58. Tidak Sekarang...Jangan Sekarang

814 161 122
                                    

Penampilan pucat dari Lan Wangji dan Wei Wuxian memang mengejutkan bagi Jiang Cheng, tetapi tidak untuk Lan XiChen. Ia melangkah maju untuk menjelaskan beberapa keadaan pada Lan Wangji dan Wei Wuxian.

Lan XiChen, "Aku tahu ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala kalian saat ini. Tetapi, kami telah mengalami hari yang panjang, dan Wanyin juga harus menjaga kesehatannya...." Wei Wuxian menyela Lan XiChen, "Zewu-Jun, tapi kau...kau lebih mendesak untuk dibicarakan sekarang!"

"Xiongzhang." Bahkan Lan Wangji angkat bicara, dan sekarang keadaan tegang ini akhirnya dimengerti oleh Jiang Cheng. Ia menepuk bahu Lan XiChen dan menggantikan pria itu untuk berbicara, "Kami mengalami beberapa hal buruk dalam perjalanan."

Wei Wuxian, "Tidak, bukan itu...tidak mungkin..."

"Wei gongzi, aku berterimakasih untuk perhatian mu. Aku terluka saat melawan seorang musuh, cukup parah dan sebagian besar adalah cedera internal, sampai sekarang itu belum pulih sepenuhnya. Jadi, sebenarnya aku hanya butuh istirahat."

"Tidak..."

Lan XiChen menatap dalam mata hitam Wei Wuxian, seakan ingin menyampaikan pesan tertentu padanya. Jiang Cheng bisa melihat kepala Lan XiChen menggeleng seakan menghindari sesuatu, lantas ia merasakan tatapan Wei Wuxian mendarat padanya. Untuk sepersekian detik Jiang Cheng merasakan keraguan besar, namun itu segera menghilang.

Jiang Cheng tahu maksudnya, praktisi dengan basis kultivasi tinggi baik itu jalan benar maupun sesat, dapat melihat keadaan kultivasi orang lain. Tinggi atau rendah. Lemah atau kuat. Stabil atau tidak. Namun, Jiang Cheng yang kehilangan hampir semua kekuatannya tidak bisa melihat basis kultivasi Lan XiChen saat ini.

Dan jika dilihat dari reaksi Wei Wuxian dan Lan Wangji pada pertemuan pertama mereka, Jiang Cheng tahu jika pertarungan dengan bajingan Wen hari ini menjadi alasannya.

Lan XiChen terluka, dan lukanya bisa mengakibatkan qi mengalir sedikit tidak stabil. Dalam perihal Lan XiChen, pertarungan itu hampir membuatnya kalah telak. Tidak heran jika ternyata separah itu, bodohnya Jiang Cheng yang justru tidak memikirkan kebaikan Lan XiChen! Menerbangkan lentera? Manisan? Itu bisa dilakukan lain waktu! Saat Lan XiChen mengajaknya mencari penginapan, seharusnya ia setuju saja, karena Lan XiChen hanya enggan membuatnya khawatir dan tidak mengatakan jika dia sebenarnya sakit! Bodoh!

Jiang Cheng menggigit bibir bawahnya, "Apa kau sudah memesan kamar untuk kami?" Tanyanya. Wei Wuxian mengangguk cepat, "Ya! Di lantai tiga, lorong kanan." Setelah Wei Wuxian menyebutkan nomor kamar mereka, Jiang Cheng menganggukkan kepalanya.

Dengan tatapan tajam dan dipenuhi amarah ia meraih lengan Lan XiChen dan menariknya menuju kamar. Dengan lembut, oke? Jiang Cheng tidak bisa menjadi kejam dengan menyeret seseorang yang sedang terluka parah.

Jiang Cheng hanya tidak habis pikir dengan dirinya sendiri, bagaimana ia bisa menjadi begitu bodoh? Ia jelas melihat secara langsung jika Lan XiChen terluka pagi ini. Tetapi, masih mempercayai kata-kata manis dari Lan XiChen yang mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Sungguh, dia adalah yang terbodoh di dunia.

Tangan kiri Lan XiChen yang berada dalam genggaman dingin Jiang Cheng bergetar pelan, Jiang Cheng menyadari sesuatu yang salah, namun bukan gemetar itu, melainkan suhu tubuhnya yang meningkat diluar batas normal.

Kini mereka sedang berada dalam perjalanan antara lantai dua dan tiga, kemudian berbelok kanan saat mencapai ujung tangga. Mengikuti instruksi dari Wei Wuxian, Jiang Cheng menemukan salah satu kamar yang mereka sewa.

Lan XiChen, "Kau tidak perlu repot..."

"Diam." Desis Jiang Cheng marah, jelas dia sangat marah. Jiang Cheng merasa dipermainkan, ditipu, tidak hanya oleh bajingan Wen itu. Melainkan Lan XiChen, orang yang bersikap sebagai pahlawan bagi dirinya, yang mengorbankan dirinya demi Jiang Cheng. Jiang Cheng muak dengan Lan XiChen.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now