11. Sepuluh Gaya Terbaik Jiang Cheng

1.4K 266 25
                                    

"Ini tidak benar, ayolah kau bisa menggambar lebih baik lagi!" Seruan antara perasaan kesal dan geli terdengar dari arah Wei Wuxian.

Saat ini Jiang Cheng sedang disibukkan dengan kuas, tinta, dan kertas di balik mejanya. Setelah berpikir selama perjalanan kembali ke Yunmeng, Jiang Cheng menyadari ide Wei Wuxian mengenai manual bela diri tidaklah buruk. Dan Lan XiChen sepertinya bukan orang yang akan mengejeknya karena tidak menyukai sesuatu.

Ia sendiri telah mempelajari begitu banyak hal selama ini, sampai-sampai Jiang Cheng tidak perlu manual metode lagi untuk mempraktekkan suatu gaya. Jiang Cheng bahkan bisa menirukan suatu gerakan dengan sangat mirip meski baru melihatnya sekali.

Jadi, seharusnya Jiang Cheng memiliki begitu banyak gaya untuk dilukiskan dalam bukunya. Namun kebanyakan dari mereka adalah kombinasi dari gerakan-gerakan yang pernah Jiang Cheng pelajari sebelumnya, bisa dibilang ia juga telah menciptakan banyak teknik baru.

Dengan tangan kanan memegang kuas, Jiang Cheng memasang ekspresi dalam, seakan memasuki meditasi serius dan dipenuhi ketenangan.

Hanya saat kau melihat lebih dekat, maka akan menemukan bulu mata Jiang Cheng bergetar pelan. "Aku sudah menggambar lebih dari sepuluh gaya, apa itu cukup?" Tanyanya pada akhirnya.

Kertas yang dilukis dengan tinta yang belum sepenuhnya kering itu diserobot, Jiang Cheng ingin berteriak kesal, tapi suaranya sudah habis. "Hm...tidak buruk....tidak buruk...Jiang Cheng, kau sungguh mengembangkan beberapa teknik ke tingkat yang sangat mengagumkan."

"Aku bukan idiot!"

"Ya, tentu saja, memangnya kapan aku mengatakan kau bodoh?" Sambil terus memperhatikan gambar yang tidak bisa dianggap bagus, namun juga tidak bisa dibilang jelek itu.

Tinggal beberapa halaman terakhir yang masih kosong, namun Jiang Cheng sudah menyelesaikan pekerjaannya. Kening Wei Wuxian mengernyit, "Kenapa ini ganas sekali?" Komentarnya.

Mata abu-abu Jiang Cheng melirik pada halaman yang dipandangi Wei Wuxian, menambahkan, "Apa yang kau harapkan saat aku mengolahnya?"

Wei Wuxian, "A-Cheng kau selama ini selalu penuh niat membunuh. Jadi, siapa yang membuatmu kesal sampai mau mati?"

Jiang Cheng mendengus sebelum menjawab, "Seperti kau tidak tahu saja."

"Hm...tapi sungguh, beberapa lainnya masih memiliki keanggunan dan gerakan yang halus. Apa nama teknik ini?"

"Hm?" Jiang Cheng melihat Wei Wuxian dengan seringai kecil, "Aku belum memberinya nama. Tapi, sepertinya aku baru saja menemukan satu."

"Apa apa?"

"Mencambuk Wei Wuxian sampai mati."

"...."

Tenang. Ayo tenanglah. Wei Wuxian tidak tahu harus tertawa atau menangis, dan dia memilih untuk melompati meja dan mendarat di sisi Jiang Cheng. Menyenggol bahu Jiang Cheng dengan bahunya sendiri, "Ayolah Jiang Cheng, leluhur ini belum mau mau mati lagi. Aku berjanji, dalam hidup ini aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi!"

Tiga jari Wei Wuxian terangkat, ia bersumpah dengan sepenuh hati. Sebenarnya hati Jiang Cheng sendiri tidaklah mudah, ia sedikit menyesal setelah bercanda dengan sinis tadi. "Termasuk Lan Wangji?"

"Hei! Jangan berharap terlalu banyak Jiang Zongzhu, Lan Zhan adalah Lan Zhan, dia bukan pilihan tapi hidupku!"

Jiang Cheng, "Lantas apa yang membuatnya membiarkanmu kembali ke Yunmeng? Tidak takut kau akan melarikan diri?"

Our Secret Affair 1Où les histoires vivent. Découvrez maintenant