90. Jiang Cheng yang Toleran (?)

646 111 157
                                    

Perjalanan menuju pusat kota Yiling memakan waktu beberapa jam, tetapi Jiang Cheng yang ditemani oleh Jin Ling tidak membuka mulutnya sedikitpun sejak mereka meninggalkan kaki Bukit Luanzang.

Jin Ling sebenarnya tidak merasa itu aneh sama sekali, toh selama ini ia tumbuh dengan menghabiskan waktu berburu malam bersama Jiang Cheng, dan selama itu Jiang Cheng memang cukup jarang membuka mulut atas inisiatifnya sendiri.

Sayangnya, perasaan janggal yang berada di benak Jin Ling saat ini dikarenakan oleh pertengkaran antara Jiang Cheng dan Lan XiChen. Ya, meskipun ia berada cukup jauh dari keduanya sebelumnya, Jin Ling masih bisa mendengar samar pekikkan marah yang ditujukan oleh Lan XiChen pada Jiang Cheng serta sebaliknya.

Tidak bisa menyangkal lebih jauh, Jin Ling benar-benar khawatir.

Dua orang pria dewasa yang menawan memasuki kota yang ramai dengan aura arogansi yang mencekam tidak mungkin tidak menarik perhatian, meskipun Jiang Cheng sekarang hampir menginjak usia empat puluh dia masih memiliki penampilan masa muda yang luar biasa tampan. Fitur wajahnya yang tajam membuat semua orang berpikir jika ia dibuat oleh tebasan pedang dewa. Bahu yang lebar dan sosok yang tidak sedikitpun menunjukkan rasa takut membuat semua orang menyadari siapa dia.

"Itu...itu bukannya Jiang Cheng!?" Ujar salah satu orang dengan nada kaget sekaligus berusaha menekan suaranya.

Seorang pria pedagang yang mendengar seruan itu segera menegang tidak karuan, ia buru-buru melotot dan memarahi orang tadi, "Sst! Apa kau mencari kematian mu sendiri!? Dia adalah Jiang Zongzhu yang sudah menghilang selama berbulan-bulan, dia juga digosipkan mengolah jalur iblis, dan kau masih berani memanggil namanya secara langsung!?"

"Ah..ah..!!! Aku tidak bermaksud begitu...!" Gugup orang tadi.

Bodohnya, orang-orang terkadang lupa, tidak peduli sepelan apa mereka mencoba berbisik telinga para kultivator akan selalu lebih tajam, tetapi dalam kasus ini hanya Jin Ling yang bisa mendengar semua omong kosong itu. Yeah....walaupun untuk bagian 'Jangan mencari kematian mu sendiri' Jin Ling tidak bisa marah tapi setuju begitu saja.

Di sisi lain, Jiang Cheng sedang memasuki tahap 'jangan ganggu aku atau aku akan mematahkan kakimu'. Jin Ling melirik sekilas pada pamannya yang pemarah dan meraung putus asa di dalam hatinya, 'Apa yang salah!? Kenapa wajahnya seakan-akan ingin membunuh seseorang sekarang juga!? Sebenarnya apa yang kau debatkan dengan Paman Lan!?'

Ini tidak bisa dibiarkan.... bisa-bisa Jin Ling mati ketakutan sekarang juga karena melihat wajah Jiang Cheng yang dipenuhi kerutan dan otot yang menegang. Ayolah, bahkan ekspresi paling santai dari seorang Jiang Zongzhu dapat membuat orang-orang enggan membuka mulutnya.

Jin Ling, "Paman, kita sudah melewati dua penginapan. Kau mau berjalan sampai kapan?" Ujarnya pelan.

Jiang Cheng masih sedikit ling-lung dan menoleh malas, "...setelah ini." Kemudian matanya melayang menelusuri kios-kios dagangan dan beberapa rumah makan yang berjejer. Baru setelah beberapa saat ia melihat plakat kayu penginapan, "Ke sana. Kau urus dulu semua yang dibutuhkan, aku akan pergi berkeliling sebentar."

"Berkeliling!? Paman, kau seharusnya duduk diam di kamar!"

"Kau berani berteriak padaku sekarang!?"

Jin Ling yang baru saja menaikan nada bicaranya langsung menciut, namun tidak menarik kata-katanya kembali. "Ah, pokoknya Paman kau harus ikut denganku, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi!?"

Jiang Cheng merasakan denyutan menyakitkan di kepalanya, bagus! Bagus sekali! Sejak kapan semua orang di dunia ini berubah menjadi sangat keras kepala! Padahal dulu Jin Ling tidak akan berani membantah kata-katanya seperti ini!

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now