Part 144 - Sup

7.8K 1K 65
                                    

Mauren tidur menyamping sembari memandang kedua putrinya sedang tidur pulas di sampingnya. Setelah pulang sekolah, mereka langsung tidur. Al sudah pulang dijemput oleh Ares dan Rhea.

Pikiran Mauren sedang kalut. Dia membelai wajah Star dan cemberut. Lalu tiba-tiba kedua mata Mauren berkaca-kaca hingga meneteskan air mata.

Mauren segera menyeka sampai kering. Seharusnya Mauren tidak seperti ini. Mauren harus bahagia dengan kandungannya.

Sialnya hanya bermalas-malasan saja yang dia lakukan sejak mengetahui kehamilannya. Mauren malas bergerak, dia hanya ingin merebahkan badannya saja. Lalu pikirannya kalut kemana-mana hingga meneteskan air mata.

Dia juga menjadi pendiam. Membiarkan anak-anak di urus oleh Tria dan Rose. Setiap pagi Mauren bangun paling akhir, tidak lagi menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya.

Mauren bangun setelah semua pergi dengan aktivitas masing-masing. Alex pergi bekerja setelah mengecupnya lembut tanpa membangunkan. Anak-anak pergi sekolah, Robert pergi bekerja, dan Rose pergi arisan.

"Hai..."

Rose menyapa Mauren sembari mendorong pintu. Rose tersenyum manis sembari menghampiri wanita itu sedang rebahan di atas tempat tidur. Rose meletakkan baki berisi makanan yang dia bawa untuk Mauren.

Mauren hanya tersenyum tipis hendak duduk. Namun, Rose melarang. Dia menyuruh Mauren kembali pada posisi semula.

"Gimana perasan kamu? Masih lemes?" Tanya Rose perhatian. Mengecek suhu tubuh Mauren dengan cara menempelkan punggung tangannya pada dahi Mauren hingga leher.

"Sedikit." Balas Mauren singkat.

"Mama bawain sup hangat supaya kamu nggak lemes lagi. Mama udah tanya dokter kandungan, katanya sop ini cocok buat kesehatan kamu dan banyak vitamin buat dedek." tunjuk Rose pada semangkuk sup ayam dan sayuran di atas meja.

"Terima kasih, Tante." ujar Mauren tulus.

"Mama suapin..."

"Jangan..." Mauren memotong cepat sambil menggelengkan kepala. "Saya makan sendiri. Terima kasih, Tante." tambahnya setelah duduk.

Rose menarik tangannya dari sup lalu manggut-manggut sembari mengelus perut Mauren. Rose tersenyum, senang sekali akan mendapatkan cucu lagi.

Mauren mengalihkan pandangannya ke arah lain dan Rose membingkai wajahnya. Wanita itu tersenyum menenangkan, dia tahu perubahan Mauren akhir-akhir ini.

Mauren berusaha tidak cengeng. Untungnya pergerakan di sampingnya mengalihkan perhatian mereka. Keduanya menoleh pada Star dan Scarlett yang menggeliat. Mereka tidur pulas di samping Mauren.

"Mommy..." panggil Scarlett manja.

"Iya, sayang." jawab Mauren lembut.

"Mommy..." Scarlett merengek, dia bergeser dan merebahkan badannya di pangkuan Mauren.

Mauren tersenyum dan mengelus-elus kepala Scarlett. Balita itu bergerak lagi dan memeluk perutnya.

"Dedek bayi." gumamnya lemah khas bangun tidur.

"Hem, Adek Scarlett." jawab Rose dengan senyum lebar.

Scarlett mengecup perut Mauren. Mendengarkan barangkali bayi di dalam perut Mommy bersuara.

Star juga bangun mendengar kericuhan itu. Dia menggeliat dan merengek manja. Rose terkekeh dan mengelus-elus pipinya. Star mengerucutkan bibir, memeluk lengan Rose dan kembali memejamkan mata.

"Tidur lagi." ucap Rose sembari menepuk-nepuk punggung Star.

"Udah bangun." jawab Star serak.

"Eh, udah bangun?" Rose pura-pura kaget. "Cucu Grandma udah bangun." tambahnya senang.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now