Kelanjutan cerita dari Novel "Antara Darah dan Hati", berkisah di dunia alternatif di mana karakter novel pertama memiliki latar belakang yang berbeda. Setelah gagal menghentikan aksi ritual Okultis Belanda, Karim Dawala Sokolovic dikejutkan oleh ke...
Sudah beberapa hari berlalu sejak demonstrasi berujung huru-hara itu terjadi dan aku tidak menyangka jadi terkenal akibat foto yang menjadi viral berseliweran di sosial media dan mesin pencari di internet yang mana banyak media memberitakannya.
Ya, 3 orang yang sedang berlari keluar dari kepulan asap yang tampak depan dengan kemiringan 3/4 dari arah kanan yang mana paling depan adalah Sofia yang sedang menarik pergelangan tangan ku sembari ia menutup hidungnya dengan lengannya, tangan dari lengannya yang menutup hidungnya menggenggam tongkat yang diikat Bendera Indonesia yang sedang berkibar akibat terpaan angin lalu di kiri ku adalah Muhamed yang lengannya aku lingkarkan di leher ku sembari punggungnya aku peluk dengan erat menggunakan lengan kiri ku berusaha membopong nya keluar dari kepulan asap gas air mata. Foto itu masuk ke dalam daftar 10 foto terbaik dunia untuk bulan ini dan menjadi topik trending di Twitter baik di Republik Indonesia Serikat maupun Kerajaan Belanda.
Bersamaan dengan itu pula, aku bersama Muhamed mendapat surat panggilan untuk diperiksa dari kepolisian untuk diinterogasi. Alasan pemeriksaan adalah terkait keterlibatan Sofia pada demonstrasi yang berujung kericuhan kemarin yang mana menurut aturan negara, hal sejenis itu membahayakan keselamatan dan nyawa anggota keluarga kerajaan.
Saat aku bersama Muhamed pergi, kedua orang tua ku menangis sejadi-jadinya. Mereka memelukku dan Muhamed dengan erat sebelum kepergian ku. Ya, aku tahu kenapa mereka memelukku karena ini mungkin akan menjadi yang terakhir kalinya aku melihat kedua wajah mereka sebelum aku mendekam di balik jeruji besi. Mungkin kalian bertanya apa alasanku harus ditahan dibalik jeruji besi jika aku hanya akan diperiksa?
Pada dasarnya berdasarkan Wetboek van Strafrecht, demi kepentingan penyidikan, kepolisian berhak menahan kami berdua. Namun, bukan berarti kami pergi kesana tanpa bantuan. Aku sudah memberitahu Ilya apa yang sudah terjadi, aku harap dia punya rencana dan juga Muhamed sudah menghubungi seseorang dan dengan dibantu Sofia, kami meyakinkannya untuk menjadi pembela kami dalam kasus ini. Seorang pengacara yang cukup handal, lulusan fakultas hukum penjurusan hukum pidana dan perdata dari Universitas Leiden yang sebelumnya juga merupakan lulusan dari kampus ku, keturunan pengungsi sama seperti kami, Ilhan Dervišhalidovic.
Sekarang, berada dalam sel tahanan adalah bagian dari keseharian ku dan Muhamed. Selama pemeriksaan, ada kalanya polisi melakukan itu, tindakan penyiksaan seperti pemukulan yang memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak kulakukan, tapi aku tidak mengatakan apapun. Yah, mau bagaimana? Aku punya kelainan CongenitalAnalgesia, aku tidak dapat merasakan rasa sakit, mereka saja sampai kebingungan saat pertama kali aku dipukul sekuat tenaga oleh tangan-tangan keji mereka, aku tidak berteriak sama sekali. Muhamed juga menolak untuk mengatakan apapun.
Sebenarnya, Muhamed bisa saja melakukan pengakuan palsu, akan tetapi ia menolak untuk melakukannya. Ia sudah bertekad tidak ingin menjadi lemah dan mencoba bertahan selama penyidikan berlangsung sampai jatuh tempo 20 hari sebelum kami dikeluarkan dan masuk masa penuntutan dan kami akan diproses di pengadilan. Satu hal yang pasti, aku yakin para keparat ini akan mencari cara untuk menjatuhkan kami berdua kedalam lubang kesengsaraan dan kehinaan, dengan satu cara atau cara lainnya. Aku tidak takut, aku punya Allah dan juga, mevrouw mau membantu kami secara terang-terangan dan ia telah menyatakan dukungannya pada demonstrasi yang akhir-akhir ini dilakukan para mahasiswa di sini
Pernyataan yang dia sampaikan kepada awak media membuat partai sayap kanan dalam parlemen naik pitam hingga membuat anggota-anggotanya melontarkan hinaan-hinaan padanya, mulai dari antek-antek teroris ISIS sampai inlandershoer(Pelacur Pribumi) tapi iapun tetap mempertahankan pendapatnya hingga membuat sebagian anak kalangan bangsawan Kerajaan Belanda yang tinggal di sini membuat pernyataan serupa, membela hak kaum pribumi. Dunia benar-benar sedang berguncang sekarang, retakan sudah dibuat, konflik takkan terelakkan lagi, aku yakin sebentar lagi akan ada sesuatu yang besar terjadi. Heheh, takdir memang aneh, semoga saja khair pada akhirnya, aamiin.
================================ Kamus Bahasa Belanda
Wetboek van Strafrecht = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang di Indonesia dunia nyata masih dipake jadi acuan hukum sampe sekarang dan belum ada terjemahan resminya.
Sumber:
Banyak bisa cari sendiri, artikel terbaru tahun 2019, ini linknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- Di bawah ini gambar buku Wetboek van Strafrecht/De WetboekenWetten en Verordeningen,Benevens de Grondwet van de Republiek Indonesië (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Indonesia.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- Di bawah ini gambar buku BurgerlijkWetboek (Kitab Undang-Undang Perdata) Indonesia.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.