103. Menghela Napas, Lan Qiren

534 98 48
                                    

Jiang Cheng masih mengeratkan pelukannya pada Jin Ling meskipun dia sendiri sudah meminta pemuda itu untuk melepaskannya, entahlah....Jiang Cheng hanya merasa jika keponakannya itu akan merasa ketakutan jika melihat dirinya yang sekarang. Memang benar jika kilatan menakutkan Zidian telah menghilang, tapi bukankah sisa-sisa akibatnya masih berada di depan mata. Ditambah ekspresi Jiang Cheng belum sepenuhnya melunak.

Wei Wuxian yang berdiri di sisi Jiang Cheng menepuk bahu Jiang Cheng dengan pelan, "Jiang Cheng, lebih baik kau minta mereka semua untuk pergi. Pemandangan ini..." Yang didominasi oleh pria tua dengan keadaan hampir telanjang, "...sangat tidak nyaman untuk di lihat." Tandas Wei Wuxian.

Kepala Jiang Cheng mengangguk, tapi itu bukanlah tanda jika dia akan mengakhiri pertemuan di sini apalagi mengampuni kesalahan mereka. Bisa-bisanya selama kepergiannya yang entah kemana itu, ia tidak mendengar sedikitpun berita tentang Sekte Jiang yang mencarinya! Sekte Jiang masih ada sampai hari ini itu semua karena dirinya! Kerja kerasnya!

Dengan bibir terkatup rapat Jiang Cheng melepaskan rengkuhannya pada Jin Ling dan berkata, "Kalian semua pergi dan ganti pakaian yang lebih layak. Segera kembali kemari dalam lima belas menit, mengerti!?"

"Ya, Zongzhu." Jawab mereka serentak, lantas satu persatu mulai menghilang entah dengan qinggong atau berlari tergopoh-gopoh, sementara penatua kelima berjalan santai ke kursinya.

Jiang Cheng, "Tuan Lan, Nie Zongzhu, maafkan aku atas keributan yang tidak perlu barusan. Aku harap kalian semua tidak keberatan." Sembari berkata begitu mata Jiang Cheng tidak tinggal diam, dia melewati Lan Qiren dan Nie Huaisang, tetapi menatap penuh dendam pada semua orang.

Baik. Kesampingkan orang-orang dari Sekte Lan seperti Lan Wangji....dan Wei Wuxian. Ah! Bahkan sekarang Jiang Cheng bingung apakah Wei Wuxian masih bagian dari Yunmeng-Jiang atau Gusu-Lan!?

Hanya memikirkan satu hal konyol itu membuat alis Jiang Cheng langsung mengerut menjadi satu, sekali lagi.

Syukurlah Lan Qiren berbaik hati, atau tidak, entahlah, mengalihkan perhatian Jiang Cheng, "Jiang Zongzhu...apakah sekarang kau bisa duduk dengan tenang?"

"...ya, tentu saja. Tuan Lan juga segera duduk dengan nyaman, biarkan pelayan membawa beberapa set meja dan teh."

Nie Huaisang, "Jiang Zongzhu...eh...itu, bisakah kau mengganti set meja dan teh ku juga? Sepertinya milikku sedikit..." Belum selesai dia berbicara, salah satu kaki meja sudah patah dan barang-barang diatasnya segera meluncur bebas. Membuat suara berisik dari barang-barang yang pecah kembali terdengar.

Hah...sepertinya serangan Zidian milik Jiang Cheng sebelumnya tidak sengaja menyerempet pria cantik bermarga Nie itu, dengan sedikit kedutan di ujung matanya Jiang Cheng membalas, "Aku akan mengurusnya."

Lantas, Jiang Cheng berbalik menghadap penatua kelima, "Penatua kelima, perintahkan pelayan untuk menyiapkan kembali set meja-meja yang rusak. Selesaikan sebelum semua orang berkumpul."

Benar. Tentu saja Jiang Cheng akan menyuruh orang lain untuk melakukannya, tidak akan lucu jika setelah masuk dengan cara paling menyebalkan Jiang Cheng akan segera keluar demi meminta beberapa orang membawa barang-barang yang telah dihancurkannya. Lebih tepatnya oleh amarahnya, jika saja orang-orang itu tidak membuatnya marah, tentu saja Jiang Cheng tidak akan melakukan semua ini. Benar bukan?

Penatua kelima tanpa banyak bertanya segera beranjak dan pergi, kemudian sesaat kemudian rombongan pelayan yang membawa tumpukan meja kursi serta sapu segera membersihkan aula yang berantakan, mengganti perabotan yang rusak dengan yang baru.

Wei Wuxian terkikik kecil, Jiang Cheng mendengarnya dan melotot tajam, "Cepat kembali ke sisi Hanguang-Jun mu!" Desisnya galak.

"Baik baik...aku mengerti, Shidi~"

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now