Part 46 - Hilang

14K 1.5K 700
                                    

            Tidur pulas Alex terusik dengan suara-suara berisik di sekitarnya makin menjadi-jadi. Lelaki itu masih sangat mengantuk, bahkan jam alrm-nya belum berbunyi tapi kebisingan itu memaksanya untuk segera bangun. Alex akhirnya bangun, melirik ke samping dengan posisi tubuh masih sama, menyamping memeluk guling.

Dia melihat Mauren sedang sibuk membuka laci dan memeriksa isinya. Menggeser kusi dan meja kemudian mendunduk seperti mencari-cari sesuatu. Setelah itu, Mauren kembali berdiri, memeriksa sudut meja sampai menggeser susunan buku-buku sambil menghela nafas frustasi.

"Kamu nyari apa?" Tanya Alex serak.

Mauren langsung menghentikan kegiatannya, lalu menggeleng cepat. "Bukan apa-apa." Jawabnya.

"Ada yang hilang?"

"Nggak." Mauren mengelak cepat.

Alex terdiam, memutuskan tidak memperpanjang masalah. Ekor mata Mauren sedang sibuk mencari-cari sesuatu sambil memutar kembali ingatannya. Namun, saat di depan Alex, dia pura-pura biasa saja.

"Aku mandi duluan." Kata Alex sambil bangun dari atas ranjang.

Mauren berdehem dan menghentikan Alex yang hendak merapikan tempat tidur. "Aku aja."

Alex menurut dan langsung masuk ke kamar mandi. Sebelum menutup pintu, Alex mengintip sekali lagi. Mauren mengangkat selimut sampai bedcover dan meletakkan di atas karpet. Sedang mencari-cari sesuatu di ranjang barang kali menemukannya di sudut-sudut yang tersembunyi. Namun, dia tidak menemukan apapun sampai tempat tidur itu rapi. Sudah memeriksa di atas karpet dan bawah ranjang, hasilnya tetap sama.

Mauren akhirnya keluar dari kamar menuju dapur. Lebih dulu memeriksa sudut-sudut dapur seperti yang dia lakukan tadi di kamar. Membuka semua laci cabinet dan memesiksa isinya, tetap saja tidak menemukan apa yang dia cari.

Dia menarik nafas dalam-dalam sambil memejamkan mata, lalu menyiapkan sarapan dari bahan-bahan yang ada. Hanya dua porsi sandwich yang mudah di olah. Diletakkan di atas meja kemudian kembali lagi ke kamar untuk bersiap-siap pergi kerja.

Alex sudah selsai mandi, sekarang dia sedang mengenakan pakaian. Tampa bicara, keduanya melanjutkan aktivitas masing-masing.

Di dalam kamar mandi, Mauren masih melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Memeriksa semua sudut-sudut dan membongkar tempat stok peralatan mandi. Dia menghela nafas kasar, tetap saja tidak menemukannya.

Mauren memutuskan mandi dan mencoba mengingat-ingat dimana saja yang dia jangkau selama dua hari ini. Mauren berusaha berfikir positif, mungkin apa yang dia cari ada di ruangan kantonya.

Setelah selesai bersiap-siap, Mauren menemukan Alex di dapur sedang menunggunya untuk sarapan. Lelaki itu melirik mauren dengan kerutan di dahi. Memperhatikan gerak-gerik Mauren yang tak biasa.

"Udah ketemu?" Mauren menggelengkan kepala. "Apa yang hilang?"

"Bukan apa-apa." Mauren memilih tidak memberitahu Alex.

Mereka menghabiskan sarapan masing-masing dan pergi ke kantor bersama. Hubungan mereka terlihat sangat baik, seperti halnya sepasang kekasih yang saling menyayangi.

Namun, semua itu tidak terlihat lagi setelah mereka tiba di kantor. Keduanya tampak hanya seperti rekan kerja biasa. Mauren menghormati Alex sebagai bos sedangkan lelaki itu melihatnya seperti kawan lama.

Alex melirik Mauren yang buru-buru memasuki ruangannya. Di pastikan Mauren sedang rusuh seperti yang dia lakukan tadi pagi. Memeriksa setiap sudut untuk mencari sesuatu yang sepertinya sangat berharga baginya.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now