Part 123 - Coklat

8.1K 1.2K 246
                                    

"Mommy, udah."

Scarlett menunjukkan ayakan yang tersisa sedikit lagi dari tepung dan bubuk coklat yang kasar.

"Stal udah." Star juga menunjukkan ayakan miliknya.

Mauren tersenyum senang dan mendorong wadah berukuran sedang. "Ayo tuang ke dalam sini." Pintanya.

Star dan Scarlett menurut, mengangkat wadah kecil milik masing-masing dan menuang sesuai interuksi Mauren. Wanita itu juga membantu memperbaiki posisi wadah agar campuran tepung dan coklat tidak berceceran.

Ketiganya duduk di kursi kecil dan meja pendek sesuai ukuran kedua bayi Mauren. Mereka membuat kue, membiarkan anak-anaknya yang masih kecil membantu sambil belajar.

Star dan Scarlett tentu saja sangat senang. Mereka memiliki alat-alat berukuran mini yang pas di tangan-tangan mungilnya. Mauren mengajari mereka memecahkan telur yang beberapa kali kulit cangkang dan isinya bercampur.

Mauren melelehkan coklat di atas kompor listrik sambil mengawasi bayi-bayinya mengambil cangkang dari wadah telur. Setelah beres, bayi-bayi itu melapor dengan wajah semringah.

Mauren beberapa kali memberikan kecupan beruntun. Dia sangat gemas pada keduanya, mereka juga tidak rusuh karena Mauren dan Alex benar-benar mengajari bayi-bayi itu untuk bersabar dan menunggu interuksi.

Telur dalam wadah itu tidak sepenuhnya bersih. Masih ada cangkang-cangkang kecil yang tersisa. Mauren membersihkan sebelum mencampur semua bahan.

Star dan Scarlett berbinar senang saat Mauren mencampur telur dan gula. Kedua bayi itu ikutan menuang dengan sendok kecil kemudian mencampur lagi menggunakan mesin.

Mauren terkekeh melihat wajah bayi-bayinya memutih saat menuang tepung. Star dan Scarlett tidak mau hanya diam saja. Mauren memilih repot menuang tepung ke dalam wadah kecil kemudian pada masing-masing anaknya agar mereka ikut menuang.

"Tuang cemua." Kata Star berbinar.

"Campul lagi." Tambah Scarlett senang.

Mauren terkekeh lalu menyalakan mesin mixer. Mencampur semua bahan dan kedua bayinya mendekat sampai tengkurap di atas meja mini tersebut.

"Mommy, Stal mau coba." Pinta Star mengulurkan kedua tangannya.

Mauren menggeser sedikit badannya di belakang Star. Meletakkan posisi tangan Star pada gagang mixer kemudian mengarahkan alat tersebut.

"Scallet mau." Scarlett juga tertarik.

"Kakak dulu ya. Giliran adek udah selesai." Kata Mauren.

"Nggak mau." Star menggeleng keras kepala.

"Mau..." Scarlett protes.

"Habis ini giliran kakak, okay." Kata Mauren pada Star.

"Iya." Jawab Star setuju.

"Bilang apa sama kakak?"

Star menoleh pada Scarlett yang berusaha bersabar menunggu. "Kakak, adek dulu ya. Anti kakak."

"Kakak dulu." Scarlett menggeleng kepala tidak mau.

"Sebentar lagi, kakak." Kata Mauren.

"Bental lagi, kakak." Star mengikuti. Scarlett cemberut sebal, kedua matanya mulai berkaca-kaca. "Udah..." Tambah Star dengan senyum puas. "Cekalang kakak."

Scarlett menerima dengan semangat. Mauren terkekeh dan mengajari Scarlett seperti Star. Scarlett sangat bersemangat meski tangannya tidak kuat memegang mesin mixer.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now