Part 5 - Harta. Tahta. Wanita

29.3K 2.3K 239
                                    

Kedatangan Alex disambut baik oleh Manager club yang didatanginya. Lelaki itu adalah pelanggan setia yang tak main-main menghamburkan uang untuk pelayanan yang didapatkannya. Dia memiliki kamar khusus yang tak pernah disewakan untuk pelanggan lain. Alex tidak mau berbagi dengan siapapun, tipikal lelaki egois yang maunya sendiri.

Dia juga tidak pernah mau tidur dengan wanita yang sama. Meskipun wanita itu memohon-mohon untuk dijadikan simpanan. Semua wanita menginginkan Alex, lelaki sukses yang punya segalanya.

"Selamat malam, Bos! Kami udah siapin barang bagus. Sesuai kriteria lu, Bos!" Manager club berbinar cerah, yakin pelanggannya kali ini akan puas.

"Oke." Jawab Alex singkat.

"Mau langsung, Bos? Silahkan..."

Alex membiarkan lelaki itu mengantarnya ke ruangan yang dikhususkan untuknya. Di sana sudah tersedia minuman beralkohol untuk menemani malam ini.

Ruangan tertinggi di bangunan itu dengan fasilitas terbaik. Pelayan club menuang minuman dari botol kemudian undur diri dari sana bersama sang manajer club.

Alex mengambil gelas tinggi yang berisi cairan wine dan membawa menuju dinding transparan yang menyajikan keindahan kota. Gemerlap cahaya lampu mengelilingi bangunan-bangunan tinggi nan kokoh, biasan terpantul antar cahaya mewarnai jalanan yang tak pernah sepi.

Alex menyesap minumannya pelan-pelan. Pendengarannya menangkap bunyi gesekan pintu dan suara ketukan heels pada lantai tak membuat Alex untuk menoleh. Pandangannya tetap fokus ke depan, pada bangunan tinggi pencakar langit.

"Selamat malam, sayang."

Sebuah bisikan sensual yang disertai dengan pelukan dari belakang tak kunjung bikin Alex tergoda. Dia kembali menyesap minumannya dan membiarkan wanita itu mengecup lehernya serta meraba dadanya perlahan, menggoda supaya lelaki itu tunduk padanya.

Alex membiarkan wanita itu mengambil gelas dari tangannya, barulah dia menoleh dan wajahnya sedikit kaget.

Paras wanita itu mengingatkannya dengan seseorang. Alex menilai sampai bawah dan secara kebetulan wanita itu mengenakan gaun warna merah. Alex menangkap leher wanita itu dan mencekik seraya mencium kasar. Wanita itu sampai kaget dan kewalahan, berusaha menyeimbangi dengan keahliannya.

Tubuhnya gemetaran, takut dengan Alex yang seperti kesurupan. Tidak ada lelaki yang berbuat kasar padanya. Mereka semua memuja wanita tersebut.

Tubuh wanita yang tidak diketahui namanya itu berpindah ke atas ranjang dalam sekejap yang di angkat menggunakan lengan kiri Alex. Tanpa memberi jeda, kembali memangut bibirnya sampai kebas. Wanita itu mengira dia hanya kasar pada permulaan saja, menunjukkan kehebatannya menaklukkan pasangannya.

Tidak tahunya, wanita itu sampai syok. Permainan baru yang di dapatkannya penuh tantangan layaknya seperti roalcoaster yang memacu adrenalin detak jantung tak main-main.

Wanita itu tersenyum dan berguling untuk berganti posisi, menunjukkan pada Alex jika dia bukan wanita biasa yang mudah di takhlukkan. Wanita itu ahli memuaskan tamu-tamunya dan menjadikannya primadona.

Sayangnya wanita itu tak diberi kesempatan. Lengan kokoh Alex tak bisa dia geser sedikitpun. Malah sebaliknya, dalam sekali gerakan, lelaki itu meloloskan pakaiannya. Wanita itu tak kuasa menahan lolongannya ketika Alex menyatukan tubuh mereka dalam sekali hentakan.

Setelahnya, wanita itu berteriak dan menggapai apa saja yang dia raih untuk bertahan. Alex tak memberikan jeda barang sebentar saja. Memacu kasar sampai mendapatkan pelepasannya.

Wanita itu merasa seperti hidup kembali setelah Alex selesai. Tubuhnya sulit digerakkan dan bercak lebam ada dimana-mana. Pikirannya kosong dan mengatur nafas untuk kembali normal.

"Keluar!"

Suara Alex dingin, dia beranjak dari ranjang dan memperbaiki celana. Wanita itu baru sadar jika pelangannya masih mengenakan pakaian lengkap. Dia terbata dan bangun pelan-pelan sembari meringis.

"Sayang...,"

Alex mengeluarkan beberapa lembar uang dollar dari dompetnya dan melirik tajam. "Cukup?"

Wanitu kaget bukan main, kedua matanya terbeliak lebar. Dalam sekejap tidak merasakan lagi sakit di sekujur tubuhnya. Selama menjadi pemuas nafsu lelaki hidung belang, baru kali ini mendapatkan bayaran luar biasa.

"Yah, cukup." Wanita itu mengangguk cepat. Sangat bahagia, segera mengambil lembaran dollar itu dari ujung ranjang kemudian bergegas keluar setelah mengenakan pakaiannya asal-asalan.

Di balik pintu, dia masih tidak percaya dengan bayarannya. Buru-buru pergi ke toilet untuk mengecek kembali. Menghitung seberapa banyak yang dia dapatkan dari tamu istimewa itu.

Sedangkan Alex duduk di sofa single sambil memandang kaca transparan dengan segelas wine di tangannya. Menggoyangkan gelas sedikit sebelum menyesapnya kembali.

Alex tidak pernah sekali pun membiarkan wanita lain tidur dengannya sampai pag. Dia mengusirnya setelah tidak membutuhkannya lagi. Sama seperti tadi, tidak pernah mengenal siapa nama wanita yang ditidurinya.

Alex hanya membutuhkan mereka sementara, menyalurkan hasrat lelakinya. Setelah itu mengusir keluar dengan bayaran tak main-main. Alex tidak suka melihat wanita lain satu ranjang dengannya ketika dia sedang tidur.

Meskipun sudan tengah malam, dia tidak peduli. Karena selanjutnya, Alex tidak mau menggunakannya lagi.

Dia memiliki segalanya. Wanita tidak berpikir dua kali melemparkan diri ke pelukannya, kekuasaan, kehormatan dan harta berlimpah dari kerja kerasnya selama ini. Hidup Alex sempurna, semua orang ingin berada di posisinya.


***


Jakarta, 25 Februari 2021


Beih, tetap brengsek dong kkwkkw


Tapi gans, sih, kaya juga.

Ada yang maafin Alex brengsek?


Gue yakin lebih banyak maapin kwkwk



Btw ada yang setuju EX part 2?


Tar sore kalo gue gak sibuk, gas!


On going gue makin banyak


Keknya gue mulai rada-rada kwkwk


Spam komen, besok up lagi!


Follow ig :

ila_dira

iLaDira69

orenwidjaja

_alexandevito

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now