Part 94 - Happy Ending

13.8K 1.6K 1.2K
                                    


            Mauren melirik kedua bayinya dari kaca spion. Dia, kedua bayinya dan Alex berada dalam mobil yang melaju. Sesekali Alex menanggapi ocehan mereka sambil melirik dari kaca spion seperti yang dilakukan istrinya.

Mauren diam sepanjang perjalanan. Wajahnya mengeras, Mauren terpaksa mengikuti ajakan Alex tanpa tujuan. Alex dan Mauren ditinggal di rumah bersama bayi keduanya. Tria dan Ida ikut bersama Biru serta Violet. Katanya mereka mau liburan, menghabiskan waktu weekend.

Kemudian Alex mengajak Mauren pergi jalan-jalan sore bersama anak-anak. Mauren menolak enggan, tetapi Alex bersikukuh. Dia mengganti pakaian kedua bayinya dan menghasut mereka agar heboh.

Alhasil, Mauren tidak punya pilihan. Sejak Mauren terakhir kali meminta cerai lagi, Alex tetap menolak keras. Dia tidak mau menceraikan Mauren, dia makin memperhatikan wanita itu meski tidak mendapat balasan yang baik.

Ditambah lagi Rose, wanita itu sangat rajin berkunjung. Anehnya, dia tidak pernah berbuat aneh-aneh, seperti mengancam atau memaki Mauren. Sekarang, Rose dan anak-anak mulai dekat. Mereka menyambut baik kedatangan wanita itu.

Sama seperti yang dilakukan Alex. Rose menarik perhatian bayi-bayi itu dengan mainan, makanan dan pakaian. Mereka juga sering di ajak pergi bermain ke pantai, tentu Mauren tidak pernah ikut tetapi dia juga tidak pernah melarang.

Mauren tidak pernah mau, dia menunggu kepulangan mereka di rumah. Tria dan Ida yang menemai Rose membawa kedua cucunya bermain. Setiap hari perasaan Mauren was-was, dia khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Mauren tidak bisa menebak isi pikiran Alex dan Rose. Sampai sekarang, Alex tidak setuju dengan kedatangan Rose. Wanita itu akhirnya tidak pernah datang di akhir pekan untuk menghindari bertemu dengan Alex.

"Daddy..." Suara ocehan Star dan Scarlett makin menjadi-jadi.

Mauren mengedarkan pandangannya, mereka berada di parkiran mobil. Alex turun lebih dulu, mengeluarkan kedua bayinya sambil mengecup gemas. Mauren melirik pada Alex dan kedua bayinya di stroller.

"Arah sini." Ajak Alex akhirnya buka suara.

Mauren memandang Alex curiga, perasaannya tidak keruan. Mereka memasuki sebuah villa luas dan mewah. Mauren menggelang tidak mau, dia juga menahan gagang stoller kedua bayinya.

"Ngapain ke sini?" Tanya Mauren skeptis. "Aku mau pulang!" Bagi Mauren, hanya rumahnya yang paling aman. Dulu, dia memang paling sering menghabiskan waktu di luar rumah. Berbeda dengan sekarang, untuk keluar rumah hanya seperlunya saja.

"Aku janji nggak akan aneh-aneh." Kata Alex. Mauren menggeleng tidak percaya. "Aku ngajakin ke sini buat anak-anak."

Mauren memandang Alex tajam, menimbang-nimbang ajakan lelaki itu. Mauren menarik tangannya saat Alex hendak menggenggamnya. Mauren anti pada Alex, kadang tengah malamdia pindah ke kamar anak-anak kalau lelaki itu datang.

Pada akhirnya Mauren mau. Dia mengambil alih gagang stroller dan mendorong kedua bayinya. Alex menuntun dan meletakkan tangannya di punggung wanita itu, tetapi Mauren menjauh tidak mau berdekatan.

Mauren mengerjap, mereka berada di taman belakang villa. View pantai yang luas dan indah, ditambah embusan angin yang segar. Mauren menoleh pada Alex dengan tatapan tajam.

Ternyata mereka semua berkumpul di belakangh villa. Violet, Biru, Tria, Ida, Shappire, Rose bahkan Robert bisa berdiri tanpa kursi roda. Mereka menyambut kedatangan Alex dan Mauren dengan meriah. Meniup terompet dan meletuskan balon yang berisi pita-pita.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now