Part 119 - Berkunjung

7.9K 1.2K 120
                                    

"Mauren, kamu yakin?"

Alex tak bisa tenang. Berkali-kali bertanya pada Mauren tentang keputusan wanita itu berkunjung ke rumah Rose selama beberapa hari.

Meskipun Mauren sudah mengatakan dengan jelas, tetap saja Alex tidak percaya. Dia tidak yakin Mauren mau atas keinginannya sendiri. Dia yakin, Rose telah mengancamnya.

"Iya." Jawab Mauren singkat.

Alex menarik nafas kasar. Mereka baru saja tiba di depan rumah Rose. Alex melihat Mauren gugup sampai meremas kedua tangannya sampai putih.

Rose lebih dulu membawa Star dan Scarlett pulang. Ketiganya sangat antusias. Tentu saja, kedua bayi itu  kembali ke rumah besar Rose yang menyenangkan dan banyak mainan.

Alex membuka pintu untuk Mauren dan menggenggam tangannya. "Bilang kalau kamu nggak nyaman." Pesan Alex.

"Iya." Mauren mengangguk patuh.

Bukannya tidak senang hubungan keluarga Alex dan Mauren membaik. Hanya saja, Alex memilih masing-masing dulu. Biarkan Alex yang berjuang untuk Mauren. Nanti akan membawa Mauren pulang kalau hubungan mereka membaik.

"Ini siapa?"

"Ini Mommy. Main salju. Dingin"

"Ini Daddy. Pegang tangan Stal main salju."

Di ruang tamu. Star dan Scarlett sibuk menunjukkan foto-foto mereka pada Rose serta Robert. Bayi-bayi itu menjelaskan seadanya.

Rose tersenyum senang. Foto mereka sangat banyak, dia berhasil mendapatkannya dari Alex. Segera mencetak semua untuk disimpan di rumahnya sebagai kenang-kenangan.

"Mommy mamam." Scarlett menunjukkan Mauren sedang makan sambil tersenyum.

"Mommy lagi." Tambah Star.

"Mommy., Daddy, Stal, Scallet." Lanjut Scarlett.

"Daddy." Teriak Star semangat.

Kedua bayi itu tidak mau membuka halaman selanjutnya sebelum menunjukkan foto-foto tersebut. Kadang Rose dan Robert jadi tidak fokus melihatnya. Karena kedua bayi itu langsung menunjuk sampai menutupi foto.

"Stal main peda." Star menarik album foto.

"Ini Scallet. Jatuh. Akit" Scarlett menambahkan sembari menunjuk lengannya.

"Aduh, sayang. Sakit ya?" Rose memeriksa lengan Scarlett yang sudah sembuh. Meniup-niup sayang lalu mengecup lembut. "Sembuh." Katanya. "Grandma sayang Scarlett."

"Glenma cayang Daddy?" Tanya Star.

"Tentu, sayang." Jawab Rose cepat.

"Glenma cayang Mommy?" Tanya Scarlett menyipit dengan wajah serius.

Rose terkekeh melihat wajah lucu cucunya. "Tentu, sayang. Grandma saya Star, sayang Scarlett, sayang Mommy, sayang Daddy, sayang Grandpa." Jelasnya. "Semua sayang."

"Scallet cayang Daddy. Cayang Mommy. Cayang Stal." Ucap Scarlett dengan senyum lebar.

"Stal cayang Mommy. Cayang Daddy."  Star tidak mau kalah.

"Star sayang Grandma?" Tanya Rose.

"Hem. Semua cayang." Star membuat bulatan abstrak besar dengan kedua lengannya.

"Scallet cayang cemuaaa..." Kedua bayi itu berlomba-lomba mengatakan sayang.

"Grandpa?" Tanya Robert.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now