Chapter 11 Bagian 4 "Vzlomat' i zapustit'"

321 71 0
                                    

*Putar lagu di atas untuk tema sama sedikit visualisasi part ini

POV Ilya

Aku berjalan masuk menuju bunker tempat asal virus yang menyerang gawai ku berasal. Bunker tempat asal virus yang menyerang gawai ku berasal terhubung dengan stasiun kereta bawah tanah yang sudah lama tak terpakai. Dalam perjalananku menuju bunker, sempat terjadi sedikit baku tembak antara aku dan beberapa polisi penjaga yang menjaga tempat ini tapi aku berhasil mengatasi mereka dan mengambil beberapa foto armband yang terpasang di lengan mereka karena aku penasaran, unit polisi apa ini? Mungkin Pak Erwin punya pengetahuan mengenai logo unit kepolisian yang tertera di armband mereka.

Saat aku sampai, hal pertama yang aku lakukan adalah memakai topeng taktis CM-6M yang aku pinta pada Tuan Wisnu untuk berjaga-jaga jika bunker yang akan aku masuki dipasang jebakan berupa gas beracun yang akan keluar melalui ventilasi yang dipasang di dalamnya.

Setelah memakainya, aku melihat sebuah keypad terpasang dekat dengan pintu masuk. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk memecahkan kode keamanan keypad yang digunakan sebagai kunci bunker ini.

Saat pintunya terbuka, aku melihat sedikit kepulan asap dari dalam bunker lalu hawa dingin menyentuh tubuh ku. Aku rasa hawa dingin ini berasal dari pendingin ruangan yang suhunya dipasang serendah mungkin untuk menjaga mesin-mesin yang berada di dalam bunker ini agar tidak overheat.

Saat aku masuk, mataku dihadapkan dengan berbagai layar yang menunjukkan berbagai tempat. Aku mengenali beberapa tempat yang ditunjukkan di layar-layar itu. Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku langsung berlari menuju salah satu komputer yang ada di ruangan ini untuk mencari tahu mengenai sistem yang perangkat komputer di sini gunakan beserta sistem keamanannya. Sial, tempat di mana seluruh perangkat keras yang menjadi sumber sistem operasi server yang komputer-komputer ini gunakan rupanya berada di markas utama Badan Intelijen RIS. Tunggu dulu, itu dia! Kalau perangkat keras yang menjalankan server yang komputer-komputer di sini gunakan berasal dari markas utama Badan Intelijen RIS berarti aku bisa coba meretasnya melalui kamera cctv yang terpasang di sana yang mungkin bisa aku ketahui di mana saja keberadaannya dari komputer di sini.

Sebelum mulai mencoba meretas cctv yang ada di markas utama Badan Intelijen RIS, aku mencoba untuk memeriksa apakah bunker ini dipasang jebakan sesuai dengan dugaan yang aku miliki? Dan ternyata benar saja, bunker ini dipasang jebakan sesuai dengan dugaanku, sedari tadi aku masuk, jebakan gas beracun tersebut sudah menyala dan bukan hanya gas beracun, dalam keadaan genting, bunker ini bisa meledak kapan saja dan cara mematikan jebakannya adalah aku harus meretas sistem jebakannya yang terhubung dengan markas Intelijen, oh sial!

Aku bisa saja mencoba lebih dari sekadar mengambil data dari markas intelijen tapi kalau aku melakukannya maka ada kemungkinan besar aksiku akan ketahuan dan aku akan jadi buronan. Yah, tidak ada yang bisa kulakukan, aku sudah sejauh ini. Aku yang memulai perangnya dan aku yang harus mengakhirinya, bismillaah.

Aku mulai meretas cctv markas utama badan intelijen RIS yang berada di Kota Sucilangkung sambil berharap usahaku untuk menutupi jejakku di internet berhasil. Saat aku berhasil melihat ruangan yang berisi perangkat keras yang menjalankan server dan sistem operasi komputer yang ada di markas intelijen, hal pertama yang aku lakukan adalah mematikan sistem operasi listrik yang ada di seluruh bangunan markas, menyebabkan perangkat keras yang ada di markas utama badan intelijen melakukan reboot. Saat suatu komputer beserta perangkat kerasnya melakukan reboot, itulah saat yang paling mudah untuk membobol sistem keamanan sistem operasi komputer dan perangkat kerasnya tanpa harus mengetahui password atau kode keamanan sistem operasi suatu komputer.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityWhere stories live. Discover now