Part 12 - Transaksi

26.4K 2.2K 385
                                    

            Mauren membuka pintu apartemennya dan berlonjak kaget menemukan Andreas tumbang dalam keadaan mengenaskan. Mauren menjerit, membangungkan Andreas namun sia-sia. Andreas mabuk berat, Mauren kemudian menarik tubuhnya masuk.

Bersusah payah mengangkat tubuh Andreas ke atas sofa dan memandangi tunangannya itu. Andreas mabuk berat, tidak tahu apa-apa lagi. Mungkin dia juga tidak tahu saat ini Andreas berada di tempat mana.

Mauren mengelus pipi Andreas lembut. Bekas lebam-lebam kebiruan masih tercetak jelas di sana. Andreas dipukuli oleh renteiner, penagih hutang yang berkeliaran dimana-mana mencari keberadaan mereka.

Andreas tidak pernah menceritakan pada Mauren. Lelaki itu menutupi semua karena tidak mau memberatkan Mauren. Menanggung semua kesakitan dan kepahitan yang sedang mereka alami.

Dengan diamnya Andreas, justru membuat Mauren sedih. Merasa seperti tunangan tidak berguna karena tidak bisa berbuat apa-apa. Nama mereka berdua telah di –blacklist dari daftar pencari kerja oleh masa lalu Mauren.

Mauren tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Alex. Lelaki itu menggunakan segala macam cara licik agar dia dan tunangannya menderita. Mauren merasa tidak punya hutang apapun lagi padanya.

Dia sengaja menjual selutuh asset warisan yang didapatkannya untuk melunasi hutang pada Alex, dan sisanya untuk melanjutkan kuliah. Mauren tidak punya alasan lagi tetap bersama Alex.

Dia sudah berusaha selama enam tahun. Memendam rasa sakit yang setiap hari ada saja masalah menimpa. Dari alex sendiri yang tidak pernah peduli dengannya, ditambah lagi dengan Rose, sangat membenci Mauren.

Mauren menyelimuti Andreas dan dia masuk ke dalam kamar. Surat perjanjian yang ditandatanganinya siang tadi tergeletak di atas ranjang. Mauren duduk di atas ranjang dan mengambil kertas itu dengan tangan gemetaran. Tercatat poin-poin penting yang harus dituruti Mauren selama kotrak itu berlangsung.

Dia merasa kotor dan hina. Tapi, Mauren tidak berdaya. Alex tidak akan berhenti sebelum mendapatkan keinginannya. Sebelum Mauren lebih hancur lagi karena merasa dihianati.

Air mata Mauren mulai meluruh. Mengadu pada Andreas pun tidak bisa. Mauren tidak bisa melihat Andreas frustasi, Mauren sangat mencintainya. Ingin Andreas berada di puncak lagi dan membanggakan keluarganya.

Isak Mauren kian jelas. Dia menelungkupkan wajah di antara kedua kakinya yang ditekuk. Tubuh Mauren bergetar, terpaksa menurut demi kebaikan mereka.


***

Alex menuang wine ke dalam gelas dan menyesap perlahan sembari memandang gedung-gedung pencakar langit yang diterangi lampu warna-warni dari kaca transparan unit apartemennya. Senyumnya tersungging puas, dia telah berhasil menjebak Mauren.

Dia tidak merasa bersalah telah melakukan kejahatan pada Andreas dan Mauren. Rasanya senang senaki melihat keduanya menjadi menyedihkan. Hubungan mereka mulai merenggang dan beberapa kebohongan mulai terjadi.

Andreas sering mabuk-mabukan dan dikejar-kejar renteiner untuk melunasi hutang. Lelaki itu stress dan tidak mau berbagi dengan Mauren.

Alex meringis, rupanya hubungan mereka sebaik itu. Mereka tidak menyulitkan pasangan masing-masing. Saling menyembunyikan luka dan terlihat baik-baik saja.

Perhatian Alex teralihkan dengan suara bel pintu apartemennya. Dia menyeringai puas dan segera membuka pintu. Rupanya Mauren menepati janjinya melanjutkan hubungan kontrak dengannya.

"Selamat datang." Kata Alex basa-basi dengan ejekan. Apartemen itu adalah tempat tinggal mereka dulu. Mauren tidak ingin tahu mengapa Alex masih tinggal di sana. Apartemen kecil penuh luka yang dialami oleh Mauren. Dia kehilangan dua orang yang paling di sayanginya selama tinggal di sana.

Mauren masuk tanpa suara. Suara ketukan hellsnya memekakan telinga, Alex kembali menyeringai puas. Mauren mengenakan gaun pendek sebatas paha warna merah. Tampak menggoda dengan tubuh ramping dan matang. Tidak lagi seperti dulu, masih muda dan belum terbentuk sempurna.

"Minum?" Tawar Alex.

Mauren tidak menjawab, dia memandang Alex dingin. Mengikuti langkah lelaki itu ke ruang tamu yang sudah tersedia wine.Mauren duduk di sofa single dan melipat kakinya anggun.

Alex menuang wine kemudian menyodorkan pada wanita itu. Gelas mereka saling beradu, Mauren hanya mengikuti saja. Sama sekali tidak minat karena dia membenci Alex sejak ikut campur dengan hidupnya.

"Kita nggak butuh basa-basi." Desis Alex, dalam sekejap berpindah tempat ke sofa Mauren. Menangkup pipi Mauren dan menyambar bibirnya cepat. Alex memejamkan mata, mencium rakus wanita tak berdaya itu.

Dia berhenti beberapa saat kemudian, Mauren tidak membalas ciumannya. Wajahnya masih datar, memandang Alex dengan tatapan benci.

"Balas!" Perintah Alex tajam, kemudian menciumnya lagi.

Kali ini Mauren membalas, memejamkan mata dan membiarkan Alex membawa kedua tangannya mengalungkan leher lelaki itu. Mauren tidak berontak ketika lelaki itu mengangkatnya, membawa ke kamar dengan langkah sempoyongan.

Punggung Mauren terbentur dengan dinding yang dingin, Alex menekan tubuhnya tanpa melepas pangutannya. Buru-buru merambah ke bagian leher dan salah satu tangannya mulai aktif meraba pinggang Mauren.

Pakaian Mauren tidak beraturan lagi, lengan bajunya melorot hingga memperlihatkan bagian dadanya. Alex memperbaiki posisi Mauren digendongannya, mereka berpindah tempat dan berakhir di atas ranjang.

Alex memandang wajah Mauren di bawahnya. Hidung mereka saling bersentuhan, Alex membelai wajah Mauren. Kedua mata wanita itu berkaca-kaca, dia tidak mau memandang Alex. Mauren mengalihkan pandangannya ke samping.

Alex menyeringai, puas dengan keberadaan Mauren yang tak berdaya. Mauren merasa hancur, berusaha tegar untuk menyelesaikan kontraknya dan semua akan kembali normal.

Mauren tak kuasa menolak ketika Alex memaksa untuk menatapnya. Pandangan mereka bersibobrok dan nafas saling menerpa. Alex kembali menciumnya, kali ini dengan lembut.

Air mata Mauren menetes bersamaan dengan dia memejamkan mata. Kembali membalas cumbuan Alex. Memberikan harga dirinya sebagai transaksi untuk lelaki yang telah menghancurkannya berkeping-keping.


***

Jakarta, 04 Maret 2021


Punya mantan psikopat cem Alex enaknya diapain yak?

Ada saran?

Untuk next bom vote dan komen ya :)


Follow ig :

ila_dira

iLaDira69

OrenWidjaja

_Alexandervito

EMPTY [18+]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora