PERFEKSIONISME KISMIN (MISKIN)

1.4K 93 2
                                    

Orang yang paling menyebalkan untuk dijadikan teman hidup, pendamping, atau dalam hubungan sosial dan jual beli, adalah mereka yang tergolong dalam kaum perfeksionisme kismin atau miskin.

Mereka adalah para perfeksionis yang maunya segalanya sempurna tanpa banyak usaha dan tak mau membiayai secara serius kesempurnaan nilai yang dianutnya.

Berbeda dengan para perfeksionisme realis, yang sadar diri akan pilihan hidup perfeksionismenya dan mau membiayai segala jenis nilai yang dia anggap layak. Para perfeksionisme kismin, ingin segalanya serba cepat, murah, tanpa banyak usaha, kalau bisa gratis, dan bahkan terkadang, meminta terus disuapi dan dimanja dengan perfeksioinisme yang mereka anut. Tanpa sadar diri bahwa mereka mempertontonkan sikap egoisme yang sangat tak layak. Dalam hubungan percintaan, biasanya tipe ini adalah tipe penuntut dan pemaksa. Tidak pernah puas dengan hubungannya dan jarang sekali mau melihat kelemahan mereka sendiri sebagai pasangan.

Mereka ingin hubungan yang sempurna, tapi tak mau bersusah payah mewujudkannya. Atau, terus mendorong pasangannya mengikuti nilai kesempurnaan yang ia inginkan. Sementara ia sendiri tak melakukan apa-apa dan ingin jadinya saja. Atau sekedar melakukan usaha yang minimal.

Para perfeksionisme miskin bisa mendekati tipe realis dalam hal tertentu. Beberapa yang tak terlalu parah, cukup sadar diri akan tindakannya dan seiring berjalannya waktu, bisa mengubah sikap dan sudut pandang nilai yang sebanding dengan usaha yang ia lakukan. Tapi yang sudah masuk kategori parah, benar-benar susah disembuhkan. Biasanya ini masuk sebagai salah satu gejala ganggung kejiwaan dari ringan sampai berat. Yang pada akhirnya, bisa mengganggu banyak hal. Dari hubungan percintaan sampai pekerjaannya.

Perfeksionisme realis bisa menilai kelemahannya dalam mengejar kesempurnaan yang ia cari. Baik dalam mencari pasangan, mertua, rumah, mobil, sampai segala jenis barang yang dijual di toko online atau offline.

Dalam hal pasangan, banyak sekali orang mendambakan sosok ini dan itu, yang tentunya pasangannya tak memiliki semua yang ia inginkan dan anggap sebagai pasangan yang sempurna. Tapi perfeksionis jenis ini, sadar, bahwa usaha yang ia lakukan, sebanding dengan apa yang ia dapatkan. Atau dia memaklumi, bahwa mencari kesempurnaan semacam itu, berarti nyaris tak berpasangan dengan siapa pun. Perfeksionisme yang ia miliki diturunkan sedemikian rupa menyesuaikan dengan kenyataan yang ia dapatkan dan hadapi. Dengan begitu ia masih bisa puas dan nyaman. Tidak terlalu banyak mengeluhkan pasangannnya. Akhirnya hubungan pun menjadi lebih aman dan jarang bergejolak. Bahkan cinta bisa menjadi erat dan lengket tanpa harus banyak tertuju pada nilai-nilai kesempurnaan yang ia anut.

Perfeksionisme kismin, atau bisa juga disebut sebagai perfeksionisme akut yang dilandasi tanpa modal dan usaha. Akan membuat lingkaran hubungan sosial dan percintaan layaknya nereka. Indah tapi juga mengerikan. Karena kestabilan hubungan ini sangat susah didapatkan. Terlebih, siapa pun yang menganut perfeksoinisme yang tak menyenangkan ini, akan berada pada ujung tanduk ditinggal untuk orang lainnya. Karena perfeksonisme kismin dibayang-bayangi ketidakpuasan selalu. Mau diberi kesetiaan, kasih sayang, uang, kemapanan, dan lainnya. Tak akan pernah cukup.

Kasus paling menarik begitu merebaknya para penganut perfeksionisme kismin ada dalam perdagangan atau jual beli. Dalam ranah ini, begitu sangat jelas bagaimana diri tersembunyi seseorang tumpah dan menampakkan wujudnya.

Beberapa orang mungkin tak menyadari telah menganut pola hidup dengan nilai semacam itu. Karena sudah menjadi kebiasaan dan tak pernah ada yang mengkritiknya. Sehingga, nilai-nilai yang dianutnya telah cukup menetap dan menjadi kebal terhadap beberapa pengaruh luar.

Dalam jual-beli, para perfeksionis realis akan cenderung berani membeli dari yang paling murah dan mahal, untuk memuaskan nilai kesempurnaan yang ia anut. Bahkan mereka sangat biasa membeli barang-barang yang sangat wajar dan mereka anggap itu hal biasa jika memang kualitasnya memuaskan.

Itulah sebabnya, saat para perfeksionis realis yang biasa membiayai nilai yang ia anut dengan seringkali membeli barang-barang mahal karena barang yang bagus, pas adanya yang mahal. Tak terduga mendapatkan barang murah tapi kualitas cukup bagus. Mereka akan kegirangan dan memuja-muja toko, penjual, pengembang, atau tempat di mana ia mendapatkan barang itu.

Tapi, saat ia membeli dengan harga murah barang yang seharusnya luar biasa mahal menurut standar kesempurnaannya. Ternyata barang yang ia terima tak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Orang tipe ini akan santai dan memberikan penilaian yang sangat wajar. Seringkali memaklumi kualitas barang tersebut karena harganya memang keterlaluan murahnya. Jadi kualitasnya sesuai dengan harga yang ditawarkan. Atau bahkan, mereka juga memberi nilai tinggi terhadap barang harga murah itu. Karena kualitas dan harganya sebanding. Murah tapi juga tak buruk. Walau tak sangat bagus.

Para perfeksionisme realis biasanya bisa menempatkan diri mereka saat nantinya berada di tempat mana pun. Saat berdiskusi di ruang kerja, membicarakan deadline dan rancangan kinerja tahunan, saat berkomentar di Facebook, YouTube, Instagram, di Portal berita, Google Play, situs komik, film, mengomentari buku dan sebagainya.

Mereka bisa menempatkan diri, saat mereka membeli kualitas dan harga. Terlebih bagi mereka yang biasa menghabiskan banyak uang demi nilai sempurna mereka. Mereka akan sangat biasa kehilangan uang tak seberapa seandainya mendapatkan barang murah yang tak memuaskan.

Perfeksionisme kismin, sangat berbeda jauh dari para realis. Beberapa mungkin menganut perfeksionis tebang pilih. Sangat perfeksionis dan rela melakukan apa saja demi apa yang disukainya. Tapi tak mau melakukan hal yang sama terhadap hal-hal yang tak ia sukai, namun, menuntut apa yang ia tak terlalu sukai itu juga sempurna.

Terlebih saat dalam situasi jual beli. Ingin semua serba murah dan sempurna tapi tak mau membayar lebih.

Biasanya, sangat susah memuaskan tipe perfeksionisme kismin baik dalam hubungan sosial maupun jual beli. Biasanya, komentar Google Play sampai market place online akan dipenuhi dengan komentar ketidakpuasaan tapi tanpa asalan sama sekali atau alasan yang benar-benar subyektif dan egois. Padahal barang yang ia beli sesuai dengan standar harga atau uang yang ia bayarkan. Tapi, mereka biasanya tak pernah terima dan puas. Mereka ingin barang murah tapi memuaskan selera kesempurnaan mereka. Sedikit saja barang itu dianggap keluar jalur penilaiaan kesempurnaan mereka. Maka, penilaian mereka akan langsung cenderung buruk. Padahal biasanya sangatlah sepele.

Bahkan jika standar barang, dari mulai mobil, rumah, alat dapur, kosmetik, baju, sampai buku, sesuai dengan standar yang diakui pasar. Mereka tetap tidak terima, jika yang datang sesuai dengan produksi pabriknya, hanya karena harapan awalnya, barang itu berwarna merah tua, ternyata aslinya merah kecokelatan. Atau karena kurirnya telat mengirim, tapi yang dinilai buruk penjualnya. Dan banyak hal sepele lainnya, yang kadang konyol sekali untuk diceritakan.

Dari mulai penilaian atas kamar mandi, lantai rumah, mesin cuci, hasil laundrian, warna make up yang tak sesuai keinginan dan hal-hal yang harganya murah dan receh. Para kaum perfeksionisme kismin cenderung menilai segalanya atas dasar ego dan harapan pribadi yang sangat terlampau subyektif. Bahkan seringkali sangat menggelikan.

Mereka menilai barang yang ia beli bukan atas dasar kenyataan dan keseimbangan antara kualitas dan harga yang dibayarkan. Tapi mereka menilainya atas dasar egoisme dan harapan pribadi yang seringkali tak masuk akal. Itulah sebabnya, komentar market place online pun bisa mewakili jenis kepribadian seseorang itu. Apakah seseorang itu sedikit atau banyak mengidap perfeksionisme kismin yang tak masuk akal atau jenis perfeksionisme yang realis. Karena biasanya, perbedaannya begitu mencolok mata.
Dalam komentar jual beli, para perfeksionisme kismin sangat mudah menilai buruk barang apa pun jika barang itu tidak sesuai apa yang ia harapkan. Yang berbeda dengan perfeksionisme realis yang menyesuaikan antara harga dan kualitas. Jika memang saat datang sangat buruk, bisa juga menilai begitu buruk jika memang sangat buruk. Tapi jika layak dan sesuai, mereka juga akan menyesuaikan standar penilaian yang ada. Bisa dibilang, para perfeksionisme realis jauh lebih bijak dan sadar diri.

Dalam hubungan apa pun, para penganut perfeksionisme kismin benar-benar sangat menyusahkan. Tidak hanya menyusahkan pasangan, orang tua, rekan kerja, penjual, tapi juga banyak hal yang ia sentuh jauh menjadi lebih bermasalah dan rumit.

Cara pandang semacam ini, selama itu tak terlalu parah atau hanya bagiannya saja, jika kamu mulai menyadarinya ada dalam dirimu. Lebih baik secara perlahan-lahan diubah dan diganti dengan nilai yang lebih lunak. Kalau tidak, itu akan merepotkanmu suatu nanti. Atau bisa aku bilang, sangatlah menyebalkan.

Ah, dan di negara ini, para perfeksionisme miskin bergentayangan di mana-mana.



PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITADär berättelser lever. Upptäck nu