63. Baiklah. Buka Pakaianmu

976 164 180
                                    

Setelah diteriaki beberapa kali lagi Lan XiChen dengan sukarela namun tetap berat hati, melangkah masuk, lantas mengusir Li Qin dari kamar dengan sopan.

Pintu ditutup dari luar, meninggalkan dua sosok yang sama-sama berantakan di kepala, ya keduanya jelas tidak sehat! Baik fisik maupun mental. Jiang Cheng duduk bersandar pada sandaran ranjang, ada bantal yang membantunya duduk di belakangnya, itu adalah hasil karya Li Qin. Lan XiChen mana berani menghadapi kucing yang akan segera bertransformasi menjadi singa itu?

Tetapi, Jiang Cheng memang hendak melakukan transformasi itu, sayangnya ia tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya. Alhasil, satu-satunya yang bisa menjadi lebih ganas adalah mulutnya, "Apa yang kau lakukan di depan pintu!? Menunggu ku mati kehausan karena meneriaki mu agar masuk!? Kemana semua sel otakmu, huh?"

Lan XiChen, "...." Dia tidak mau mengelak, tidak mau melawan. 'Aku yang salah dan aku akan diam' batin Lan XiChen sungguh-sungguh.

Wajah Lan XiChen yang pucat terlihat menyedihkan dan menyedihkan dibawah sinar bulan yang menembus celah-celah jendela. "Kenapa diam!? Mendadak tidak bisa berbicara atau...." Jiang Cheng berhenti di tengah-tengah kalimat, dimana itu sedikit aneh.

Lan XiChen yang sejak tadi tak berani menatap Jiang Cheng, kini reflek mengangkat kepalanya dan menemukan mata Jiang Cheng yang berkaca-kaca. "Wanyin..." Desis Lan XiChen.

Napas Jiang Cheng agak tersengal, namun dia tetap menunjukkan tekad keras kepala. "Lupakan, kau baik-baik saja, bukan? Aku...tidak melukaimu, bukan?"

Lan XiChen tidak menjawab secara lisan, ia justru menggeleng patah-patah. Secara fisik Jiang Cheng memang tidak melukai Lan XiChen, tetapi masalah hati dan pikiran pria itu yang kacau...sepertinya Lan XiChen tidak berniat untuk memberitahu Jiang Cheng.

Tapi Jiang Cheng tidak menyukai Lan XiChen yang diam seperti ini, dia mendesak, "Jawab aku! Jangan hanya menggeleng."

Senyum kecil tapi canggung terbentuk di wajah Lan XiChen, ia mengambil satu langkah mendekat sambil berbicara. "Tidak, kamu tidak menyakiti ku sedikitpun. Kamu tidak menyakiti siapapun, tidak ada yang terluka...selain kamu."

"Aku tahu, Li Guniang sudah mengatakannya sebelum memanggilmu kemari."

Ah, begitu. Lantas mengapa Jiang Cheng bersikeras mendapatkan Lan XiChen di sisinya? Bukankah dia sudah tahu jika Lan XiChen baik-baik saja?

Cara Lan XiChen menunjukkan ekspresi wajahnya sudah lebih dari cukup untuk Jiang Cheng dapat memahami apa yang ada dalam kepala Lan XiChen, dia menghela napas. Lantas melambaikan tangannya, meminta Lan XiChen mendekat.

Puk! Puk!

"Kemari." Sambil menepuk sisi kosong di ranjangnya, Lan XiChen untuk alasan yang tidak diketahui, merona. "Tidak, aku lebih baik...."

Lan XiChen hendak menolak tetapi Jiang Cheng memelototi dirinya galak, "Kemari." Ujarnya sekali lagi.

Lan XiChen tersenyum kecut dalam hati dan mau tidak mau mendatangi sisi Jiang Cheng, duduk ditempat dimana Jiang Cheng menyediakan ruang kosong. "Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Lan XiChen. Kepala Jiang Cheng mengangguk lemah, "Buka jendelanya." Balas Jiang Cheng.

"Angin malam tidak bagus untuk kesehatan."

"Aku merasa sesak."

Lan XiChen, "Kalau begitu aku akan minggir."

Duk!

Sebuah tamparan pelan, hampir tidak terasa, mendarat di pipi kanan Lan XiChen. Jiang Cheng memicingkan matanya tidak suka, tidakkah Lan XiChen tahu? Jiang Cheng ingin Lan XiChen berada di dekatnya, ia ingin membicarakan satu dua hal dengannya, tapi orang ini malah sibuk menjauh. Menyebalkan.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now