Part 32 - Kebohongan Mauren

19K 1.8K 115
                                    

            Mauren dan Alex makan malam di apartemen. Mereka bekerja sama memasak di dapur dan menyusun setelah matang di meja. Mereka makan tanpa banyak bicara, menikmati makanan masing-masing sampai piring di depan mereka tandas.

Mauren sepertinya sangat ahli dalam takaran. Semua yang dia masak tidak tersisa alias habis dalam sekali makan. Sehingga ketika mereka selesai makan, semua peralatan dapur kembali bersih dan disimpan rapi dalam cabinet.

Wanita itu memandang Alex saat ponselnya berdering. Mereka sedang mengelap tangan sebelum meninggalkan ruang dapur. Ekspresi Alex datar tapi tidak melarang wanita itu mengangkatnya. Mauren mengusap layarnya dan buru-buru ke kamar sambil menyaoa dengan wajah ceria.

"Hallo, mas."

"Hai!" Sapa Andreas dari seberang sana. "Tebak, aku ada dimana?"

Mauren mencengkeram pagar pembatas balkon apartemen Alex. Jantungnya berdentam hebat dan was-was, sesekali menoleh ke belakang berharap Alex tidak datang menghampirinya. Mauren berusaha menjaga intonasi suaranya agar Andreas tidak curiga dengan apa yang sedang dia lakukan.

Andreas mengabarkan keberadaannya yang sedang di airport hendak mencari taksi untuk pulang. Tentu saja Mauren makin was-was. Andreas pulang tiba-tiba, sedangkan sebelumnya lelaki itu mengatakan pergi selama dua minggu.

Selesai menelpon, Mauren menemui Alex yang sedang menonton di ruang tamu. Dia menggigit bibir bawahnya dan menyusun kalimat yang hendak dia lontarkan agar tidak menyakiti Alex.

"Hem...," Mauren berdehem. "Andreas pulang lebih awal. Aku ijin pulang sekarang." Kata Mauren hati-hati.

"Hem." Alex hanya berdehem singkat.

"Aku akan datang lagi kalau Andreas pergi."

"Lusa."

"Hah?"

"Lusa kamu ke sini lagi."

"A-Andreas belum tentu pergi." Kata Mauren. Alex melirik Mauren dengan tatapan dingin. "Baiklah." Jawabnya mengalah.

Mauren bergegas ke kamar untuk bersiap-siap pulang. Mengganti baju tidur yang dipakainya dengan celana jeans dan kemeja. Dia juga mengenakan cincin pertunangannya yang dia simpan di dalam tas.

Nafas Mauren sedikit terburu-buru. Begitu selesai bersiap-siap, dia kembali menemui Alex di ruang tamu masih fokus menonton film. Mauren menahan nafas, berusaha tenang dan nada bicaranya samaseperti biasa.

"Aku permisi."

"Bawa ini." Kata Alex menghentikan Mauren.

Mauren mengerutkan dahi, Alex memberikan sebuah kotak kecil yang tidak diketahui isinya. Wanita itu segera membuka dengan pandangan mengarah pada Alex sesekali. Dia terdiam dan memandang isi kotak tersebut.

"Aku nggak bisa nerima ini." Tolak Mauren.

"Buat kamu." Kata Alex tenang.

"Aku nggak bisa." Tetap saja Mauren menolak kunci Mini Cooper yang diberikan Alex padanya. "Terima kasih."

"Mauren..." Wajah Alex mengeras.

"Aku nggak bisa menerima apa pun dari kamu. Tolong mengerti kali ini." Jelas Mauren frustasi. Mauren meletakkan kunci itu di atas meja dan segera keluar dari apartemen. Mengabaikan Alex yang tidak suka pemberiannya ditolak.

Meskipun mereka masih sama seperti dulu saat menjalin hubungan. Bukan berarti Mauren mau menerima pemberian Alex. Sekarang sudah beda, hanya tubuh Mauren yang bisa dimiliki oleh Alex selama kontrak, tidak dengan hati.

Mauren pulang menggunakan taksi, karena dia juga tidak mau di antara oleh Alex. Mauren tidak mau mengambil resiko jika tiba-tiba ada Andreas sudah ada di apartemennya lebih dulu.

Sesampainya di apartemen, Mauren mengganti pakaiannya lagi agar tidak mencurigakan kalau dia di tempat Alex selama Andreas pergi. Andreas langsung ke apartemen Mauren sebelum pulang, melepas rindu yang selama mereka berpisah.

Mauren membeli makanan untuk menyambut Andreas. Tepat setelah semua tersaji di meka makan, Andreas tiba di apartemennya. Menekan bel dan Mauren menyambut haru seperti tidak terjadi apa-apa selama lelaki itu pergi.

"Gimana kabar kamu?" Tanya Andreas sambil memeluk Mauren. "Aku kangen banget sama kamu." Keluh lelaki itu menambahkan.

"Hem, aku juga kangen banget." Balas Mauren membalas pelukan Andreas tak kalah erat. "Kamu pasti laper, ayo makan dulu."

"Iya, sengaja nggak makan. Mau makan bareng sama kamu." Jawab Andreas mengadu. Sangat rindu makan bersama dengan Mauren.

Mauren mengambil tas dan koper Andreas. Meletakkan di atas sofa dan menyuruh lelaki itu membersihkan tubuhnya lebih dulu. Andreas terlihat sangat kelelahan, dia butuh mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya.

Andreas segera menyelesaikan mandinya dan bergabung dengan Mauren di meja makan. Wanita itu mengisi piring dengan nasi beserta lauk kemudian memberikan pada Andreas. Mauren memandang dengan senyum manis pada Andreas yang semangat meskipun wajahnya terlihat gugat kelelahan.

"Gimana? Kamu selama ini ngapain aja selama aku nggak ada?" Tanya Andreas setelah perutnya mulai penuh.

"Merindukan kamu." Jawab Mauren cepat. "Pengin waktu cepat berlalu biar kamu cepet pulang."

Andreas tergelak, begitu senang mendengarnya. "Untung banget aku bisa cepet pulang." Gumannya berseri-seri. "Kangennya terobati."

Mauren tersenyum meskipun merasa sangat bersalah. Tapi dia tidak punya pilihan, harus bisa dan kuat menjalani kedua perannya untuk Andreas dan Alex. Sebentar lagi kontraknya akan selesai, Mauren berjanji akan menebus selama ini dengan kesetiaan untuk Andreas. Mencintai lelaki itu dengan segenap hati, menerima meskipun keadaan mereka sangat sulit sekalipun.



***

Jakarta, 05 April 2021


Mauren tuh tersiksa banget gak tuh?

Kudu bisa meranin dua orang sekaligus

Sama Andreas harus jadi ceria, 

sedangkan sama Alex harus nurut

Aslinya Mauren barbar kwkwkw

Tapi udah berubah kok :)


Follow ig :

@ila_dira

@iLaDira69

@_alexandervito

@orenwidjaja



Order novel EX,Crazy possessivwe, His Girlfriend dan Queen ada di shopee

@iladira

Berhadiah satu tas cantik untuk pemesanan semua seri ya :)

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now