Part 22 - Asing

21.6K 2K 531
                                        




            "Egh..."

Mauren langsung terjaga. Menoleh ke samping kirinya tempat Alex tidur. Lelaki itu sedang gelisah dalam tidurnya, ditambah lagi dengan titik-titik keringat mulai muncul di pelipisnya.

"Hah..."

Sekarang sudah hampir subuh, dan Mauren tidak bisa tidur tenang. Dia memegang ujung selimut di ujung dada dan duduk menghadap lelaki itu.

"A-A-lex..."

Lidah Mauren kelu. Tidak pernah lagi memanggil nama lelaki itu. Selama ini dia menggunakan kata pengganti panggilan. Untuk saat ini, Mauren tidak mungkin menggunakannya seperti biasa.

"Bangun, hei..."

Alex tenang kembali. Mauren tidak tahu apa yang terjadi dengan lelaki itu. Cara Alex memanggil nama kecilnya bikin perasaan Mauren bercampur aduk. Alex sepertinya kebanyakan minum sampai ngelantur seperti itu.

"Hah..."

Alex membuka kedua mata dengan nafas terengah-engah. Dia memandang Mauren sedang duduk di sampingnya. Alex memijit pangkat hidungnya sambil memejamkan mata, kemudian menarik Mauren ke pelukannya.

Mauren tidak berontak, membiarkan posisi mereka seperti itu beberapa saat. Membiarkan selimut itu berantakan dan hanya menutupi tubuhnya seadanya. Tangan besar Alex menghangatkan punggung Mauren, mengusap pelan sehingga wanita itu menahan nafas.

"Kamu kenapa?" Tanya Mauren sembari mengangkat tubuhnya sedikit.

"Bukan apa-apa." Jawab Alex singkat.

Mauren tidak bertanya lagi, membiarkan Alex mengeratkan pelukannya. Menyimpan wajahnya di ceruh leher Mauren yang hangat. Alex kembali mengantuk sedangkan Mauren tidak bisa tidur lagi.

Mauren diam saja ketika Alex memperbaiki posisi tidur mereka. Memindahkan wanita itu ke sisi kanannya dan memeluk dari belakang. Mengecup pelan bahu telanjang Mauren kemudian menempelkan wajahnya di sana.

Tangan nakal Alex meraba dada Mauren. Meremas lembut sehingga tangan wanita itu otomatis menumpu punggung tangannya. Nafas Alex mulai berat, tangannya mulai aktif meraba ke bagian bawah.

"Nggak bisa tidur?" Tanya Alex berbisik di telinga Mauren.

"B-bisa." Jawab Mauren pendek-pendek.

"Dari suara kamu nggak bisa." Alex tidak percaya. Mulai menggigit-gigit kecil punggung Mauren sambil tangannya bekerja meraba tubuh Mauren dibalik selimut.

Mauren tidak menolak, melengkungkan tutuhnya dan member akses pada lelaki itu di bagian bawahnya. Alex lebih lembut, menyatukan tubuh mereka dari posisi belakang. Keadaan keduanya yang hanya dilapisi selimut dan kulit saling bersentuhan memudahkan Alex melakukan apa yang dia inginkan.

"Apa yang kamu dengar?" Tanya Alex sambil bergerak.

Mauren menggelengkan kepala. Mengatakan sejujurnya tentang kejadian Alex yang sepertinya sedang mimpi buruk atau semacamnya. "Nggak ada."

Alex tidak bertanya lagi, dia bergerak cepat dan nafas mereka saling memburu.

***

"Bu Mauren, ayo ma..."

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now