29. "Sekarang Aku akan Mengembalikannya."

1K 203 28
                                    

Sekembalinya Jiang Cheng dan Lan XiChen dari jalan-jalan di sekitar Dermaga Teratai, Lan XiChen mengatakan harus pergi untuk mengirim surat pada Lan Qiren dan Lan Wangji yang berada di luar Yunmeng.

Jiang Cheng benar-benar merasa menjadi beban berat sekarang, Wei Wuxian yang seharusnya menikmati kehidupannya dengan orang yang ia kasihi, kini harus berpisah dengan Lan Wangji sekali lagi demi menjalankan tugas.

Selama satu Minggu berlalu, Wei Wuxian harus menggantikan posisi Jiang Cheng selama masa pemulihan, sementara Lan XiChen yang bertugas menjadi obat berjalan Jiang Cheng harus setia berada di sisinya sepanjang waktu. Mengharuskan Lan Wangji mengambil tanggung jawab sebagai kepala pengawas tim patroli dan pencarian.

Resmi sudah selama satu Minggu tidak ada teriakan manis Wei Wuxian yang memanggil Lan Zhan! Lan Zhan!

Jiang Cheng kini sendirian dalam perjalanan menuju aula leluhur, melihat dan menjenguk tempat yang belum ia kunjungi selama lebih dari tujuh hari itu. Sudah ada dupa yang terpasang di sana saat Jiang Cheng masuk, ia berasumsi Wei Wuxian telah datang sebelumnya.

Rambut panjang Jiang Cheng sengaja dibiarkan terurai untuk menghalangi dingin di lehernya, maka dari itu helaian lembut itu jatuh menimpa wajahnya saat Jiang Cheng sedang bersujud pada tiga nisan di aula leluhur. Kepalanya terkantuk pada lantai beberapa kali.

Pandangan Jiang Cheng kosong.

Tetapi kepalanya tidak berhenti memikirkan banyak hal.

Sampai pandangannya berputar saat hawa dingin merambat dari lantai ke lututnya, dan membuat tubuhnya bergetar pelan.

Jiang Cheng merasakan itu dan tertawa pahit, "Ibu...ini sama seperti waktu itu. Aku, sekali lagi, menjadi tidak berguna." Bukanya disertai desahan putus asa.

Alis Jiang Cheng langsung berkerut menjadi satu demi menjaga kesadarannya sendiri, juga untuk menahan jatuhnya air mata sebesar biji jagung dari sudut matanya. Jiang Cheng mendongak menatap langit-langit.

Dengan suara lemah, "Apa gunanya Wei Wuxian itu memberikan inti emasnya padaku? Aku, Jiang Cheng, seharusnya era ku sudah berakhir. Aku terlalu serakah bukan? A-Jie...aku bahkan tidak punya kemampuan untuk melindungi Jin Ling. Pada akhirnya efek samping itu mengubah segalanya.

Lihat aku! Lihat aku, Jie! Apa aku terlihat seperti seorang Zongzhu? Ayah benar, dia selalu benar. Ya, Ayah, dalam kehidupan ini kau benar....aku tidak pernah mengerti motto dari Sekte Jiang, aku tidak pernah memiliki kualifikasi. Jika saja aku bukan putramu, aku bahkan tidak akan pernah bisa memegang pedang, benar!? Jawab aku!"

Teriakan dan isakan tanpa air mata Jiang Cheng memenuhi aula leluhur, tempat itu sepi, selalu sepi. Jiang Cheng melarang seorangpun mendekat kecuali saat jadwal bersih-bersih.

Tempat ini, adalah tempat dimana Jiang Cheng yang sedih, senang, marah, dan frustasi pergi untuk mencurahkan isi hatinya. Kalian ingin mendengar apa yang disembunyikan Jiang Cheng sebenarnya, dibalik tawa sinis, ucapan sarkas, dan ekspresi galak diwajahnya. Maka, datanglah ke aula leluhur. Dengarkan seluruh keluhannya.

Kalian ingin melihat Jiang Cheng yang merana, ingin melihat sisi lemah dari Sandu Shengshou yang ditakuti semua orang? Kunjungilah aula leluhur Sekte Jiang bersamanya.

Karena sekeras apapun Jiang Cheng mencoba, setiap kali ia menginjakkan kaki di tempat ini, yang bisa keluar dari mulutnya hanyalah kejujuran.

Napas tersengal Jiang Cheng terdengar jelas bahkan jika seseorang hanya berdiri di sepanjang lorong. Tapi, Jiang Cheng tidak peduli, ia menggebrak lantai kayu dan berteriak. "A-Jie...aku sakit! Aku sakit, semuanya menyakitkan! Apa yang tersisa dariku? Hanya tubuh tidak berguna ini! Wei Wuxian....maaf...maaf...maaf...aku akan mengembalikannya, aku akan mengembalikannya. Inti emas mu...aku akan mengembalikannya. Jangan mendorongku!" Monolog Jiang Cheng.

Our Secret Affair 1Where stories live. Discover now