Part 116 - Rumah Grandma

8.7K 1.3K 313
                                    

Rose menyedekapkan tangan dengan tatapan galak pada seorang gadis kecil dengan mata pancaran mata polos. Gadis lugu itu baru saja menanggalkan sepatu dan menahan nafas melihat wanita galak seperti Rose.

"Siapa nama kamu?"

"Em," gadis muda itu berdeham takut-takut. "Mauren, Tante." Jawabnya lalu dia menunjukkan wajah serius tapi tetap tampak polos dan lucu. "Tapi, Alex ngasih nama baru. Sekarang nama aku jadi Oren. Katanya, aku cocok dipanggil Oren karena Oren itu warna kesukaan Alex." Jelas gadis yang sedang menggendong ransel pink kesukaannya dengan panjang lebar tanpa diminta.

"CK!" Rose berdecak kesal.

"Sialan tukang baksonya. Jalannya cepet bener kayak lagi dikejar setan!" Alex menggerutu kesal. Dia ngos-ngosan berlari mengejar tukang bakso komplek.

Alex langsung meringis melihat mamanya bersama Oren. Pasti Rose galak pada Oren.

"Alex!" Panggil Rose tajam penuh peringatan.

"Kami mau makan bakso. Mama jangan ganggu." Alex merangkul bahu Oren dan membawanya memasuki rumah. "Ambil mangkok dulu." Tambah cowok itu agar Oren terpisah dari Rose.

"Iya." Jawab Oren mengangguk patuh. "Mama kamu dipesenin juga?"

"Nggak. Mama gue nggak suka makan bakso."

"Terus?"

"Sukanya makan orang!"

Oren melotot kaget membuat Alex tertawa terpingkal-pingkal. Dia tidak sanggup melihat wajah polos Oren yang ketakutan mengira Alex serius.

"Bego emang!" Maki Alex gemas mengacak rambutnya. "Jangan pinter ya. Bego aja terus biar gue suka!"

***

.
.
.


Star dan Scarlett berbinar senang sampai nyaris tersandung melihat kemegahan rumah Rose. Bukan megah dalam artian sangat luas dan besar.

Anak-anak pangling dengan mainan yang ada di rumah Rose. Mainan paling lengkap yang Star dan Scarlett lihat. Bahkan lebih banyak dari mainan yang mereka punya.

"Emua punya Glenma?" Tanya Star memastikan.

"Punya Star dan Scarlett." Jawab Rose sambil tersenyum.

Rose mengerahkan kekuasaannya untuk membeli mainan sebanyak-banyaknya sebelum dia dan kedua bayi itu sampai di rumah. Star dan Scarlett harus terkesan dengan rumahnya agar mereka betah.

"Lumah Glenma dua?" Tanya Scarlett takjub.

"Rumah-rumahan buat kamu sama Star." Jawab Rose terkekeh.

Star dan Scarlett mendongak serius memandang sebuah rumah kecil yang ada di taman belakang. Sekarang mereka percaya kalau Rose tidak berbohong. Pasalnya, rumah Rose seperti rumah mereka minus dengan rumah-rumahan.

Ada keran dan tiga selang semprotan, ayunan, skateboard, ayunan dan lain sebagainya. Rose mendapatkan informasi dari Alex untuk menyamai seperti rumah mereka di Milan.

"Ayo masuk, lihat dulu rumahnya." Suruh Rose.

Star dan Scarlett membuka pintu dan masuk ke dalam. Ada beberapa ruangan dan tempat duduk mini, juga sebuah kasur kecil yang hanya cukup badan mereka saja.

EMPTY [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang