Biru buru-buru pamit pulang membawa Violet dari rumah sakit. Dia akan mengeluarkan lebih banyak keluhan lagi kalau sampai mereka masih di sana. Alhasil, tinggal Mauren dan Alex saja di ruangan tersebut.
Mauren mendadak canggung. Dia duduk di sofa sambil memainkan ponsel. Sedangkan Alex memandangi Mauren, menunggu reaksi wanita itu.
"Mauren." Panggil Alex.
"Ya?"
"Kenapa kamu di sana? Ayo sini." Alex gerah karena tidak diperhatikan oleh Mauren.
"Udah ngantuk?" Tanya Mauren berusaha bersikap biasa saja. Dia mendekat untuk memperbaiki posisi tidur Alex.
"Jangan jauh-jauh." Pinta Alex. "Ayo tidur sini."
Mauren menggelengkan kepala dengan senyum canggung. "Aku di sofa."
"Mauren."
"Maaf." Mauren tetap menolak. Setelah memperbaikin posisi Alex kembali berbaring pada brangkar yang sedikit menekuk, Mauren hendak ke sofa.
Alex menahan tangan Mauren. "Kenapa?" Tanya lelaki itu pelan. "Kamu kurang tidur." Alex membawa Mauren duduk di sampingnya dan mengelus pipinya lembut. "Maaf udah bikin kamu capek."
"Aku nggak apa-apa." Elak Mauren cepat.
"Ayo tidur di sini." Alex menyatukan kening mereka dan memeluk Mauren.
"Kamu masih sakit."
"Aku merasa lebih sehat kalau kamu di sini bersamaku. Aku merindukan kamu."
Mauren tidak memiliki alasan menolak lagi. Dia membiarkan Alex mengecup bibirnya lembut, menjalar pelan-pelan ke pipi dan kening. "Aku..."
"Jangan sakit." Pinta Alex. "Kamu nggak boleh sakit."
Mauren menganggukkan kepala, dia akhirnya setuju tidur di samping Alex. Sepertinya ucapan Alex tidak salah, dia merasa lebih sehat kalau bersama Mauren. Dia bisa menggeser sedikit demi sedikit tubuhnya untuk memberikan ruang pada Mauren.
Mauren dan Alex berbaring barhadap-hadapan. Mauren membiarkan Alex memandanginya dan menyentuh wajahnya. "Terima kasih kamu ada saat aku bangun."
Mauren hanya tersenyum tipis. Tidak mengiyakan sehingga Alex tidak puas. Dia tidak mengerti perasaan Mauren. Wanita berbeda seperti saat dia bangun, yang sangat mengharapkan kesembuhannya.
"Tidurlah,"
Mauren memejamkan mata, Alex masih setia memandanginya sambil mengusap-usap kepalanya. Tidak butuh waktu yang lama bagi Mauren langsung pulas, dia memang kurang tidur dan lupa kapan terakhir kali tidur nyaman.
Mauren menolak penambahan ranjang untuknya. Tidur di sofa samping brangkar Alex sudah cukup baginya. Dia tidak bisa pulas, pikirannya dipenuhi oleh Alex. Menunggui harap-harap cemas setiap saat.
Alex menarik selimut hingga menutupi leher Mauren. Mengelus wajah Mauren lembut kemudian mengecup dahinya. Mauren tidak menyadarinya lagi, baru bisa lega sekaligus tidur pulas setelah Alex bangun.
Alex juga tidur sesaat kemudian menyusul Mauren. Pengaruh obat membuatnya langsung mengantuk, tapi berusaha menunggu Mauren yang tidur lebih dulu. Alex rela sakit seperti ini asal Mauren tetap bersamanya, agar wanita itu tidak memiliki alasan meninggalkannya lagi
***
Jakarta, 07 Juni 2021
Maurenbingung mau ngapain lagi.
Canggung gitu Alex udah bangun hahaha
Spam komen sebanyak-banyaknya =>
Selalu suka komennya. Memahami banget isi ceritanya 😍
Kwkwkwkkw, mon maap ges
Diskon lagi nih. Cuma ada di shopee @rainbook ya. Yuk, gas check out!
YOU ARE READING
EMPTY [18+]
RomanceSEQUEL FALL DEWASA 18++ Menjalani hidup bukan hal yang mudah bagi Oren setelah lepas dari Alex. Alex dan Oren menghabiskan waktu bersama selama enam tahun. Bukan waktu yang singkat. Semua upaya dilakukan agar bisa move on dari masa lalu. Mengubur ra...
Part 63 - Canggung
Start from the beginning