SAAT MASYARAKAT SAKIT: BISAKAH KITA SEMBUH?

42 1 0
                                    

"tanpa banyak bicara, kita telah menerima bahwa sejumlah besar orang di sekitar kita sangat tertekan sehingga mereka merasa perlu mengonsumsi bahan kimia yang kuat setiap hari untuk menjaga diri mereka tetap bersama," tulis Johann Hari dalam Lost Connections. Buku yang baru aku beli di sebuah pulau pelarian, yang kadang panas, asing, tapi begitu lembut.

Aku suka judul buku itu. Lost Connections. Kehilangan ikatan. Hubungan. Atau kehilangan hubungan yang penting di antara manusia. Dan buku itu, yang kini tengah aku baca sambil menemaniku menuju tidur, membicarakan putusnya hubungan kita dengan orang-orang dan apa-apa yang membuat kita hidup dan bagaimana caranya kita agar merasa terhubung kembali.

Buku yang aku baca ini agak sedikit memiliki kesamaan dengan buku yang sedangkan aku tulis, mengenai awal mula kenapa banyak sekali dari kita memiliki sakit emosional bahkan semenjak kecil dan itu seolah-olah tak bisa disingkirkan dengan mudah. Aku menarik sumber utama dari kegilaan modern - perasan cemas, depresi, hampa, terasing, kesepian, dan gangguan jiwa secara meluas - berawal dari masyarakat yang sakit.

Masyarakat yang sudah terlanjur sakit cenderung menghasilkan orang-orang yang sakit. Budaya yang sakit. Anak-anak yang sakit. Pendidikan yang sakit. Kerja dan sistem ekonomi yang sakit. Dan sudut pandang hidup dan sejarah emosional yang penuh dengan kesakitan sejak dini.

Masyarakat yang sakit, terdiri dari orang-orang yang sakit. Anggota keluarga kita. Saudara kita. Tetangga kita. Dan semua orang yang kita kenal di sekolah, kampus, kantor, rekan kerja, pasangan kita, atau orang-orang yang kita temui di jalan dan yang tak pernah kita tahu, semuanya sakit. Saat seluruh masyarakat dan orang-orang di dalamnya terlanjur sakit secara emosional. Bagaimana seseorang bisa menyembuhkan diri?

Psikologi dan psikiatri pada akhirnya tak banyak bisa menyelesaikan masalah ini. Sedangkan psikoterapi, konseling, dan sekian banyak terapi yang dimulai dari percakapan sampai pemberian obat-obatan psikiatri selalu bersifat egois. Orang-orang hanya ingin sekadar menyembuhkan dirinya sendiri. Kesembuhan diri kita pun biasanya membuat orang lain di sekitar, yang membantu, juga mengalami kesakitan dan masalah emosional. Proses kesembuhan psikologis seseorang biasanya memakan korban. Membuat banyak orang di sekitar mengalami masalah emosional dan beban moral bagi mereka yang menemani, sering berkembang ke arah gangguan kejiwaan tersendiri.

Apa yang terjadi, jika proses kesembuhan satu orang malah membuat orang-orang lainnya menjadi sakit? Dan sayangnya, jumlah orang-orang yang benar-benar sembuh ini pun tak banyak.

Bahkan saat kesembuhan itu sedikit didapat. Mereka semua yang sembuh akan kembali masuk ke masyarakat yang beracun, penuh dengan perasaan iri, masalah, gunjingan, dan berbagai konlik emosional yang membuat kesembuhan jangka panjang terkadang nyaris mustahil. Saat tak ada satu pun lingkungan atau masyarakat yang sehat secara emosional. Menyembuhkan diri sendiri benar-benar sangatlah sulit. Akan selalu ada pemicu di sekitar kita. Entah di dunia nyata atau media sosial. Kita semua dikepung oleh berbagai sumber pencetus depresi dan gangguan kejiwaan. Karena interaksi sosial di antara orang yang sakit, tak puas dengan hidupnya, depresif, dan mengidap gangguan kejiwaan ringan atau berat. Akan menghasilkan hubungan sosial yang penuh dengan rasa sakit dan keretakan berbagai hubungan sosial. Maka, hubungan sosial dan empati pun runtuh. Lalu kita pun terputus dari orang-orang di sekitar kita. Itulah sebagian dari sumber rasa sakit emosional kita yang berputar-putar dan susah untuk disembuhkan.

Kita kehilangan perasaan penting menjalin ikatan dengan orang lain. Kita juga kehilangan kemampuan untuk merasa bahwa mempertahankan hubungan dengan orang lain itu juga penting. Tak adanya orang-orang yang menguatkan kita. Masa lalu emosional kita yang penuh trauma membuat kita enggan atau takut untuk berhubungan dengan orang lain atau berharap banyak dengan perhatian dari orang lain. Membuat lingkaran rasa sakit yang sempurna dan susah untuk diselesaikan.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now