BIARKAN SAJA MATI. TAK PERLU DIBANTU

53 6 0
                                    

Adakalanya kita tak perlu membantu seseorang saat mereka mengalami masalah hidup dan ekonomi. Beberapa orang memang layak mati lebih cepat dan tak layak untuk ditolong.

Dan sebagian orang memang layak untuk menderita.

Terkadang kita menolong seseorang yang salah. Kita membantu mereka sejak dari awal [dari bawah]. Tapi setelah mereka berhasil. Mereka memperlakukan kita dengan sangat buruk.

Ada seseorang yang rela menangis tersedu-sedu di depan mata kita, meminta pinjaman uang untuk menutupi hutang-hutangnya atau harus segera dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi. Tapi setelah kondisi hidup mereka membaik. Mereka menghilang. Menghindari kita sebisa mungkin. Seolah-olah tak ada apa-apa yang terjadi.

Padahal, kadang kita rela bertaruh dengan diri kita sendiri demi pertemanan dan kemanusiaan. Tapi sayangnya, di abad ini, segala sesuatu yang berurusan dengan uang sangatlah sensitif dan susah untuk dipercaya.

Kita rela menjual aset kita, mengurangi tabungan kita, merelakan gaji kita bulan ini, atau bahkan menunda beberapa proyek kita agar tenaga kita atau uang kita bisa digunakan oleh orang yang kita kenal, yang kita kira baik, dan sangat membutuhkan pertolongan segera. Tapi nyatanya, setelah masalah mereka selesai. Mereka lupa diri. Tak ingat, bahwa kita juga manusia. Yang juga butuh makan. Bekerja. Bisa stres dan depresi.

Kita merelakan memotong tabungan atau uang proyek kita sendiri demi orang lain yang kita kenal. Yang akhirnya tak dikembalikan. Membuat semua urusan yang harus selesai menjadi tersendat-sendat.

Kuliah kita tersendat. Proyek-proyek kita tersendat. Usaha kita tersendat. Bangunan yang kita dirikan yang masih dalam proses pun tak kunjung selesai. Dan hal-hal yang harusnya selesai harus ditunda entah sampai kapan. Semua itu demi menolong orang-orang yang tak layak ditolong.

Hah, kadang, bertemu dengan orang-orang semacam itu, membuat kita makin ragu untuk mempopulerkan kebaikan yang tulus dan benar-benar bertanggung jawab. Saat orang-orang yang dibantu adalah orang-orang yang tak memiliki kesadaran untuk itu.

Mungkin, jika nanti ada kasus yang hampir sama. Biarkan mereka menolong diri mereka sendiri. Rasa sakit mereka, penderitaan mereka, kejatuhan ekonomi mereka adalah urusan mereka sendiri.

Dan seandainya mereka akhirnya mati. Itu bukan lagi urusan kita. Hanya orang yang benar-benar baik dan bertanggung jawablah yang perlu kita bantu. Sisanya, kita hanya perlu menolak dan tak perlu mencampuri kehidupan mereka.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now