121. Huan-ge Bermain Bajingan (2)

1.2K 122 90
                                    

PERINGATAN NSFW!!!

Setelah mengatakan kalimat itu Jiang Cheng menarik Lan XiChen menuju kamarnya, lantas mendorong paksa pria itu agar berbaring di kasur. Jiang Cheng sendiri segera melepas ikat pinggangnya, membiarkan celananya meluncur ke lantai begitu saja, setelah itu Jiang Cheng melompat keatas tubuh Lan XiChen dan duduk tepat di dekat ereksi kekasihnya berada.

Keduanya mengerang bersamaan begitu kulit dan kulit saling bersentuhan, Lan XiChen ingin Jiang Cheng menciumnya, tetapi Jiang Cheng menolak dengan menggigit leher putih Lan XiChen. Hanya Jiang Cheng yang tahu jika satu-satunya alasan ia melakukan itu adalah untuk mengikis rasa malunya karena harus begitu terbuka di hadapan Lan XiChen.

Lan XiChen, "Wanyin, ini tidak benar..."

Jiang Cheng mendengus mendengarnya, kemudian ini menggoyangkan pinggulnya hingga belahan pantat dan penis Lan XiChen saling bergesekan. Jiang Cheng, napasnya terengah, namun berkata pedas, "Lihat siapa yang begitu bersemangat di sini." Sambil menelengkan kepalanya ke satu sisi dan terus menggerakkan panggulnya.

Jiang Cheng bisa merasakan kedutan yang terjadi pada lubangnya karena terus tergesek oleh kejantanan Lan XiChen, dan ia berpikir 'Aku tidak bisa mengulur waktu lagi'. Kemudian mata Jiang Cheng meneliti seisi ruangan, sesaat kemudian tatapannya jatuh pada ikat dahi Sekte Lan yang tergeletak di atas meja.

Segera ia bangkit dari tubuh Lan XiChen dan meraih ikat dahi tersebut, Lan XiChen yang melihatnya turut terlonjak kaget. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun bibir Jiang Cheng akhirnya kembali membungkam Lan XiChen dengan sempurna, Lan XiChen tidak punya pilihan lain selain membalas cumbuan itu dengan semangat yang sama. Terlalu jatuh dalam buaian Jiang Cheng, Lan XiChen tidak pernah menyadari jika kini kedua tangannya telah terikat di kepala ranjang, tak mampu bergerak.

Jiang Cheng berhasil dalam misinya dan tersenyum licik hanya untuk menyadari bahwa sekarang ia harus melakukan hal memalukan lainnya di hadapan Lan XiChen. "Wanyin?" Ujar Lan XiChen di penuhi tanda tanya, pasalnya kini Jiang Cheng telah duduk diantara kaki Lan XiChen dengan kaki terbuka lebar, dimana itu menunjukkan pemandangan luar biasa tanpa penghalang sedikitpun.

Otak Jiang Cheng menolak untuk merasa bersemangat dalam posisi ini, namun penisnya jelas berkata lain. Benda itu sudah berkedut dan memohon untuk disentuh sejak tadi, jadi ketika Jiang Cheng akhirnya menyentuh ereksinya ia segera melemparkan logikanya ke belakang dan menikmati acara menyentuh dirinya sendiri di hadapan Lan XiChen. Segala sesuatu yang terjadi di depan mata Lan XiChen ini sungguh tidak tertahankan, Jiang Cheng, seorang Zongzhu dengan kebanggan setinggi langit, menyentuh dirinya sendiri.

Lan XiChen meneguk ludahnya, ia ingin ikut ambil bagian dalam kegiatan itu, namun akhirnya ia menyadari bahwa kedua tangannya terikat dan hanya bisa menggeliat tidak nyaman di kasurnya, menunggu sentuhan lain dari Jiang Cheng.

Merasa telah cukup lama bermain dengan bagian depannya, Jiang Cheng mencapai waktu dimana ia harus mempersiapkan dirinya untuk menerima Lan XiChen. Wajah tampan Jiang Cheng telah memiliki jejak air mata karena kenikmatan yang ia berikan pada dirinya sendiri, rasa malu justru menambah nafsu yang membakar di dalam dirinya.

Manik abu-abu Jiang Cheng bertemu dengan mata Phoenix Lan XiChen, merangkak perlahan, Jiang Cheng menyelipkan dua jarinya diantara celah bibir Lan XiChen. Memaksa pria itu mengulumnya. Senangnya karena Lan XiChen membuka mulutnya dengan sukarela, membiarkan jari jemari Jiang Cheng segera dibasahi oleh salivanya, Jiang Cheng mendengus kemudian meninggalkan kecupan singkat di pipi Lan XiChen sebelum kembali mengangkang dihadapan pria itu.

Ujung telunjuk yang basah memainkan pintu masuk krisannya, menggosok dan menekan berkali-kali hingga celah itu memerah dan sedikit terbuka. Satu jarinya menembus dan Jiang Cheng tidak merasakan hal yang baik tentang itu, namun mulutnya justru mengeluarkan suara desahan yang menggoda. Jari kedua dimasukkan, Jiang Cheng hanya merasa ia semakin terbuka di bawah sana, namun ia tahu itu masih belum cukup. Seperti sebuah kebiasaan, Jiang Cheng akan melihat reaksi yang diberikan oleh Lan XiChen, namun sekarang pria itu sedang menatap tempat dimana ketiga jarinya bersarang.

Our Secret Affair 1حيث تعيش القصص. اكتشف الآن