Part 4 - Andreas Bagaskara

28.9K 2.7K 226
                                    

Vote sebelum baca yuk :)

.

.

.

Mauren tersenyum melihat Andreas sedang menelpon. Suara Andreas terdengar senang, sepertinya kabar baik sedang menghampiri mereka. Mauren dan Andreas kerja di ruangan yang sama, mereka menyewa sebuah ruko sebagai kantor dan gudang.

Beberapa minggu telah berlalu, Andreas mendapatkan investor yang mau menyokong bisnis yang mulai rintis lagi. Andreas dan Mauren masih menggeluti bisnis yang sama, bidang Eksportir yang mengirim barang hingga ke seluruh dunia.

Mereka bekerja sama mati-matian dan hampir setiap hari pulang subuh, bahkan menginap di ruko untuk menyelesaikan pekerjaan. Mauren dan Andreas hanya memiliki dua orang pekerja lepas yang membantu mereka untuk packing dan kuli. Untuk sekarang, Andreas dan Mauren belum sanggup menerima karyawan tetap.

"Gimana?" Tanya Mauren antusias begitu Andreas selesai menelpon. Lelaki itu menghampiri Mauren di mejanya dengan senyum lebar.

"Kita dapat investor baru! Proposal yang kita ajukan bulan lalu telah diterima. Kita punya tambahan modal lagi buat pemasaran dan bayar karyawan." Jelas Andreas berbinar.

Mauren menutup mulut, tidak bisa berkata-kata lagi. Dia juga sangat senang, perlahan-lahan secerca cahaya menghampiri mereka setelah terlunta-lunta selama beberapa bulan.

"Selamat, mas. Sekarang kita punya harapan lagi." Bisik Mauren parau.

"Selamat buat kamu juga, sayang!" Andreas memeluk Mauren dan mengecup puncak kepalanya. Mereka sangat senang dan terharu sampai menitikkan air mata. Kemudian tergelak bersama meskipun air mata masih menetes membasahi pipi.

"Semoga semuanya lancar dan kita tetap semangat kerja." Harap Mauren tulus.

"Aamiin. Harus semangat dan giat kerja. Seperti yang kamu bilang, kita pasti bisa melewati ini." Tambah Andreas mengingatkan.

Mauren mengangguk membenarkan, mereka kembali berpelukan dan setelah itu lanjut kerja lagi. Mauren dan Andreas bekerja di ruangan yang sama, masing-masing memiliki meja bekas yang dibeli dari sebuah online shop yang akan pindah tempat.

Rupanya tempatnya tidak jauh dari lokasi mereka, Mauren dan Andreas langsung beli. Lumayan dengan harga murah tapi kualitas masih bagus. Mereka juga membeli peralatan lain seperti rak dan hiasan ruangan.

Sehingga meskipun masih seadanya, ruangan mereka tampak hidup. Di atas meja, selain laptop ada juga frame foto yang di bidik beberapa tahun lalu saat mereka liburan di Paris, pot kecil berisi tanaman kaktus, rak kecil tempat file, kotak alat tulis dan benda kecil untuk hiasa meja.

Ruko yang mereka sewa tidak masuk pedalaman sehingga mobil box tidak kesulitan masuk untuk bongkar muat paket. Untuk sekarang, Andreas dan Mauren bekerja puas apa yang mereka miliki. Menikmati proses dan yakin usaha mereka berkembang dengan seiringnya waktu.

Hari ini Andreas dan Mauren pulang lebih cepat dari biasanya. Beberapa hari yang lalu Andreas mengajak Mauren makan di sebuah restoran. Mereka sudah lama tidak pernah berkencan lagi, setiap hari sangat sibuk bekerja sampai istirahat pun kurang.

Kebetulan malam minggu, Andreas dan Mauren harus menjaga kesehatan meskipun sangat sibuk. Rencana weekend sudah direncanakan jauh-jauh hari agar pekerjaan bisa diselesaikan sebelum malam.

Andreas mengantar Mauren terlebih dahulu ke apartemennya. Setelah itu dia pulang ke kontrakannya untuk bersiap-siap. Andreas dan Mauren merasa seperti baru pacaran, sama seperti beberapa tahun yang lalu di saat mereka mulai membangun bisnis.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now