132. Jiang Xi & Lan Liu

915 94 24
                                    

Helaan napas terus terdengar dari mulut Jiang Cheng, dipelukannya bersandar di sosok mungil dengan wajah putih menggemaskan. Keduanya di bungkus dengan kain berwarna ungu tua, dan keduanya tampak sangat lelap dalam tidurnya. Dengan lembut Jiang Cheng mengecup kepala putranya satu persatu, mencurahkan segala jenis kasih sayang yang tak bisa diungkapkan melalui kata-kata dan ekspresi wajah.

Sudah satu Minggu berlalu sejak kelahiran kedua putranya, namun kondisi Li Qin tidak juga membaik. Tuan Tua Li berkunjung dan sekarang tengah menemani di sisi Li Qin, ia bahkan tidak melirik kedua cucunya sendiri dan segera berlari menuju putrinya. Jiang Cheng tidak menyalahkannya sama sekali, seorang ayah yang mengkhawatirkan anaknya, hal yang wajar bukan?

Alhasil, disinilah ia sekarang, duduk di aula perjamuan khusus, memeluk kedua putranya dengan Lan XiChen di sisinya. Lan XiChen, "Wanyin, satu Minggu berlalu, tapi kamu belum memberikan nama pada mereka..." Merujuk pada putra-putra Jiang Cheng yang sedang tertidur nyenyak. Jiang Cheng melirik Lan XiChen sekilas, kemudian tatapannya kembali terpaku pada wajah cantik anaknya. "Aku tahu A-Qin tidak akan bertahan sampai akhir, setidaknya...setidaknya biarkan dia memberikan nama untuk putra kami."

"Putramu juga putraku, aku mencintaimu dan aku juga akan mencintai keluargamu. Maaf karena mendesak mu melakukan sesuatu, seharusnya aku lebih perhatian..."

Jiang Cheng, "Tidak perlu bicara lebih banyak lagi, Lan XiChen kau juga perlu menikah dan memiliki keturunan, Sekte Lan..."

"Apa yang kamu bicarakan?" Potong Lan XiChen terburu-buru, jangan salahkan dia karena menjadi panik, ia tahu kondisi pikiran Jiang Cheng sedikit kacau hari ini. Dan siapa yang tahu apa yang mulai dipikirkan oleh otak cantik Jiang Cheng itu? Menyuruhnya untuk menikah? Lan XiChen tidak bisa tidak tertawa, lelucon macam apa itu? Tapi Jiang Cheng keras kepala untuk hal ini, ia menggosokkan ujung hidungnya pada wajah salah satu bayi dalam gendongannya, berkata, "Sekte Lan masih belum memiliki penerus...jangan hanya memikirkan dirimu sendiri..."

Lan XiChen, "Tolong hentikan!" Tanpa sadar Lan XiChen menaikkan nada suaranya, membuat tiga orang dihadapannya tersentak kaget. Jiang Cheng yang menyadari gerakan gelisah dari putra-putranya segera menepuk punggung keduanya dengan ringan, menenangkan mereka agar kembali tertidur.

Lan XiChen menyadari kesalahannya dan segera menghela napas sebelum melanjutkan, "Wanyin...tolong jangan membahas masalah itu, kamu tahu aku tidak bisa meninggalkanmu."

"Memiliki istri dan anak tidak membuatku meninggalkanmu, jadi apa yang membuatmu berpikir kau harus meninggalkanku?"

"Wanyin, kamu tidak mengerti. Apakah menurutmu mudah untuk berdiri di balik bayangan orang lain? Apakah menurutmu mudah untuk mencintai seseorang yang tidak kan pernah menjadi milikmu seutuhnya? Apakah mudah bagimu untuk membayangkan orang yang kau kasihi dengan seluruh hatinya menghabiskan malam dengan orang lain? Apakah..."

Jiang Cheng, "Kewajiban dan Sekte masih lebih penting."

Lan XiChen, "Tidak bisakah kita hanya hidup bahagia seperti Wangji dan Wei Wuxian? Tidak bisakah kita hanya mengabaikan urusan sekte dan menjalani hidup berdua?"

"Bagaimana bisa? Kita berdua sama-sama tahu, kau bukan orang bodoh dan tidak bertanggung jawab, jika bukan karena aku, kau akan menikah dan..."

"Wanyin!"

Jiang Cheng mengangkat sebelah alisnya, "Aku...aku tidak pernah menyesal mengatakan bahwa aku mencintaimu. Tapi itu tidak berarti kau harus melepaskan semua tanggung jawab..."

"Jiang Wanyin! Pahamilah jika masalahnya bukan pada mu, tapi aku! Bagaimana aku bisa menikahi seseorang yang tidak kucintai? Bagaimana aku bisa menyentuh orang lain saat yang kupikirkan hanyalah dirimu?"

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now