LAHIR DI KELUARGA KAYA BUKANLAH KEJAHATAN (AIB)

97 8 0
                                    

Tak ada yang salah jika kita lahir dari keluarga kaya. Yang sangat makmur. Dan sejak kecil hidup tanpa tahu arti dari kekurangan materi.

Juga, kamu sama sekali tak berdosa jika sejak kecil sangat dimanja, disayang, dan orangtuamu begitu sangat mudah memberi apa saja. Bisa melakukan apa saja untukmu. Berani menghamburkan begitu banyaknya uang dan waktu untuk kebahagiaanmu.

Itu berarti, kamu berada dalam keluarga yang tepat. Keluarga yang mencintaimu. Menyayangimu. Dan cukup bertanggung jawab atas kelahiranmu ke dunia ini.

Tak ada yang salah jika kamu tidak bisa memasak. Tak perlu bersedih jika kamu tak bisa sekedar mengupas buah-buahan tertentu. Jangan malu jika kamu tak pernah naik angkot. Tak pernah merasakan makanan di pinggiran jalan. Atau tak pernah mengalami kisah-kisah menarik yang diceritakan oleh banyak orang pada umumnya.

Kamu memiliki duniamu sendiri. Asal kamu tidak pernah menyakiti perasaan orang dan jujur terhadap diri sendiri. Kehidupanmu yang makmur dan mudah semenjak kecil bukanlah aib. Tak perlu ditutupi. Tak perlu merasa rendah diri di antara orang-orang yang ekonominya di bawahmu. Kamu tak menyakiti mereka. Lagian, kamu tak pernah bisa memilih dilahirkan di keluarga kaya raya.

Bahkan untuk sekedar dilahirkan, kamu tak pernah memiliki hak. Semua ditentukan oleh orangtuamu.

Kehidupanmu yang mudah adalah hasil dari jerih payah orangtuamu. Jika kekayaan itu lahir dari kerja keras dan kesabaran tanpa menyakiti banyak pihak. Harusnya kamu bangga. Kamu memiliki orangtua yang bisa membebaskanmu dalam masalah keuangan sejak kamu baru dilahirkan sampai kamu beranjak dewasa dan mandiri.

Itu berarti, kamu memiliki orangtua yang luar biasa. Sangat luar biasa. Karena di dunia ini, banyak orangtua yang gagal membahagiakan anak-anak mereka. Padahal hanya sekedar kebahagiaan ekonomi. Mereka tak mampu. Itu berarti, orangtua-orangtua yang gagal itu, telah menyerah dan memilih miskin dan membiarkan beberapa anak-anak mereka menderita dalam perasaaan iri dan dengki.

Lalu, anak-anak mereka hidup dengan menyalahkanmu. Iri padamu. Tak nyaman dan marah saat kamu lebih beruntung dan hidup lebih enak dari pada mereka. Kamu dibenci karena kamu lahir di keluarga kaya. Padahal kamu tak pernah bisa memilih untuk dilahirkan di orangtua yang mana. Tapi mereka tetap marah. Tak peduli. Melampiaskan ketidakmampuan keluarga dan orangtua mereka sendiri kepadamu.

Sebagai pelampiasan, omong kosong aneh, untuk menghindari perasaan bahwa mereka bukan anak durhaka karena mempertanyakan tanggung jawab orangtua mereka sendiri.

Kepengecutan menerima kenyataan dan ketidakberanian mempertanyakan orangtua sendiri yang membuat anak-anaknya menderita dalam kemiskinan. Semua kebencian dan kemalangan mereka, diarahkan kepadamu. Kepada siapa pun yang sejak kecil lahir dalam keluarga kaya dan hidup dalam segala kemudahannya.

Padahal kamu tak pernah tahu siapa mereka. Tak pernah bertemu mereka. Bahkan sama sekali tak mengenal siapakah mereka itu. Tapi mereka sangat membenci kehidupanmu. Membenci segala yang kamu punya. Membenci keluargamu. Dan lucunya, membenci semua prestasi dan kemampuan yang kamu miliki.

Seolah-seolah, kemampuan khusus yang dimiliki dan sederet pencapaian yang pernah didapat adalah hal yang mudah. Tak perlu usaha. Tak ada hal yang menyakitkan dalam proses yang seringkali membuat dirimu depresi. Mereka menutup mata dari semua yang kamu bisa lakukan dan kamu dapatkan. Bergunjing di antara mereka sendiri dengan nada meremehkan karena kamu lahir dengan "privilige". Hak istimewa dari keluarga kaya yang serba mampu dan bisa melakukan apa saja guna menunjang proses hidup yang kamu jalani.

Padahal, sekedar menjadi kaya, tak membuat orang bisa mencapai hal-hal tertentu dalam kehidupan mereka. Adakalanya, malah mereka menjadi jauh lebih buruk dan gagal dalam menerima kekayaan mereka sendiri.

Jumlah orang yang mendadak kaya dan hidupnya rusak sangatlah banyak. Mereka yang terlahir kaya raya dan hancur oleh kekayaan mereka sendiri, kisahnya mudah didapat. Sedangkan mereka yang terlahir kaya dan mampu memaksimalkan kekayaan keluarga dan dengan luar biasa mencapai hal hebat dalam naungan "privilage" adalah orang-orang hebat.

Banyak sekali orang yang memiliki kekayaan tapi tak tahu harus dihabiskan kemana. Bingung dengan kekayaan mereka sendiri. Dan tak mampu menggerakan uang yang dimiliki ke level yang lebih tinggi.

Akhirnya, beberapa di antara mereka malah jatuh miskin. Gagal dalam mengembangkan usaha. Atau merusak peninggalan orangtua yang tadinya besar dan penuh wibawa.

Jika kamu lahir dari keluarga kaya dan bisa memanfaatkan kekayaan yang orangtuamu miliki, jauh lebih baik dari pada orang kebanyakan. Itu adalah pencapaian luar biasa. Bahkan, jika kamu sekedar menjadi manusia kebanyakan dan menikmati hidup yang aman dan nyaman. Itu juga luar biasa. Asalkan kamu tak mengganggu siapa pun. Menikmati diri sendiri. Menikmati hidup dalam kasih sayang keluarga. Dan bahagia dengan caramu sendiri.

Tak ada yang salah dengan itu. Kekayaanmu dan kehidupan mudahmu bukanlah aib.

Itulah adalah bukti bahwa orangtuamu berhasil menjadi orangtua yang menakjubkan. "Privilage" yang sering dijadikan ejekan untuk mereka yang lahir dari keluarga sangat makmur dan kehidupannya sangat mudah adalah bukti nyata bahwa orangtuamu luar biasa. Mereka berhasil sebagai orangtua dalam tahap kemapanan finansial. Sehingga membuatku terhindar dari depresi, dari perasaan iri, dari segala macam kekurangan, dan ketakutan untuk tidak bisa melakukan ini dan itu.

Ejekan semacam itu, juga bukti bahwa mereka yang melontarkannya, tak puas dengan kehidupan mereka sendiri. Tak puas dengan orangtua mereka. Merasa marah dilahirkan dalam keluarga yang tak seberuntung dirimu. Itu juga berarti, dalam taraf krusialnya, orangtua mereka gagal. Gagal dalam memuaskan hidup anak-anak mereka sendiri sehingga harus mencari pelampiasan dalam melepas kemarahan dan frustasi yang dialami.

Lahir dari keluarga kaya bukanlah kejahatan. Bukan aib. Bukan hal yang perlu membuatmu malu dan menutupinya di depan publik. Jika ada orang yang marah dengan kehidupan nyamanmu. Mereka hanyalah orang yang gagal menerima diri sendiri. Tak berani menuntut orangtua mereka. Dan tak pernah tahu, bahwa lahir di keluarga kaya raya juga sangat tak mudah. Banyak aturan. Sangat banyak sekali tekanan dan harapan yang dibebabkan kepadamu. Yang jika kamu kelak gagal dalam mewujudkannya. Dampaknya seringkali jauh lebih parah dari pada mereka yang lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja.

Yah setidaknya, lahir dari keluarga kaya juga termasuk keberuntungan. Kamu hanya perlu memanfaatkannya dengan baik. Dan menikmatinya dengan perasaan bangga, bahwa kamu dilahirkan dalam keluarga yang bertanggung jawab secara keuangan.

Jadi, apa salahnya, jika tidak bisa melakukan hal-hal yang orang-orang umum lainnya lakukan? Kamu pasti bisa melakukan hal-hal yang kamu tahu dan pahami. Bisa ikut dalam olimpiade yang tak banyak orang bisa lakukan. Sangat mampu masuk ke berbagai universitas ternama. Percaya diri masuk ke berbagai tempat mahal dan mewah. Dan berani mencoba-coba banyak hal, jika itu sekedar berurusan dengan uang.

Karena banyak orang, hanya sekedar masuk ke kafe dan galeri seni saja, mereka begitu ketakutan dan minder.

Hal yang luar biasa lahir dari keluarga kaya adalah kamu dididik sangat percaya diri untuk melakukan banyak hal yang orang-orang pada umumnya tak bisa dan merasa minder melakukannya.

Entah sekedar berbelanja. Berpergian. Memesan hotel. Makan di restoran mewah. Membeli mobil. Atau berkompetisi dalam hal intelektual, bisnis, dan ilmu pengetahuan.

Kamu sangat terbiasa dan tak merasa takut atau malu. Fungsi menarik dan utama dari kekayaan yang dilimpahkan kepadamu oleh keluarga yang bertanggung jawab.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now