang sama cerahnya dengan waktu itu, namun tidak ada lagi keengganan. Tidak ada lagi rasa takut tertangkap basah untuk mengatakan betapa Lan XiChen mengasihi Jiang Cheng.

Dengan lembut Lan XiChen menepuk pipi Jiang Cheng, berusaha membangunkannya selembut mungkin. "Wanyin, buka matamu. Kamu harus bangun lebih awal dan mengantar pergi para tamu undangan," ujarnya. Betapa tidak tahu malunya pria ini, dia pikir siapa yang membuat Jiang Cheng tidak bisa membuka matanya sebelum tengah hari!? Siapa yang membuatnya terjaga sepanjang malam dan tidak mendapatkan cukup tidur!? Brengsek!

Jiang Cheng mengerang kesal dan segera mendorong Lan XiChen agar melepaskan pelukannya, kemudian Jiang Cheng berbalik memunggungi Lan XiChen yang terkekeh. Kesadarannya memang belum sepenuhnya pulih, tapi tawa menyebalkan Lan XiChen berhasil membuat Jiang Cheng terduduk di kasurnya dengan kesal.

"Kau pikir apa yang sudah kau lakukan semalam!? Kau tahu aku harus mengantarkan kepergian orang-orang hari ini, tapi kau tidak menahan diri sama sekali!" Pekik Jiang Cheng dengan suara serat dan terjepit, khas orang bangun tidur.

Seperti biasanya Jiang Cheng selalu memiliki suasana hati yang buruk di pagi hari, bahkan suara samar burung yang bernyanyi menyakiti telinganya sekarang. Sungguh nasib buruk karena Lan XiChen telah menjadi begitu berani dengan menarik Jiang Cheng masuk kepelukannya, lagi. Sontak saja Jiang Cheng berusaha menyikut perut Lan XiChen, yang walaupun gagal, masih membuat Lan XiChen meringis sambil tersenyum kecut.

Lan XiChen, "Aku yang salah....Wanyin, maafkan aku, hm?"

"Kau tahu? Aku tidak peduli, sekarang menyingkir dari hadapanku dan biarkan aku membersihkan diri."

"Aku akan membantumu..."

Jiang Cheng berbalik, "KAU GILA!!? Diam di tempatmu dan jangan berpikir sedikitpun untuk...untuk..." Wajah Jiang Cheng telah memerah sempurna bahkan sebelum ia berhasil mengatakan agar Lan XiChen tidak membantunya untuk membersihkan diri.

Ekspresi Lan XiChen membeku, sebelum akhirnya pecah oleh tawa lepas yang mempesona, "Wanyin...kamu sangat menggemaskan!" Dan setelahnya hanya surga yang bisa menentukan apakah Lan XiChen akan hidup atau mati.

Hah....siapa yang menyangka jika kedatangan Lan XiChen di hari pesta pernikahan Jiang Cheng dan Li Qin justru akan membuat keduanya bersama? Saling mengakui dan meminta maaf akan kesalahan mereka, dan juga saling memaafkan.

Siapa yang menyangka, jika Jiang Cheng, yang merupakan seorang pria dengan harga diri setinggi langit, justru menjadi orang pertama yang menyatakan perasaannya?

Siapa sangka, setelah segalanya yang berawal dari pertemuan penuh air mata, kesulitan di sepanjang jalan, dan perpisahan tanpa akhir, mereka akhirnya bersama?

Ini seharusnya menjadi akhir yang bahagia.

Seharusnya seseorang berhenti mempermainkan mereka dan membiarkan dua orang dengan masa lalu mengerikan itu berakhir bahagia bersama. Namun, sepertinya surga belum bisa melepaskan, tapi orang-orang sudah melupakan fakta bahwa Jiang Cheng telah menikah.

Tanpa sadar waktu berlalu bagaikan air yang mengalir, musim telah berganti, dan sekali lagi perayaan tahun baru menanti. Hal baiknya adalah, genap sudah satu tahun berlalu sejak Jiang Cheng bertemu Lan XiChen, lebih tepatnya dalam pertemuan yang mengantarkan mereka pada ikatan kasih dan sayang ini.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now