Part 118 - Permintaan Rose

7.8K 1.2K 162
                                    

"Mama aku tadi pagi bikin sarapan."

Oren bercerita semangat dengan wajah berseri-seri. Tiap kali bercerita tentang mamanya, Oren selalu menunjukkan ekspresi seperti itu. Oren menunjukkan terang-terangan bahwa dia sangat menyayangi Runa.

"Oh, iya? Sarapan apa?" Tanya Alex mengerutkan dahi penasaran.

"Sandwich." Jawab Oren. "Aku bawain satu buat kamu." Oren menanggalkan ransel dari punggungnya dan mengeluarkan sebuah kotak dari dalamnya. Keduanya berjalan di koridor sekolah setelah bertemu di pintu gerbang. Oren menunggu Alex memarkirkan motornya agar mereka sama-sama pergi ke kelas.

"Enak." Alex langsung melahap sandwich tersebut dengan wajah berbinar.

Oren tersenyum dan menggendong tasnya kembali. "Sini tas kamu." Alex menurunkan tali ransel yang menggantung di salah satu pundak dan memberikan pada gadis kecil itu. Oren memeluk ransel tersebut dan mendapatkan rangkulan dari Alex.

"Besok kalau mama bikin lagi. Aku bawain lagi buat kamu." Ucap Oren.

"Lo nggak bisa bikin sendiri?" Tanya Alex.

"Bisa. Tapi kurang enak, hehe."

"Besok bawa. Gue makan." Kata Alex cepat.

"Beneran?"

"Hem." Alex mengangguk sambil memasukkan potongan terakhir ke mulutnya.

"Iya, besok aku bikinin buat kamu." Janji Oren dengan senyum lebar. "Ini minumnya."

Alex menerima botol minum dari Oren dan menenggak isinya. Setelah itu, cowok itu memegang botol dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri masih merangkul bahu Oren yang kecil dan pendek.


***

Mauren tersenyum tipis melihat keakraban bayi-bayinya dengan Rose. Dia tidak menyangka kalau Star dan Scarlett langsung nyaman, bahkan mau menginap di rumah mertuanya. Mengingat hubungan mereka yang tidak pernah rukun, Mauren kadang tidak menyangka melihat secara langsung keakraban itu.

Rose dan Robert hampir setiap hari datang berkunjung. Membawa banyak mainan, makanan serta pakaian. Tidak jarang pula membawa bayi-bayi itu keluar bermain sore.

Mauren memilih menghindar. Dia tidak melarang bayi-bayinya bersama mertuanya. Terutama setelah Tria kembali. Dia yang menemani anak-anak bersama Rose.

Alex pun menunjukkan reaksi yang sama seperti Mauren. Dia tidak sepenuhnya percaya bahwa kedua orang tuanya telah berubah total. Alex sering merasa was-was, dia belum bisa menerima keadaan tersebut. Khawatir adanya kejadian yang tidak mengenakkan di kemudian hari.

"Ini ditaro dimana?"

Terdengar suara Rose sedang menunjukkan sebuah mainan pada Star dan Scarlett. Kedua bayi itu sedang berpikir keras, menunjuk-nunjuk mainan yang tersusun di depan mereka.

"Ini." Kata Star.

"Ini." Scarlett menunjukkan warna yang berbeda.

Rose memegang warna biru, menyocokkan bentuk dan warna yang pas di wadah. Star dan Scarlett menunjukkan warna yang salah membuat Rose tergelak tidak memasukkan mainan tersebut di tangannya.

"Ini..." Scarlett menunjukkan wadah warna biru.

"Kalau Star pilih mana?" Tanya Rose, gemas pada jari-jari tangan bayi tersebut terlihat pendek dan lucu.

EMPTY [18+]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon