Part 37 - Paperbag

Start from the beginning
                                    

Mauren memilih bergabung dengan Violet yang super rempong. Menyapa teman-teman dari divisi lain sambil bercanda tawa. Gadis ceria yang bikin Mauren kembali iri, dia sangat menikmati acara secara bebas.

"Kayaknya tahun ini paling rame, bu." Kata Violet.

"Oh, iya?"

"Hem." Violet menganggukkan kepala. "Tahun-tahun sebelumnya agak kaku gitu. Terus si bos nggak pernah tuh ngobrol sama tamu kayak sekarang." Mauren mengikuti arah pandang Violet. Alex sedang tertawa bebas sambil meneuk-nepuk lawan bicaranya. "Si bos cuma datang bentar, ngasih sambutan terus pulang. Buat ngasih reward aja nggak pernah langsung sama karyawan. Pasti diwakilin sama yang posisinya lebih tinggi atau Mas Biru."

"Dia kemana?"

"Nggak tahu kemana. Mas Biru nggak pernah mau diajak gibah. Dia pokoknya nutupin semua aktifitas si bos."

Mauren manggut-manggut, kembali memandang Alex yang masih mengobrol dengan beda orang. Rupanya Alex menyadari tatapan Mauren, dia juga menoleh sehingga pandangan mereka saling beradu.

Alex tersenyum lembut, Mauren buru-buru mengalihkan pandangannya. Mendengarkan Violet bercerita lagi, tentang acara yang sudah-sudah.

"Duh, Mas Biru kemana lagi ya? Cepet banget itu orang ilangnya." Dumel Violet sembari mengedarkan pandangannya.

"Kenapa?"

"Bu, Vio cantik, kan? Dress yang Vio bagus? Cocok? Nggak salah kostum?"

Mauren tergelak, ada-ada saja kelakuan gadis itu. "Iya, Vio. Kamu cantik, dress yang kamu pake cocok banget kok."

Violet menghela nafas lega dan menepuk-dapuk bagian dada pelan. "Lega banget. Aku mau ngajak mas Biru dansa." Ucapnya lalu tergelak. "Nah, itu, dia. Bu, Vio tinggal dulu. Vio mau embas Mas Biru sebelum diduluin sama yang lain."

Mauren menggeleng-gelengkan kepala sambil memandang Violet melangkah cepat menghampiri Biru yang sedang mengobrol pada tamu. Kedatangan Violet bikin wajah Biru berubah masam. Violet tanpa ragu atau malu menggandeng lengan Biru setelah lelaki itu selesai bicara dengan tamu.

Kemudian Violet memaksa Biru ke lantai dansa, mengajak lelaki itu dengan wajah cerita. Dia tergelak tanpa sungkan memeluk Biru. Mauren tersenyum tipis, masa muda yang berharga tentu saja untuk dinikmati.

"Hei." Mauren berhenti tersenyum, Alex menghampirinya setelah selesai dengan tamu-tamu itu. "Mau dansa?" Tawarnya.

"Hallo, Mr. Ganendra, selamat ulang tahun untuk perusahaan kamu. Semoga perusahaan ini semakin sukses dan Berjaya."

"Terima kasih, Miss Anisah."

"Dance with me." Anisah mengulurkan tangannya dengan senyum lebar. Alex melirik Mauren tampak tidak terpengaruh. Dia sedikit menjauh dan sibuk memandang aktivitas para tamu.

"Sure." Alex menerima tangan wanita itu dan mereka pergi ke lantai dansa.

Mereka mulai berdansa, tapi pandangan Alex tertuju pada Mauren. Wanita itu sedikit pun tidak memandang ke arah mereka. Sepertinya perasaan Mauren untuknya memang sudah tidak tersisa apapun lagi selain benci.

Masih terekam jelas bagaimana dulu Alex begitu kesal sampai ubun-ubun saat gadis lain menyapa atau mengajak kenalan. Mauren mengeluarkan taringnya, berani ribut dikeramaian, mengumpat serapah dan mengancam. Dulu Alex tidak suka dengan Mauren yang sangat berlebihan. Mengatur-ngatur Alex dan membatasi pertemanan di ruang lingkupnya.

Sekarang, hal itu yang dirindukan olehnya. Mengira masih terisa sedikit lagi perasaan refleks saat melihat Alex bersama wanita lain meskipun hubungan mereka sudah berakhir. Atau setidaknya sedikit sensitive, mengejek atau pura-pura tidak peduli tapi tatapan tidak lepas darinya.

Sialnya tidak seperti yang dia harapkan. Alex menerima ajakan wanita lawan dansanya tidak berpengaruh sama sekali. Malah sekarang Mauren sedang mengobrol dengan seorang yang Alex tidak tahu dia dari divisi mana.

Pandangan Alex tidak lepas dari mereka sampai tidak fokus dengan tariannya. Obrolan mereka sepertinya sangat seru sampai tergelak seperti itu. Mereka juga menambah minuman dalam gelas.

Semua terjadi begitu saja, Mauren dan lelaki itu turun ke lantai dansa sambil bergandengan tangan dan senyum lebar. Memang hal yang wajar dengan siapapun pasangannya, tapi tidak dengan Alex. Dia langsung berhenti dan meminta maaf pada pasangan dansanya, segera menjauh dan menghilang dikerumuan para tamu undangan.

***

Jakarta, 13 April 2021


Kalo udah gada rasa emang beda. Mau gimana pun, udah B aja ngeliatnya.

Malah nggak penting lagi buat diketahui.

Alex gak peka sih, tetap ngarep Mauren masih ada rasa yang tersisa buat dimainin lagi😳🤭

Selamat menunaikan ibadah puasa, gais!

Gimana puasanya? Lancar?

Gimana puasanya? Lancar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


GA sampe tgl 16 ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GA sampe tgl 16 ya. Ayo ikutan!

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now