PARA ORANG TUA YANG TAK BERBAHAGIA

46 0 0
                                    

Menjadi tua dan berbahagia di abad semacam ini adalah langka. Banyak sekali orang yang tengah menua dengan ketidakbahagiaan mereka. Berkubang setiap hari dengan pekerjaan yang membosankan dan kekayaan yang berakhir sebagai tumpukan benda-benda hobi belaka.

Yang paling menyakitkan adalah saat seseorang menua dengan segala jenis kekurangan. Ketidakbahagiaan yang bersanding dengan kemiskinan (perasaan kurang dan tak mampu memilki apa yang diinginkan) dan dunia internet adalah resep dari kerusakan psikologis yang begitu tinggi.

Melihat orang lain lebih bahagia, lebih makmur, lebih pintar, dan bisa membeli dengan mudah apa yang disukai menjadi ragam kisah hidup yang tak menyenangkan, yang kini banyak dialami oleh banyak orang tua dewasa ini.

Banyak sekali anak-anak muda yang menikah, memiliki anak, lalu cerai di usia yang sangat muda. Membuat mereka mengalami kisah traumatis dan buruk jauh lebih awal. Tak perlu menunggu usia yang menua. Mereka lebih dulu mengalami ketidakbahagiaan yang begitu tinggi. Apa yang diharapkan dari anak-anak muda yang sakit lebih awal kecuali harus berjuang mati-matian menghadapi trauma psikologis mereka saat usia mereka kian menua nantinya?

Apakah kita benar-benar merasakan kebahagiaan di usia kita yang terus menua? Yang menuju umur 30-an? Dan mereka yang menuju 40-an? Atau mereka yang di atas 50-an?

Atau hanya sekedar berpura-pura melanjutkan hidup dan menutupi kebobrokan emosional kita dengan kekayaan yang kita miliki? Bersenang-senang dengan kemakmuran kita. Membeli apa saja yang kita ingin beli. Dan berusaha tetap bertahan hidup walau sebenarnya kita sudah tak lagi menginginkan kehidupan itu.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now