Part 89 - Bebas

9.6K 1.2K 1.1K
                                    

            Alex tergelak melihat kedua bayi kembarnya sedang bermain riang gembira bersama Ida. Gadis remaja itu seakan tidak peduli dengan kehidupan remaja seumurannya. Seluruh perhatiannya teralihkan dengan bayi kembar yang amat disayanginya.

Keluarga kecil yang tampak harmonis itu sedang piknik di sebuah taman. Menggelar sebuah tikar berukuran sedang dan di atasnya terdapat beberapa jenis makanan dan minuman manis.

Angin sejuk yang sepoi-sepoi dan langit yang bersahabat menambah keceriaan mereka. Alex tidak membatasi ruang gerak putrid-putri kesayangannya. Membiarkan mereka merangkak bebas di atas resumputan dan dedaunan yang gugur.

Mereka mengoceh semangat, merangkak cepat seakan ingin berlari kesana kemari. Kadang-kadang air liur mereka sampai menetes saking fokusnya dengan ranting atau daun yang ditemuinya.

Ditambah lagi dengan keberadaan Ida yang sangat membantu. Gadis itu meletakkan sebuah mainan beberapa meter di depan mereka. Mamacu bayi kembar itu untuk berlomba siapa yang paling cepat menggapainya.

Mauren sedikit khawatir jika anak-anak digigit semut atau badannya gatal-gatal. Mereka baru pertama kali bermain di alam bebas seperti ini. Fokus Mauren hanya pada anak-anak, memantau agar tidak kenapa-napa meskipun ada Ida dan Alex.

"Star, ayo lari!!" Jerit Ida gemas.

Scarlett mengocek semangat menggapai mainan di tangan Ida. Tetapi Star malah fokus dengan daun yang jatuh tepat di depannya. Bayi menggemaskan itu duduk tenang dan memutar-mutar daun lalu memasukkan ke mulut.

"Aduh, nggak boleh dimakan." Ida menambahkan sembari menggoyang-goyangkan mainan sehingga menimbulkan bunyi nyaring. Bunyi itu menarik perhatian Star, dia melempar daun dari tangannya asal dan kembali merangkak untuk mengalahkan saudaranya.

Diam-diam Mauren juga ikut tersenyum. Dia dan Alex duduk di atas tikar dengan jarak. Di tengah-tengah mereka ada keranjang makanan yang masih tersisa. Alex mencuri-curi pandang pada Mauren, dia ikut tersenyum melihat istri kontraknya senang.

Cukup lama mereka berdiam seperti itu. Star dan Scarlett berhasil mendapatkan masing-masing mainan. Ida membawa mereka berbaring menandang langit cerah. Anak-anak memakai pakaian tertutup lengkap dengan topi di kepala. Saat Idah bicara, mereka mengoceh seakan paham dengan obrolan ngalur ngidul tersebut.

Alex menoleh pada Mauren lagi. Wanita itu sibuk dengan ponsel, menghandle custumernya mengenai kue. Mauren dengan senang hati melayani via chattingan. Dia tersenyum senang, mendapatkan orderan lagi.

Tubuh Mauren tiba-tiba merinding kaku. Alex pindah dari tempat duduknya, berbaring di pangkuan Mauren tanpa suara. Mauren sangat risih, menarik tangannya dari genggaman Alex yang erat.

"Lepas." Tekan Mauren mulai kesal.

"Sebentar." Guman Alex pelan. Dia menggenggam salah satu tangan Mauren dan mengecup lembut. Setelah itu membawa ke dada, memeluk erat dan memejamkan mata.

Mauren tidak berani bikin keributan di depan Ida. Akhirnya mengalah meski dia tidak nyaman. Mauren memandang bahu Alex tajam, lelaki itu berbaring menghadap ke depan Mauren.

"Mauren..." Panggil Alex pelan. "Aku minta minta maaf selama ini bikin marah."

Alex tidak mendapatkan respon dari wanita itu. Mauren mengalihkan pandangannya pada anak-anak yang sedang sibuk bermain.

"Aku tahu kamu nggak akan pernah memaafkan aku. Tapi aku nggak akan berhenti minta maaf. Aku nggak akan menyerah. Aku mencintai kamu." Alex mengecup tangan Mauren lagi.

EMPTY [18+]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora