79. "...kamu bisa mati, Xiongzhang."

683 136 208
                                    

Masih berkutat pada pertemuan sengit antara dua bersaudara yang sebelumnya tidak pernah tampak bertengkar, Lan XiChen dan Lan Wangji, keduanya memiliki figur rupawan yang tidak dapat ditolak oleh siapapun, kini berdiri dengan saling melemparkan tatapan keras kepala.

Lan Wangji saat ini jelas merasa marah, ia begitu marah sampai seluruh tubuhnya kaku dan menolak untuk bergerak. Hey, pagi ini, dia melihat saudaranya sendiri terbaring di lantai dengan darah yang menolak berhenti keluar dari tubuhnya.

Jantung Lan Wangji seakan ditusuk oleh ribuan jarum yang tak terlihat, pandangannya hanya bisa terfokus pada sosok kakak yang telah menemaninya tumbuh sejak kecil, kakak yang menggantikan kehadiran ayah dan ibu mereka, sosok yang membantunya untuk beradaptasi dengan tiga ribu peraturan Sekte Lan.

Melihat pemandangan itu, ketakutan Lan Wangji tidak kurang akan ketakutannya terhadap kepergian Wei Wuxian. Meski di mata orang lain ia selalu memperlakukan Lan XiChen sama dinginnya seperti ia memperlakukan orang lain, tapi pada kenyataannya hatinya memiliki ruang yang tidak terbatas untuk cinta persaudaraan terhadap Lan XiChen.

Hanya setelah memastikan Lan XiChen ditangani dengan baik Lan Wangji mulai menyadari selembar surat dan sebuah token giok tergeletak tidak jauh dari Lan XiChen sebelumnya.

Saat membaca setiap kalimat yang tertulis di sana Lan Wangji menjadi semakin marah dan kecewa, ia melirik token giok Pemimpin Sekte yang memiliki sedikit noda darah. Lan Wangji belum memberikan jawaban apapun saat Wei Wuxian menanyakan apa yang terjadi, karena....ia sendiri masih belum bisa memahami tindakan Lan XiChen!

Katakanlah Lan Wangji menjadi egois waktu itu, ia menambahkan satu lembaran surat baru atas namanya, ia tidak akan membuang surat Lan XiChen untuk Shufu mereka, ia hanya meminta Lan Qiren untuk tidak panik atau khawatir secara berlebihan. Lan Wangji juga mengatakan bahwa ia akan membujuk Lan XiChen agar tidak melepaskan jabatannya.

Setelah menyerahkan dua surat itu kepada salah seorang kultivator Sekte Lan untuk dikirimkan, Lan Wangji kembali merenung di kamarnya, membiarkan Wei Wuxian sibuk mengamati wajahnya yang terlihat sangat buruk saat itu.

Lan Wangji, "Saat itu di penginapan. Aku ingin bertanya mengapa energi spiritual mu seakan meledak-ledak dan tidak terkendali, namun di saat yang sama menjadi begitu lemah, seakan..."

"Aku mengerti. Percayalah padaku, aku melakukannya dengan sadar."

"Di sanalah pertanyaan ku berada, Xiongzhang, mengapa?"

Dengan menyebalkannya Lan XiChen justru terkekeh-kekeh, "Aku...aku tidak tahu. Astaga, Wangji, aku juga tidak tahu...hahaha...aku juga tidak tahu mengapa." Aku tidak tahu....jangan tanyakan lagi, aku tidak bisa menjawabnya bahkan jika aku mengetahuinya.

Lan Wangji, "Apakah itu karena Jiang Wanyin? Mengapa kau menempatkannya begitu penting?"

"Aku hanya ingin, aku hanya ingin melindunginya."

"..." Sejak awal Lan Wangji bukanlah tipe orang yang akan berbicara panjang, hari ini setelah mengucapkan begitu banyak kata-kata untuk berbincang dengan Lan XiChen, Lan Wangji merasa kelelahan.

Mendapati Lan Wangji yang kembali menjadi sosok pendiam Lan XiChen mengulas sebuah senyum menenangkan, ia kembali mengangkat tangannya dan kali ini Lan Wangji tidak menghindar. 'Bagus, anak ini sudah tidak terlalu marah padaku' syukur Lan XiChen dalam batinnya.

Ugh....tidak ada yang tahu bagaimana kalutnya detak jantung Lan XiChen saat adik laki-laki kesayangannya ini mulai menghindari dirinya. Lan XiChen bagaimanapun sangat suka memanjakan Lan Wangji, hanya saja Lan Wangji selalu menjadi begitu mandiri sehingga Lan XiChen melampiaskan perhatiannya pada orang-orang di sekitarnya.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now