Part 118 - Permintaan Rose

Mulai dari awal
                                    

"Ini." Star juga menunjukkan warna yang sama seperti saudari.

"Ayo kita masukkan." Kata Rose menginterupsi. "Wah, pinternya..." Rose berbinar senang sembari bertepuk tangan setelah memasukkan mainan berbentuk bintang ke wadahnya.

Scarlett dan Star ikut bertepuk tangan dengan semangat. Rose yang merasa gemas, mencium bergantian. Sesekali mencubit pipi gempil bayi-bayinya tersebut.

"Lagi, ayo lagi." Rose menambahkan dan mengambil bentuk bulan. Memberikan pada bayi-bayi itu sambil menginterupsi dengan sabar.

Star dan Scarlett menjadi semangat. Mereka memiliki teman bermain seperti Rose. Rose juga tidak pernah menyindir keadaan rumah yang seperti kapal pecah.

"Punya Glenma." Star memberikan bentuk bulan pada Rose.

"Punya Scallet." Scarlett merampas dari tangan Star.

"Glenma." Kukuhnya.

"Nggak!" Scarlett keras kepala.

"Ini punya Grandma." Rose menunjukkan bentuk bintang.

Akhirnya Scarlett dan Star akur lagi kemudian melanjutkan permainan.

Mauren tersenyum kikuk pada Rose yang datang menghampirinya sedang menyiapkan makan malam. Tria menggantikan Rose bermain dengan bayi-bayi di ruang tamu.

"Kamu masak apa?" Tanya Rose akrab.

"Steak." Jawab Mauren singkat.

"Wanginya enak." Senyum Rose melebar. Dia memperhatikan Mauren sedang memanggang daging dan menyiapkan sayuran serta saus.

Mauren tersenyum tipis dan melanjutkan pekerjaannya. Mauren sedikit tidak nyaman dengan keberadaan Rose di sampingnya. Dia lebih suka kalau wanita itu sibuk bermain dengan bayi-bayinya dari pada seperti itu. Bikin suasana menjadi canggung dan kikuk.

"Mauren..." Panggil Rose pelan.

Mauren menoleh dengan tatapan ragu. Jantung Mauren berdentam kencang, dia menanti Rose melanjutkan perkataannya dengan perasaan bercampur aduk.

"Bagaimana dengan permintaan mama?" Tanyanya. "Kapan kamu mau datang ke rumah?"

"Saya belum..."

Rose mendekat dan mengambil tangan Mauren. Menggenggam hangat dengan senyum lembut membuat Mauren gelisah.

"Beberapa hari saja. Senyaman kamu aja. Lima hari atau seminggu." Pinta Rose. "Mama menyayangi Star dan Scarlett. Mama merasa bahagia memiliki mereka. Mama ingin seperti orang tua lainnya. Memiliki menantu dan cucu yang datang ke rumah mertuanya."

"Mama nggak akan memaksa kamu. Kalau kamu nggak betah selama satu minggu. Kalian bebas pulang lagi. Mama kepikiran setiap hari, kalau nanti kalian sudah pulang. Mama nggak pernah kedatangan cucu dan menantu ke rumah. Kalian yang jauh di sana..."

Kedua mata Mauren berkaca-kaca. Dia bingung dan tidak yakin.

"Mama minta maaf atas semua kesalahan mama. Mama tahu kamu nggak sudi punya mertua seperti mama. Karena kesalahan mama nggak bisa dimaafkan."

EMPTY [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang