Part 67 - Lagi

16.9K 1.8K 1.2K
                                    

            Rose sangat senang saat mengetahui Mauren tidak lagi di ruangan Alex. Wanita itu masih berusaha agar Alex melirik Shappire sebagai istrinya. Kesempatannya menyuruh gadis muda itu menjaganya semalaman di rumah sakit.

Sayangnya Alex tidak mengijinkannya. Dia menyuruh mereka semua pergi tanpa perlu ada yang menemaninya. Rose sangat kesal, tapi tidak bisa menang dari Alex. Lagi pula keadaan Alex sudah jauh lebih baik, setelah pemulihan dia sudah bisa pulang.

Alhasil, setelah Biru dan Violet pulang. Tinggal Alex sendiri di ruangannya. Dia duduk lama dan terdiam. Pikirannya berkelana jauh tentang Mauren. Keadaan Mauren, tentang kehamilannya benar-benar mengusik Alex sampai tidak bisa tenang.

Tanpa Mauren, dia merasa hampa. Alex bahkan tidak bisa tidur untuk mengusir rasa bosan. Dia merindukan Mauren, ingin mereka mengobrol tentang masa depan dan calon anak-anak. Ingin mengusap perut Mauren seperti tadi. Entahlah, Alex sangat menyukainya. Bahkan saat kehamilan Britney, setelah dia mulai menerimanya. Alex sangat senang memeluknya, meletakkan wajahnya di perut buncit Mauren.

Dia menghela nafas kasar lalu mengambil posisi berbaring. Mengecek ponselnya dan sampai saat ini tidak ada respon dari Mauren. Dia hanya membaca pesan yang Alex kirim tadi sore. Telponnya juga tidak di angkat, Mauren benar-benar mengabaikan Alex setelah dia pergi bersama orang suruhannya.

Mauren berada di hotel yang sudah disiapkan oleh Biru. Laporan terakhir dari pantauan orang suruhannya, Mauren ada di kamar hotel sejak siang. Dari layanan hotel juga mengabarkan kalau Mauren baik-baik saja.

Alex mencoba menelpon Mauren lagi. Ingin mendengar suaranya, setidaknya Mauren mengabari kalau dia aman tinggal di hotel tersebut. Alex menunggu dengan sabar sambungan itu barangkali terhubung. Namun, hasilnya nihil. Mauren tidak meresponnya, Alex melihat kontak Mauren sedang online.

Ada rasa kesal dan menyesal membiarkan Mauren ke hotel. Kalau Mauren tetap bersamanya, dia akan terus menolak ajakannya. Alex berharap, semoga Mauren benar-benar memikirkan ajakannya dan memberikan satu kesempatan lagi.

Alex sudah minum obat yang biasanya membuatnya mengantuk. Tapi, kali ini dia tidak merasakannya. Masih menunggu sebentar lagi, barangkali Mauren mau sekedar membalas pesannya.

Sayangnya, sampai tengah malam tidak ada kabar dari Mauren. Alex ketiduran oleh pengaruh obat. Ponselnya berada di sampingnya, kalau Mauren mengirim pesan atau menelpon langsung bisa dilihat.

Sampai keesokan harinya, Alex bangun dan langsung mengecek ponsel. Masih sama seperti kemarin, tidak ada kabar dari Mauren. Hanya dari orang suruhannya saja yang mengabarkan tentang kondisi Mauren.

Alex menghela nafas panjang, pagi ini adalah hari yang paling tidak bersemangat baginya setelah bangun. Kembali merasa hampa, tidak ada Mauren yang dia pandangi setiap pagi. Menungguinya bangun hingga siang sembari memperbaiki selimut yang tersingkap dan berantakan.

***

Saat Mauren bangun, perasaannya masih kacau seperti kemarin. Dia berdiam diri di atas ranjang sambil memandang bangunan pencakar langit di tengah-tengah kota. Dia tidak bisa tidur nyaman di salah satu hotel terbaik di Ibu Kota yang disiapkan oleh Alex.

Mauren tidak bisa tidur sampai tengah malam. Dia menangis sampai wajahnya membengkak. Menyayangkan nasibnya yang tidak perbaik berakhir baik. Dari dia kecil sampai sekarang, Mauren merasa sama saja.

Dia mengira, setelah berpisah dengan Alex. Dia bisa memulai hidup baru dan menemukan kebahagiannya. Namun, hanya sebentar saja Mauren merasakannya. Hidupnya kembali berantakan seperti dulu.

EMPTY [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang