Chapter 28 Bagian 8 "Pemisahan"

92 66 1
                                    

POV Karim

Konferensi yang telah dilakukan beberapa pejabat tinggi pemerintah pusat Republik Indonesia Serikat dengan beberapa pejabat tinggi pemerintah pusat negeri Belanda di gedung parlemen di Den Haag telah menghasilkan sebuah keputusan berupa pelaksanaan referendum dalam bentuk jajak pendapat yang akan memberikan kesempatan bagi rakyat RIS untuk memilih apakah Republik Indonesia Serikat masih tetap menjadi persemakmuran Kerajaan Belanda dengan pemerintahan yang independen layaknya hubungan antara Australia dan Kerajaan Inggris, atau Indonesia terpisah sepenuhnya dari Kerajaan Belanda dan berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka penuh.

Kini nasib Republik Indonesia Serikat berada di tangan masyarakat Republik Indonesia Serikat itu sendiri dan pertempuran yang akan dilakukan oleh para politisi, pejabat negara, artis, cendikiawan, tokoh sosial media hingga rakyat jelata untuk saling mempengaruhi satu sama lain agar masyarakat Republik Indonesia Serikat hatinya lebih condong untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang tersedia di hadapan mereka saat pengambilan jajak pendapat dilakukan yaitu, Indonesia merdeka sepenuhnya atau tetap menjadi bagian dari persemakmuran Kerajaan Belanda yang mana kegiatan pengambilan suara untuk jajak pendapat tersebut akan segera dimulai.

Sialnya, sebelum pengambilan jajak pendapat dimulai, orang-orang yang tidak mempelajari sejarah mudah dipengaruhi oleh berbagai propaganda yang dibuat oleh kelompok-kelompok ekstrim yang mana kelompok-kelompok tersebut bahkan mengancam akan mengangkat senjata dan membantai mereka yang tidak setuju dengan ideologi yang dianut oleh kelompok tersebut dan mengajak masyarakat untuk mendukung bahkan bergabung dengan mereka untuk turut angkat senjata dan melakukan kekerasan untuk mendukung tercapainya tujuan mereka baik itu kelompok yang menganut ideologi kiri seperti kaum sosialis, tengah, maupun kanan seperti kelompok agamis.

Aku yang ibunya adalah seorang pengungsi perang Bosnia dan yang keluarga ayahnya adalah penyintas pembantaian yang dilakukan oleh kaum Sosialis-Komunis pada masa Revolusi Sosial serta telah banyak mempelajari sejarah tentunya memahami bahwa pembantaian dan kekerasan dapat dilakukan oleh orang-orang apapun agama maupun ideologi yang mereka anut saat berbagai propaganda yang dibaca dan didegar mereka berhasil memanipulasi emosi mereka.

Aku tidak ingin Periode Bersiap atau Revolusi Sosial kembali terjadi dan masyarakat sipil Belanda serta minoritas yang berada di sini dibantai dan tempat-tempat ibadah maupun usaha mereka dirusak tapi, aku juga tidak ingin umat Islam di sini kembali ditindas oleh kaum yang mendukung fasisme atau yang mendukung narasi negara-negara asing mengenai betapa buruknya Islam.

Melihat permusuhan yang semakin kuat antara kelompok yang mendukung kemerdekaan penuh dan kelompok yang masih ingin Indonesia menjadi bagian dari persemakmuran Kerajaan Belanda, aku dan Mevrouw Sofia memutuskan untuk mencoba menenangkan ketegangan yang semakin meruncing antara dua kelompok yang semakin bermusuhan ini dengan membuat sebuah video yang berisi diriku dan Mevrouw Sofia duduk bersebelahan dan memberikan nasihat kami kepada para penonton video kami.

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan semua karena bersedia untuk menyempatkan diri kalian untuk menyaksikan video ini. Saya sama Istri saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada kalian semua yang sekarang sedang menyaksikan video ini, dan sebelum saya sama istri saya menyampaikan beberapa hal tersebut, saya harap kalian semua bersedia untuk menyaksikan video ini dari awal sampai akhir tanpa ada bagian yang kalian skip.

Kalian semua tentunya mengetahui siapa saya. Saya adalah Karim yang beberapa tahun lalu sempat viral karena kasus tuduhan pemerkosaan yang telah saya lakukan terhadap Putri Sofia. Mungkin sebagian diri kalian juga telah mengetahui bahwa saya adalah anak dari Sultan Asep Amat Fauzi dari Keraton Sucilangkung.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityWhere stories live. Discover now