Jadi penggunaan pisau harus memakai energi kultivasi.

Akhirnya kerang bisa dibawa keluar. Kerang ini dipenuhi lumut dan teritip kecil.. Nana memasukkannya ke dalam ember bersama hewan lain.

Akhirnya mereka sampai ditepi pantai paling sepi.. Mereka mendirikan tenda disana. Disebelah mereka adalah tebing batu karang besar dengan celah besar dan lebar serta tinggi. Mirip gua tapi masih memiliki pasir pantai di sana.

Nana dan kakek tidak berkemah dibawahnya karena itu terlalu sejuk. Tujuan mereka ke pantai adalah untuk menikmati sinar matahari.

"kakek, berikan aku krim anti matahari.."

"ini dia.."

Mereka mendirikan tenda sederhana dan dua kursi malas dan satu meja dibawahnya.

Kakek mengeluarkan partisi melingkar untuk kenyamanan berganti baju.

Nana mengenakan longdress brokat tipis tanpa lengan.

Sementara kakek mengenakan celana panjang dan rompi petani tanpa baju.. Mereka agak tidak pada tempatnya.. Namun duo kakek dan cucu berpikiran terbuka dan tidak peduli pada dunia.

Di atas meja, ada sepoci jus jeruk dan satu toples kukis madu.

"bagaimana hewan hewan ini akan dimasak.."

"buat saja hotpot.. Bukankah kita sudah mengemas semua bumbu dan panci"

"uhuh.. Ada juga pemanggang.."

"hehehehe... Mari membuat barbeque"

Mereka mulai menyiapkan bahan.  Nana betugas membersihkan bahan. Sementara kakek menyiapkan peralatan.

Saat ini Nana membersihkan kerang besar..

"sulit sekali untuk dibuka.. Ugh.."

"aduh" kerang terbuka, tepi kerang yang tajam menggores jari telunjuk Nana..

"Ada apa?"

"aduh kerang ini sangat sulit dibuka."

"perlihatkan jarimu" kakek memeriksa jari Nana lalu memberinya salep.

Mereka tidak tahu bahwa kerang telah menyerap darah Nana. Teritip teritip kecil yang menempel di kerang terlepas dengan sendirinya.

Setelah itu mereka berdua mencongkel kerang dengan pisau dapur.

Mereka tercengang, saat kerang itu terbuka untuk pertama kalinya, ada cahaya menyilaukan yang terpancar didalamnya, dan itu menampakkan dunia kecil.

Ehm.. Itu pantai tempat mereka berdiri tepatnya. Ada gambar dua orang yang sedang mengamati sesuatu..

"kakek sepertinya.. Gambar ini" Nana kemudian menoleh ke udara seperti melihat cctv.

"kakek apa kau melihat nya?"

"ya, wajahmu cukup lucu."

Oh, ya..?

"ck,ck.. astaga.. Kau memperoleh harta dewa laut" kakek melihat kerang dengan intens.

"dewa laut? Poseidon?"

"darimana kau tahu?" kakek menolehkan kepalanya tiba tiba.

"oh, aku benar ya?"

"stt, kembali ke topik.. Ini namanya adalah kerang pengawasan surgawi.. Ini bisa melihat kemanapun kau mengarahkan kerang. Ini akan meningkat seiring dengan kemampuan kultivasi pemilik. Sepertinya darahmu telah menetes diatasnya tadi.. Tapi.. Sayang kau tidak berkultivasi.."

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now