Part 134 - Selamat Pagi

8.5K 1.2K 472
                                    

Mauren sedang sibuk di depan kompor. Rutinitasnya setiap hari menyiapkan makanan untuk anak-anak. Meskipun ada asisten rumah tangga yang siap sedia menyiapkan makanan apapun, namun Mauren mengecualikan untuk anak-anak.

Dia tidak punya kesibukan kalau semua diambil alih oleh asisten rumah tangga. Mauren ingin menyiapkan sendiri kebutuhan anak-anaknya. Rose juga tidak ikut campur, dia menghargai semua keputusan Mauren.

"Morning."

Mauren kaget, sedang sibuk-sibuknya memasak di depan kompor. Tiba-tiba Alex muncul dan memeluk dari belakang sembari memberikan kecupan-kecupan mesra.

"Morning." Mauren menyapa balik. Sampai sekarang, dia masih merasa risih dengan sentuhan Alex, terutama di tempat-tempat terbuka seperti dapur yang kapan saja bisa dipergoki penghuni rumah.

"Masak apa buat anak-anak?" Tanya Alex serak khas bangun tidur.

"Pancake oatmeal sama pisang." Tunjuk Mauren pada pan di atas kompor.

"Terima kasih, sayang." Ucap Alex tersenyum bahagia, dia mengeratkan kedua lengannya pada perut Mauren. Menghirup dalam-dalam aroma Mauren yang memabukkan.

"Anak-anak belum bangun?" Tanya Mauren.

"Belum. Biarin aja." Kata Alex tanpa membuka mata. Malah menyandar nyaman di tubuh Mauren dan memejamkan mata seperti anak kecil.

Mauren dibuat repot, susah bergerak namun dia membiarkan lelaki itu pada posisinya. Alex sangat berubah, membuktikan rasa cintanya untuk Mauren. Memperlakukan Mauren dengan baik, menunggu dengan sabar sampai wanita itu membalas perasaannya lagi.

"Daddy..."

"Mommy..."

Teriakan melengking dua balita yang baru bangun bikin rusuh dapur. Kedua balita itu berlari dan mengganggu Alex yang sedang anteng memeluk Mauren.

Star dan Scarlett meradang, mereka mendongak dan menarik-narik kaki keduanya. Alex mengabaikan mereka, tidak langsung menyambut dan menggendong manja.

"Daddy, jangan peluk Mommy!" Kata Star.

"Daddy, lepas!" Scarlett menambahkan.

Alex pura-pura tidur namun senyumnya lebar. Mauren berusaha menenangkan mereka, namun kedua balita itu sangat keras kepala. Mereka menangis, memukuli kaki Alex kencang.

"Daddy!" Scarlett marah.

Star menangis kencang, menggigit kaki Alex yang tidak peduli dengan mereka. Alex akhirnya menjerit pura-pura kesakitan. Star menambah pukulan sekuat tenaga.

"Kenapa, hem?" Tanya Alex.

"Jangan peluk Mommy!" Kata Star galak.

"Kenapa? Mommy punya Daddy." Pamer Alex bikin anak-anak makin kesal. Mereka tidak suka kalau Alex dan Mauren saling berpelukan. Mereka langsung memisahkan keduanya, bahkan jika Alex menggenggam tangan Mauren, balita-balita itu langsung protes.

"Daddy, gendong." Scarlett juga menangis. Mengulurkan kedua tangannya untuk menggapai Alex.

"Daddy masih peluk Mommy." Kata Alex mempermainkan anak-anaknya.

"Daddy!" Star makin kesal. Kedua balita itu meraung, mereka sangat cemburuan. Tidak mau bersaing dengan Mauren yang akhir-akhir ini sangat diperhatikan oleh Alex.

"Daddy nggak denger." Alex menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Mauren.

"Mommy jangan peluk Daddy." Kata Star dengan wajah memerah penuh air mata.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now