97. Dia Baik Pada Semua Orang

514 102 87
                                    

Peringatan : Entah mengapa saya merasa chapter ini cukup aneh, jadi bagi siapapun yang juga merasa chapter kali ini aneh silahkan tuliskan komentar, oke? Saya hanya ini tahu seberapa canggung dan OOC karakter Jiang Cheng di sini😂
.
.
.
.
.
R

asa terkejut masih tersisa di dalam diri Jiang Cheng, ia masih menatap token giok seputih susu itu dengan saksama, 'Apa yang Lan XiChen inginkan?' tanyanya, serta meragu, 'Apa yang bisa aku lakukan?'.

Sebelumnya, segera setelah Lan Wangji memberikan benda ini kepada Jiang Cheng, Wei Wuxian sempat menambahkan beberapa kata penyemangat untuknya. Yang dimana itu pasti hanya akan diabaikan oleh Jiang Cheng. "Lan XiChen...rubah tua bajingan itu...." Rutuk Jiang Cheng.

Tapi, siapa yang menyangka, jika setelah Jiang Cheng menyelesaikan kalimat mengutuknya itu giok putih di tangannya kembali berpendar redup. Jiang Cheng hampir saja menjatuhkannya karena terkejut, "Apa ini...!?" Pekiknya sebelum kesadarannya dibawa menuju suatu dimensi yang berbeda.

Jiang Cheng menyipitkan matanya yang langsung terpapar oleh silaunya cahaya matahari, ia baru saja hendak memaki sepenuh hati, namun sebelum mulutnya bergerak sebuah sosok yang sedang duduk di bawah pohon itu menarik perhatiannya.

Rambutnya hitam dan panjang, lurus dan jatuh terurai di punggungnya yang selalu tegap, melewati bahunya yang bidang dan hangat. Ikat kepala bersulamkan pola awan mengalir menghiasi dahi pria itu. Jiang Cheng tidak bisa tidak terpana, akan tetapi...figur Lan XiChen dalam pusaran ingatan ini tampak rapuh.

Tangan Jiang Cheng terangkat, berusaha menggapai Lan XiChen, namun tangannya hanya bisa menembus sosok itu. Jiang Cheng menggertakkan giginya karena amarah yang membuncah. Jadi, sebenarnya orang ini sudah berencana untuk menghilang? Lihat saja! Sampai menyiapkan rekaman di batu giok perekam seperti ini....rubah tua tidak tahu diri itu benar-benar sudah berencana untuk menghilang!?

'Apanya yang akan berbicara denganku setelah semuanya selesai!?'

'Apanya yang mau menemuiku dan membicarakan semuanya baik-baik!?'

'Apanya yang...apa yang dia maksud dengan mengirim ku ke Gusu-Lan agar kemanan ku terjamin?'

Semua itu hanyalah omong kosong sekarang, Lan XiChen telah dipenuhi omong kosong yang memuakkan. "...brengsek..." Maki Jiang Cheng.

"Aku tahu." Balas Lan XiChen sambil tersenyum manis, dimana itu membuat Jiang Cheng tersandung sampai harus berlutut di tanah. Matanya melotot, 'Darimana pria ini tahu kapan harus berbicara!?' pekik Jiang Cheng tidak terima.

Lantas suara tawa seringan kecupan kupu-kupu pada bunga-bunga yang mekar itu terdengar, Lan XiChen terkekeh kecil. "Wanyin, kamu pasti sedang marah saat ini..." Ujarnya santai, jika saja Lan XiChen tidak sedang menatap kosong ke tempat dimana Jiang Cheng tidak berdiri, mungkin Jiang Zongzhu akan mengira Lan XiChen benar-benar berbicara kepadanya.

Dan apa itu...kamu pasti sedang marah sat ini!? Apa maksudnya itu!? Dia bahkan sudah tahu jika Jiang Cheng akan marah dan uring-uringan, tetapi tetap melakukan kebodohan semacam ini!? Yeah...walaupun Jiang Cheng sebenarnya belum pernah mengetahui kebodohan apa yang diciptakan Lan XiChen, dia hanya akan menganggap hal itu sebagai keidiotan.

Jiang Cheng, "..." Ah, dia tidak bisa berkata-kata.

Lan XiChen kembali terkekeh sambil melanjutkan, "Wanyin~ tolong jangan marah padaku. Aku melakukan ini untuk kepentingan semua orang, termasuk dirimu. Aku tahu aku berhutang penjelasan dan permintaan maaf, jadi tolong dengarkan aku...hm?"

"Persetan dengan mendengarkan mu, dasar pria tua tidak sadar diri. Di usiamu sekarang kau masih senang bermain petak umpet!? Yang benar saja!?"

Jangan salahkan Jiang Cheng....dia seperti seorang pria yang jatuh cinta, mengharapkan balasan dari orang yang telah ia cintai tanpa sadar, menanti dengan perasaan tulus. Dan kini Jiang Cheng mengetahui jika orang yang ia nantikan tidak segera kembali, pikiran, hati, serta tubuhnya....dia tidak baik-baik saja ah...

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now