Part 112 - Rumah Daddy

Start from the beginning
                                    

"Ada dong."

"Telus apa lagi?" Tanya Scarlett.

"Ada masak-masak?" Star menambahkan penasaran. "Peda?" Star berkedip dengan bulu mata lentik dengan mata bulan.

"Semuanya ada." Jawab Alex meyakinkan mereka.

"Holeeee..." Star dan Scarlett mengangkat tangan tinggi-tinggi. Mereka sangat senang dan tidak sabar sampai di rumah Alex.

Alex tersenyum melirik Mauren. Dia mengangkat kedua bayinya ke dalam troli dan mendorong sambil sesekali tergelak. Mauren hanya membawa tas di bahu dan jaket anak-anak serta Alex.

"Anti kita pulang lagi ke sini?" Tanya Scarlett.

"Iya, lumahnya nggak dibawa." Jawab Star membuat Mauren dan Alex tertawa.

Star dan Scarlett mengedarkan pandangan mereka. Kedua bayi itu sangat takjub dengan hal-hal baru yang mereka temui. Mereka juga patuh di saat harus turun dari troli dan masuk pintu sensor.

Keduanya menunjukkan tiket masing-masing pada petugas. Meletakkan ransel dan boneka pada box untuk diperiksa melalui scan, kemudian menerima dan menggendong ransel itu seperti semula.

Anak-anak sedikit kaget saat pesawat yang mereka tumpangi lepas landas. Mereka duduk di pangkuan Mauren dan Alex. Memeluk erat dan mengintip diam-diam dari dada kedua orang tuanya.

"It's okay, sayang. Kita terbang." Bisik Alex sembari mengusap-usap lembut punggung Scarlett.

"Mommy, kita terbang?" Tanya Star memastikan.

"Iya, sayang." Jawab Mauren.

Setelah guncang pesawat tidak lagi terasa. Barulah bayi-bayi itu berani melonggarkan pelukannya. Mereka mengintip keluar dari jendela pesawat. Alex menunjukkan beberapa hal yang mereka temukan di atas langit. Seperti gedung-gedung pencakar langit, kendaraan yang tampak kecil serta lautan yang luas.

Sedangkan Mauren sedang berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Karena jujur saja, sejak Mauren setuju ikut pulang meskipun hanya untuk sementara saja. Dia tidak bisa tidur, memikirkan semua secara berlebihan.

Dia tidak siap dengan kemungkinan yang ada dalam pikirannya. Bahkan dia sampai pergi menemui Pierre sehari sebelum keberangkatan dan menceritakan semua ketakutannya.

Pierre meyakinkan Mauren, semua akan baik-baik saja. Mauren hanya perlu percaya pada Alex dan menghidupi overthingking. Karena kekacauan itu berasal dari pikiran yang berlebihan.

Alex menyadari perubahan Mauren. Wanita itu menjadi pendiam membuat Alex hendak mengurungkan keberangkatan. Namun, dia mencoba meyakinkan Mauren. Semua akan baik-baik saja, Mauren hanya perlu tenang dan berpikir positif.

"Ini lumah Daddy?"

Setelah perjalanan panjang yang meremukkan badan. Akhirnya keluarga itu sampai di lobby apartemen Alex. Syarat utama dari Mauren masih sama seperti dulu, dia tidak mau tinggal di rumah yang pernah Alex berikan untuknya maupun di hotel. Mauren tidak nyaman dan terbebani.

Mereka disambut baik oleh petugas dan membantu membawa beberapa koper barang-barang. Star dan Scarlett beberapa kali lengah ke tempat baru yang mereka kunjungi. Mereka semangat dan tidak berhenti bertanya tiap kali menemukan hal baru.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now