72. Janji Untuk Melindungi

631 143 84
                                    

Ekhem....jadi hari ini akan double update. Jadi, jangan kelewatan chapter 72 ini ya, karena biasanya pembaca di chapter selanjutnya selalu lebih banyak dari chapter sebelumnya setiap kali saya double update. Maka dari itu, saya beri pengingat di atas dan bukan di akhir.

Dan....ayo bertahan sebentar lagi sebelum momen XiCheng yang -menurut saya- cukup memuaskan untuk saat ini.

Kalau begitu selamat membaca, dan saya akan ucapkan terimakasih untuk dukungan yang diberikan atas cerita ini di awal. Terimakasih banyak.... terimakasih banyak....

🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁

🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁❣️🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Picture by Pinterest)
.
.
.
.

Jiang Cheng sangat marah setelah mendengar kebenaran dari mulut Jin Ling mengenai Lan XiChen, hatinya merasa sesak karena membayangkan sosok Lan XiChen yang begitu menawan memasuki ruangan yang dipenuhi oleh orang-orang dengan erangan kesakitan dan hampir mati.

Jiang Cheng jelas tidak akan mempertanyakan kebenaran dalam kata-kata Jin Ling, jika ia mengatakan bahwa Lan XiChen adalah satu-satunya orang yang mampu menyembuhkan penyakit itu maka Lan XiChen memang adalah satu-satunya yang bisa.

Sekarang semuanya menjadi jelas di benak Jiang Cheng, selama beberapa hari ini Lan XiChen tidak memberikan energi internalnya secara teratur kepada Jiang Cheng, dan dia tidak bodoh untuk menyadari jika arus energi spiritual milik Lan XiChen semakin tipis setiap harinya.

Awalnya Jiang Cheng mengira jika kondisinya sudah membaik atau Lan XiChen berusaha menghemat tenaga, tapi ternyata pria itu kelelahan, bajingan itu menipu Jiang Cheng dan menanggung semua masalah seorang diri.

Lan XiChen tahu benar mengenai temperamen Jiang Cheng dan bagaimana Jiang Cheng akan menyikapi sesuatu, tapi dia tetap melakukan ini? Tidak tahukah Lan XiChen, jika suatu hari Jiang Cheng menemukan kebenarannya maka ia tidak akan bisa lagi menahan dirinya untuk tidak membunuh seseorang. Seperti sekarang.

Dengan langkah kaki yang tergesa-gesa Jiang Cheng berjalan menuju kamar Lan XiChen dirawat, ia berpapasan dengan beberapa kultivator Sekte Lan namun mengabaikan saat mereka memberinya salam. Di kepala Jiang Cheng sekarang hanya ada satu nama yang terngiang, 'Lan XiChen, rubah putih sialan!'

Jaraknya dan kamar Lan XiChen tidak lagi jauh, Jiang Cheng bisa melihat Tuan Tua Li berdiri dengan diam di depan pintu, tidak masuk atau pergi. Langkah kakinya berhenti sejenak, dia tidak tahu....dan sepertinya juga tidak terlalu penasaran mengapa orang tua itu berdiri di sana dengan konyol. Jadi, Jiang Cheng mengabaikan keanehan itu dan bergegas menerjang masuk hanya untuk dihadang oleh sepasang tangan tua.

Itu adalah Tuan Tua Li yang menghalanginya, Jiang Cheng sontak melemparkan tatapan tajam yang mengintimidasi. Tetapi Tuan Tua Li tidak bergeser ataupun bergetar barang sedikit, ia justru tersenyum melihat kedatangan Jiang Cheng sambil berpikir, 'Lao Yun ah Lao Yun, kau memang benar-benar bisa memprediksi jika Jiang Zongzhu akan menerobos masuk.'

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now