Part 72 - Diam

13.3K 1.4K 1.1K
                                    

Mauren menerima tangan Alex lalu menurunkan kaki kiri terlebih dahulu sembari menundukkan kepala dan lelaki itu juga membantu melindunginya dari atap mobil. Mauren tidak bisa menyembunyikan kalau dia tidak bisa bergerak bebas karena kehamilannya yang kian membesar.

Keduanya mengenakan setelah rapi, menghadiri sebuah pernikahan teman baru Mauren. Tentu saja, calon pengantin sangat menyukai kue buatan Mauren, kemudian mengundang serta menghadiri pemberkatannya di sebuah pinggir pantai.

Alex menggenggam tangan Mauren, tidak lupa menunjukkan wajah ramah pada penjamu tamu. Menunjukkan kartu undangan lalu mereka dipersilahkan masuk bergabung dengan para tamu undangan.

Pesta pernikahan tema garden di pinggir pantai yang indah. Banyak tamu yang sudah datang, mereka semua tampak gembira. Saling menyapa, memotret, berbincang dan bercanda tawa.

Mauren hanya mengenal mempelai wanita, yang belum terlihat. Mauren menebak calon mempelai suami adalah lelaki yang mengenakan setelah hitam, sedang berbincang dengan teman dan pendeta.

Alex dan Mauren duduk di barisan kursi tamu dengan meja bulat dibalut kain putih dan kuning keemasan. Semua dekorasi didominasi warna putih. Termasuk dengan gaun yang Mauren kenakan. Dress off shoulder yang memanjang sampai mata kaki.

Saat acara dimulai, semua langsung mengambil posisi masing-masing. Mendengarkan seksama pemandu acara yang mempersilahkan pengantin wanita masuk.

Semua menoleh ke belakang, termasuk Mauren dan Alex. Tangan keduanya saling bertautan. Alex tidak mau melepaskannya, membawa ke atas paha.

Sang pengantin wanita yang ditutupi veil, tampak gugup dibalik senyum indahnya. Dia dikawal oleh kedua orangtuanya, berjalan pelan dan anggun diiringi melodi indah.

Mauren ikut tersenyum. Ikut bahagia dengan pernikahan tersebut. Pengantin wanita disambut hangat oleh calon suaminya. Menggenggam erat tangan kanan tangannya dan membawa ke depan pendeta.

Semua tamu undangan fokus pada pengantin. Hanya ada beberapa yang sibuk berbisik-bisik memuji kedua pengantin.

Pendeta menanyakan sekali lagi tentang kesiapan kedua mempelai. Yang dijawab mantap oleh keduanya bahwa mereka ikhlas dan saling mencintai. Membangun keluarga bahagia dan saling menghormati hingga ajal memisahkan.

Semua bertepuk tangan dan beberapa di antaranya berdiri saat pendeta mengumumkan mereka sah menjadi suami istri. Kedua pengantin saling berciuman sambil tersenyum bahagia.

Mauren menarik tangannya dari genggaman Alex, ikut bertepuk tangan bahagia. Alex menoleh padanya, pandangan Mauren fokus ke depan.

Acara pernikahan itu berjalan dengan lancar. Para tamu mulai sibuk mengambil makanan. Alex menyuruh Mauren menunggu, lelaki itu yang akan mengambil makanan mereka.

Beberapa saat kemudian Alex kembali dan meletakkan piring yang berisi nasi serta lauk di depan Mauren. Mereka makan bersama tamu-tamu lain. Alex membuka kemasan air mineral dan menuang ke dalam gelas yang sudah disediakan di atas meja. Mauren berguman terima kasih, lalu mengangkat gelas untuk minum.

Bukan hanya itu saja. Alex juga mengupas jeruk untuk Mauren. Meskipun mereka tidak banyak bicara, namun Alex memperhatikannya dengan baik.

"Ayo pulang." Ajak Alex.

Mauren mengangguk, menerima uluran tangan Alex untuk membantunya berdiri. Mauren mendekap perutnya yang besar, lalu mengelus lembut.

Sebelum pulang, mereka terlebih dahulu mengucapkan selamat pada pengantin, sekalian pamit pulang. Kebetulan tidak perlu antri, pengantin wanita itu menyambut Mauren dan mereka berpelukan.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now