Part 147 - Yang Terbaik

8.4K 1K 112
                                    

Alex pergi setelah Mauren membawa anak-anak dari kamar mereka. Lelaki itu menghabiskan satu malaman di club malam. Minum sampai mabuk untuk menghilangkan sejenak rasa sakit dalam dada.

Lelaki itu tidak pernah lagi mengunjungi club malam untuk mencari hiburan atau sekadar minum menghabiskan waktu.

Dulu, sebelum memiliki anak, Alex masih sering mampir setelah pulang kerja. Kadang sampai tengah malam hingga pagi.

Tidak langsung berubah memang. Alex candu ke club malam, minum-minum dan berpesta ria dengan teman-temannya.

Lalu setelah berpisah dengan Mauren dan sembuh dari kecanduan obat-obatan. Alex masih mampir sesekali bersama teman dan kolega bisnis. Kadang menyewa perempuan untuk menuntaskan hasrat lelakinya.

Kemudian Alex mulai lupa kapan terakhir ke club untuk bersenang-senang setelah menjebak Mauren. Karena Alex hanya fokus pada wanita itu dan meninggalkan dunia malam.

Kalau pun pergi ke tempat itu, hanya untuk urusan bisnis. Berlangsung hingga sekarang, sampai anak-anak sudah masuk sekolah TK.

Alex tersenyum miring, sejak menjadi seorang Daddy, kadang dia lupa kapan terakhir kali minum. Kalau bukan terpaksa, Alex tidak mau pergi.

Alex berusaha pulang ke rumah dalam keadaan segar bugar. Karena sebelum tidur, Alex ingin menemani anak-anak bermain dan membacakan dongeng.

Mungkin terdengar membosankan menjalani rutinitas yang sama setiap hari. Namun, Alex memilih mereka dari pada bersenang-senang sendiri.

Bisa saja tiap akhir pekan pulang tengah malam dengan alasan bisnis. Tetapi, anehnya Alex selalu ingin segera pulang ke rumah.

Terutama kalau pergi ke luar kota. Dia tidak tenang, anak-anak sangat dekat dengannya. Alex harus video call dulu pas mereka sedang makan atau siap-siap pergi sekolah.

Sama-sama sibuk, tetapi menyempatkan waktu sekitar sepuluh menit untuk menyapa dan bertukar kabar. Kadang mereka sama-sama pakai kaus kaki dan sepatu.

Anak-anak di rumah sedangkan Alex di hotel. Kemudian mereka sama-sama pamit, dengan ceria. Sepanjang hari, Alex bersemangat dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Alex tersenyum mengingat banyak hal yang sudah mereka lakukan. Hal-hal sederhana yang bikin dada menghangat. Seperti membujuk-bujuk kedua putrinya yang manja dan keras kepala.

"Sendirian?"

Lamunan Alex buyar. Seorang wanita berpakaian seksi menghampirinya. Duduk di sampingnya sembari memesan minuman.

Wanita itu meringis, "Frustasi ribut sama istri?" kekehnya setengah mengejek.

Alex mengikuti arah pandang wanita itu. Alex meletakkan kedua tangannya di atas meja setengah terkepal. Rupanya wanita itu melihat cincin melingkar di jari manisnya.

Alex menggedikkan bahu, menenggak alkohol di gelasnya hingga tandas.

"Mau ditemenin? Ayo cerita." Wanita itu menerima minumannya dari bartender sambil tersenyum lalu menyesap anggun.

Alex tidak menjawab, dia hanya tersenyum miring namun tipis. Kedua mata Alex memerah, minum alkohol cukup banyak.

"Yah," Alex menghela nafas panjang.

Selanjutnya Alex hanya diam saja. Mengabaikan wanita seksi yang menemaninya. Tidak tahu kapan wanita itu pergi, Alex pulang ketika sudah pagi.

Alex pulang dalam keadaan mabuk berat. Beberapa kali nyaris menabrak pembatas jalan. Dia sampai di rumah dalam keadaan selamat.

Alex menemukan Mauren tidur di kamar anak-anak. Lelaki itu tersenyum miris dan menghampiri mereka.

Memperbaiki selimut yang menyingkap dan dari badan putri-putrinya. Alex telah menjadi seorang Daddy. Memiliki dua putri yang cantik, pintar dan menggemaskan.

EMPTY [18+]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora