Part 27 - Libur

20.1K 1.8K 124
                                    

            Embusan angin yang kencang menyapu kulit Alex dan mengibarkan pakaian serta rambutnya, meliuk-liuk bebas tapi tetap pada tempatnya. Alex sedang berdiri sambil memandang sebuah objek yang membawanya kemari. Tidak jauh darinya, Mauren sedang sibuk dengan ponsel, wanita itu duduk di gazebo, wajahnya berseri-seri dengan senyum manis.

Sesekali gelak tawanya terdengar renyah, seakan wanita itu sangat menikmati waktunya saat ini. Tidak seperti saat mereka hendak melakukan perjalanan, Mauren hanya bicara seperlunya saja dan memandang Alex dengan permusuhan.

Alex mendekat menghampiri Mauren, dia ikut bergabung duduk di atas gazebo lalu memeluknya dari belakang sambil mengecup bahu telanjang Mauren. Mauren kaget bukan main, berusaha menjauhkan Alex darinya dengan senyum terpaksa untuk Andreas di seberang line.

Andreas menyemangati Mauren sebelum menutup sambungan telpon. Mauren buru-buru mengiyakan dan memutar tubuhnya memandang Alex tajam begitu sambungan telpon terputus. Mereka berdua sedang ada di villa, tempat yang Alex sewa untuk mereka selama dinas.

Mereka sudah bertemu dan meeting dengan client kemarin pagi. Lalu hari minggu seperti ini mereka tidak bisa pulang karena senin mereka harus bertemu dengan client yang berbeda. Hal yang sangat dibenci oleh Mauren, mengapa dia harus terjebak di hari libur seperti ini bersama Alex.

Semestinya mereka bisa bertemu dengan dua client di hari yang sama agar tidak membuang-buang waktu. Sialnya, Alex memerintahkan atas nama pekerjaan dan tanggung jawab sehingga Mauren lagi-lagi harus menurut.

Mauren meninggalkan Alex masih tidur di atas ranjang ketika Andreas menelpon pagi-pagi. Sengaja menelpon cukup lama karena Mauren sangat merindukan Andreas. Mereka tidak punya waktu melepas rindu yang selama ini membendung.

Andreas sangat sibuk, sering pergi dinas sampai berhari-hari dan mereka hanya saling bertukar kabar singkat saja. Liburan ini adalah waktu yang sangat mereka berdua tunggu-tunggu, Mauren pun sampai datang berturut-turut ke tempat Alex agar dia tidak diganggu saat bersama tunangannya.

"Maaf, saya lapar." Mauren menolak Alex yang hendak melorotkan kedua tali gaunnya.

Alex langsung berhenti dengan wajah mengeras. Mauren tidak peduli, dia beranjak dari gazebo masuk ke villa untuk makan. Sekarang tidak cocok lagi disebut untuk sarapan, matahari sudah terik tapi keduanya belum makan dari siang.

Alex mengikuti Mauren masuk ke villa dan mendengkus. Di meja makan, Mauren makan dengan lahap. Tidak menunggu Alex datang bergabung dengannya, sebetulnya Mauren sedang tidak ingin bertemu dengan Alex.

Mood Mauren langsung hacur. Marah dengan lelaki itu yang selalu semena-mena atas hidupnya. Mauren makan dengan cepat, mengabaikan Alex yang sedang memperhatikannya. Mauren ingin segera selesai dan istirahat karena tidak ada yang akan mereka lakukan hari ini.

"Saya sudah selesai. Saya duluan." Mauren mengelap wajahnya.

"Mauren!" Panggil Mauren menggeram dan mengepalkan tangan mulai marah. "Duduk!"

"Saya sudah selesai. Saya perlu istirahat." Mauren melawan, bergegas pergi dengan langkah buru-buru. Mauren menggunakan kesempatan sebaik-baiknya saat pengurus villa sednag beres-beres. Alex tidak mungkin mengamuk dan memaksa agar tetap duduk bersamanya.

Alex berhenti makan, dia mengejar Mauren ke kamar. Menutup pintu kasar dan mendorong wanita itu ke dinding. Alex tidak butuh suara Mauren, dia mencium kasar sampai wanita itu kesusahan bernafas.

Memukuli dada Alex dan berusaha mendorongnya agar lelaki itu berhenti. Alex akhirnya berhenti dan membuat jarak. Memandang Mauren emosi dengan nafas naik turun. Begitu juga dengan Mauren, sangat marah dengan perlakuan Alex.

"Saya menginginkan kamu sekarang!" Guman Alex tegas.

"Saya butuh istirahat!" Mauren berontak. "Tadi malam Anda tidak memberikan saya istirahat!"

Alex tidak percaya, Mauren bangun cepat dan menelpon dalam waktu yang cukup lama. Jika Mauren membutuhkan istirahat, dia tidak akan bangun secepat itu hanya untuk menelpon.

"Aaarrrgghhh!!" Mauren berteriak dan melengkungkan tubuhnya karena Alex mengisap kulitnya kuat-kuat.

Alex kembali membuat jarak di antara mereka, memandang wanita itu dengan tajam lalu menyatukan dahi mereka. Mauren tidak berani berontak lagi, meskipun Alex tidak mengeluarkan emosinya, dia merasakannya dari cengkeraman yang kuat di tubuhnya.

Alex menyatukan dahi mereka, lagi-lagi Mauren tidak bisa menolaknya lagi. Membiarkan Alex melakukan apa yang dia inginkan pada tubuhnya. Lelaki itu mengecup sudut bibirnya pelan-pelan kemudian menuntut.

Mauren mencari pegangan di tubuh besar Alex. Memberikan akses untuk lelaki itu mengangkat tubuhnya dan memindahkan ke atas ranjang. Mauren tidak diberikan waktu, Alex langsung menimpa tubuhnya tanpa memutuskan bibirnya dari kulit Mauren.


***

Jakarta, 28 Maret 2021


Bang Alex emang sengaja banget jebak Mauren

biar mereka bisa barengan

Terus Andreas jones :(



Follow ig

ila_dira

iLaDira69

orenwidjaja

alexandervito


Spam komen dan vote jangan lupa ya :)

Mau update tar tengah malem lagi tidak nih?



EMPTY [18+]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora