Part 113 - Ikut Daddy

9.1K 1.3K 109
                                    

Star dan Scarlett mengenakan dress yang sama beda warna serta sepatu dan pita di rambut. Mereka sangat antusias ikut dengan Alex ke kantor. Lelaki itu tampak mengenakan setelan formal, sangat berbeda seperti keseharian kita bersama bayi-bayinya.

Mauren tersenyum setelah selesai mendandani kedua anaknya. Berbeda dengan ketiganya, Mauren hanya mengenakan pakaian santai.

Dia tidak ikut bersama anak dan suaminya. Mauren tidak siap menunjukkan dirinya ke perusahaan itu lagi. Bahkan untuk keluar dari apartemen saja, Mauren tidak kuasa.

Mauren terdiam dengan pikiran kosong saat bangun tadi pagi. Dia bengong seperti orang tak punya tujuan. Mauren masih yakin dia kembali ke tanah air meskipun hanya untuk berkunjung saja.

Dia tersadar saat anak-anak masuk kamar dan menunjukkan mainan. Setelah itu, Mauren berusaha bersikap normal dan mendoktrin pikirannya semua akan baik-baik saja.

"Mommy gak ikut?" Scarlett memastikan sekali lagi.

Mauren tersenyum tulus dan menggelengkan kepalanya. "Ada Mba Tria yang nemenin selain Daddy."

"Napa Mommy gak ikut?"

"Mommy mau beres-beres rumah dulu." Jawab Mauren memberikan alasan yang terlintas dalam benaknya. "Nanti jangan nakal ya. Jangan ganggu Daddy kerja."

"Iya, Mommy."

Mauren terkekeh dan memeluk kedua bayinya serta mengecup bergantian. Mauren tidak lupa menyiapkan makanan kecil dan mainan supaya mereka tidak bosan.

Anak-anak pulang duluan setelah mereka bosan. Mauren tidak yakin anak-anak akan betah di tempat kerja.

"Sudah siap?" Tanya Alex tiba-tiba muncul.

"Udah, Daddy."

"Udah, udah."

Star dan Scarlett mengangguk semangat. Mereka berlari menghampiri Alex dan memeluk kaki lelaki itu sambil mendongak.

"Ayo berangkat." Ajaknya. "Pamit sama Mommy dulu."

Star dan Scarlett beralih memeluk Mauren dan mencium pipi wanita itu bergantian. Alex juga pamit, dia mengelus pipi Mauren dan mengecup dahinya. Tidak memaksakan Mauren harus ikut ke kantor bersama anak-anaknya

Setelah itu, mereka melambaikan tangan keluar dari apartemen yang di antar Mauren sampai depan pintu. Senyum Mauren sirna setelah mereka tidak terlihat lagi.

Dia mengunci pintu dan menghela nafas panjang. Mengedarkan pandangannya pada penjuru ruangan membuat dada Mauren berdenyut. Dia tidak bisa menguasai diri. Begitu banyak waktu yang mereka lalui dengan kepahitan di apartemen itu.

Mauren mengabaikan rumah berantakan seperti kapal pecah. Dia pergi ke kamar dan merebahkan badannya. Tidak ada kegiatan yang menarik perhatiannya. Mauren hanya ingin merebahkan badannya.

Sedangkan Alex dan kedua bayinya berada dalam satu mobil karena anak-anak tidak biasa dengan orang asing. Lagi pula, Alex ingin menghabiskan waktu bersama kedua putrinya. Tria dan supir berada di mobil lain. Bayi-bayi itu mengoceh sepanjang jalan. Ada saja yang menarik perhatian mereka. Keduanya duduk di kursi set bayi pada jok belakang. Sepanjang jalan ditemani musik ceria anak-anak dan mereka bertiga ikut bernyanyi sepenggal-sepenggal.

"Sampai..." Kata Alex begitu mereka tiba di depan lobby kantornya.

Star dan Scarlett menoleh ke luar jendela yang masih tertutupi. Seorang lelaki berseragam membuka pintu untuk Alex. Dia kemudian mengeluarkan bayi-bayinya sendiri karena mereka tidak mau pada lelaki berseragam itu.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now