110. Inti Emas dan Besi Tak Berguna

502 108 156
                                    

Jemari yang menggenggam Zidian bergetar hebat, Jiang Cheng memang mengatakan jika ia akan memberikan benda itu pada Wei Wuxian, tetapi ia juga enggan melepaskannya. Mari pikirkan saja skenario terburuknya, jika Wei Wuxian gagal mengalahkan orang itu, bukankah Jiang Cheng tidak lagi memiliki benda untuk mengenang keluarganya?

Sama seperti Jiang Cheng, Wei Wuxian juga mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya. Hari itu ia juga berada di sana. Hari itu ia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana seorang wanita yang selalu pemarah sepanjang waktu, seorang wanita yang selalu mengeraskan hatinya sepanjang hidupnya...menunjukkan ekspresi kesedihan serta kasih sayang. Wei Wuxian juga di sana, ketika Yu Ziyuan mendekap putra satu-satunya, Jiang Cheng, untuk pertama dan terakhir kalinya.

Selama ini Wei Wuxian tidak pernah berharap hari ini akan tiba, tidak peduli seberapa dekat mereka ia tidak pernah bermimpi untuk mendapatkan kepercayaan untuk menerima Zidian.

Momen penuh kebingungan itu berakhir saat Lan Qiren kembali membuka mulutnya, ia menghela napas panjang. "Jiang Zongzhu, seka air matamu dan bangkitlah. Jika kau benar-benar mengkhawatirkan XiChen, maka kau dapat pergi bersama dengan Wei Wuxian, percayakan Sekte Jiang padaku dan kultivator lainnya."

"Tapi..." Gumam Jiang Cheng tidak jelas. Namun sekali lagi Lan Qiren menggelengkan kepalanya, "Pergilah. Aku mempercayakan keselamatannya ditanganmu." Entah kebajikan macam apa yang pernah Jiang Cheng perbuat hingga membuat Lan Qiren mengatakan kata-kata seperti itu.

Lan Qiren menyelipkan jarinya ke dalam kantung qiankun, lantas ia mengeluarkan dua lembar jimat teleportasi. Sembari menyodorkannya ia juga menambahkan beberapa patah kata, "Jika kepentingan di sana telah usai, kalian semua tidak perlu kembali ke Dermaga Teratai. Pergilah ke Cloud Reccesses."

Wei Wuxian, "Tuan Lan...." Ada penolakan di sana.

Akan tetapi, Jiang Cheng tanpa ragu memasang kembali Zidian di jari telunjuknya, menyambar dua lembar jimat teleportasi itu, lantas bersujud sebanyak tiga kali kepada Lan Qiren. Abaikan harga dirinya. Abaikan saja semua harga diri yang selalu Jiang Cheng jaga selama ini. Selama ia diberikan kesempatan untuk meneriaki pria bernama Lan XiChen itu sekali lagi....itu sudah cukup.

Lan Qiren memejamkan matanya dan alisnya perlahan mengerut, 'Semoga kalian berdua diberkati' bisiknya dalam hati.

****

Kesadaran jiwa Lan XiChen telah lama jatuh, namun hanya karena ia memiliki sisa-sisa inti emas yang kuat berputar di dalam tubuhnya, maka ia juga berhasil melepaskan diri dari jeratan mimpi buruk yang menghantuinya. Tapi, itu bukan berarti Lan XiChen baik-baik saja.

Perlahan Lan XiChen mulai mendapatkan kembali indra pendengarannya, ia bisa mendengar suara dari air yang menetes, derak kayu bakar yang mulai berubah menjadi abu. Namun seluruh tubuhnya mati rasa, sekalinya ia bisa merasakan sesuatu itu adalah kesakitan yang menderanya.

Lan XiChen mengeluarkan rintihan pelan, mendapati posisinya yang meringkuk di tanah batu Lan XiChen segera mencoba untuk bangkit, duduk. Mata Phoenix nya yang kuyu menatap keadaan sekitar yang remang-remang, ada api unggun yang menyala ditengah celah gua dan juga sesosok pria buruk rupa yang terduduk menempel pada dinding.

Dihadapannya terdapat papan catur yang dipenuhi oleh bidak hitam. Melihat dari kondisi orang itu yang tidak memperhatikannya sama sekali, Lan XiChen memberanikan diri untuk mendekat dan melihat lebih jelas apa sebenarnya yang dilakukan pria itu.

Namun, begitu kakinya mencoba menopang seluruh tubuh pria tinggi besarnya, Lan XiChen segera jatuh berlutut disertai bunyi debaman yang kuat. Kelopak mata orang dihadapannya sontak saja terangkat, pria itu tersenyum sinis, "Lan Zongzhu memang layak dipanggil sebagai kultivator nomor satu. Tidak menyangka jika Zewu-Jun bisa melepaskan diri dari sihir ku. Asal kau tahu, Wen Zongzhu sendiri yang mengajariku teknik itu."

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now